Maladewa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Maulana.AN (bicara | kontrib)
k Membalikkan revisi 21524569 oleh 114.10.26.198 (bicara)
Tag: Pembatalan
Dessyamylia94 (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan kemungkinan perlu dirapikan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan gambar rusak pranala ke halaman disambiguasi
Baris 17:
{{utama|Sejarah Maladewa}}
 
===Sejarah dan pemukiman kuno===
Sejarah awal negara ini tidak diketahui secara pasti. Menurut [[legenda]], seorang pangeran ''Sinhalese'' (Indo-Aryan) yang bernama KoiMale terdampar bersama pasangannya, seorang putri dari Raja [[Sri Lanka]], di Maladewa dan menetap di sana sebagai sultan pertama.<ref name="mal2"/> Selama berabad-abad, kepulauan ini dikunjungi oleh [[pelaut]] dari [[Jazirah Arab|Arab]] dan [[Subbenua India|India]]. Pada abad ke-16, [[bangsa Portugis]] [[menjajah]] kepulauan ini pada (1558–1573), sebelum akhirnya direbut kembali oleh Muhammad Thakurufar Al-Azam.<ref name="mal2"/>
 
{{utama|Sejarah Maladewa#Early Age}}
Sejak tahun [[1887]] hingga kemerdekaan Maladewa pada [[26 Juli]] [[1965]], negara ini menjadi bagian dari perwalian [[Inggris]]. Sejak tahun [[1153]] hingga [[1968]], negara ini berbentuk kesultanan Islam yang independen.<ref name="mal2"/> Setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris, bentuk pemerintahan [[kesultanan]] hanya bertahan selama tiga tahun dan kemudian dihapuskan serta diganti menjadi [[republik]].<ref name="mal2"/>
 
Sejak abad ke-6 - ke-5 SM, Maladewa sudah memiliki kerajaannya.<ref name=":12" /> Negara ini memiliki sejarah lebih dari 2.500 tahun menurut bukti sejarah dan legenda.<ref>{{Cite book |title=ދިވެހީންގެ އަސްލު |publisher=ދިވެހިތާރީޚަށް ޚިދުމަތްކުރާ ޤައުމީ މަރުކަޒު |year=1998 |location=Maldives |pages=3 |language=dv}}</ref> Pemukim awal di Maladewa kemungkinan adalah orang Gujarat, yang mencapai dan menetap di Sri Lanka sekitar 500 SM. Bukti pengaruh budaya dari India Utara dapat dilihat dari metode pembuatan kapal dan koin perak.<ref>{{Cite web |title=Where Did the Maldives People Come From? |url=http://www.iias.nl/iiasn/iiasn5/insouasi/maloney.html}}</ref>
Beberapa [[bencana alam]] besar pernah melanda kepulauan ini, di antaranya adalah gelombang tinggi yang membanjiri beberapa pulau pada [[April]] [[1987]].<ref name="mal2"/> Pada [[26 Desember]] [[2004]], negara ini ikut terkena dampak dari bencana [[gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004|tsunami]] di [[Samudra Hindia]]. Bencana tersebut mengakibatkan tergenangnya sejumlah pulau dan mengkontaminasi sumber air, merusak rumah, [[tanah]], dan persediaan air tanah.<ref name="mal2"/>
 
''[[Mahawamsa|Mahāvaṃsa]]'' (300 SM) memiliki catatan orang-orang dari Sri Lanka yang beremigrasi ke Maladewa.<ref name=":0" /> Dengan asumsi bahwa kulit cowrie berasal dari Maladewa, sejarawan percaya bahwa mungkin ada orang-orang yang tinggal di Maladewa selama [[Peradaban Lembah Sungai Indus|peradaban Lembah Indus]] (3300-1300 SM).<ref>{{Cite book |title=ދިވެހީންގެ އަސްލު |publisher=ދިވެހިތާރީޚަށް ޚިދުމަތްކުރާ ޤައުމީ މަރުކަޒު |language=dv}}</ref> Sejumlah artefak menunjukkan keberadaan [[Agama Hindu|Hinduisme]] di negara ini sebelum masa pra-Islam.<ref name=":12" />
 
Menurut buku {{transliteration|ar|Kitāb fi āthār Mīdhu al-qādimah}} ({{lang|ar|كتاب في آثار ميذو القديمة}}) (''Di Reruntuhan Kuno [[Meedhoo (Addu)|Meedhoo]]'') ditulis pada abad ke-17 dalam bahasa Arab oleh Allama Ahmed Shihabuddine (Allama Shihab al-Din) dari [[Meedhoo (Addu)|Meedhoo]] di [[Atol Addu]], pemukim pertama Maladewa adalah manusia yang dikenal sebagai Dheyvis.<ref name=":0">{{Cite journal |last=Mohamed |first=Naseema |title=First Settlers |journal=Note on the Early History of the Maldives}}</ref> Mereka berasal dari [[Kalibangan|Kalibanga]] di India.<ref name=":0" /> Waktu kedatangan mereka tidak diketahui tetapi itu sebelum kerajaan Kaisar [[Asoka]] pada 269–232 SM. Kisah Shihabuddin sangat cocok dengan catatan sejarah Asia Selatan dan dokumen pelat tembaga Maladewa yang dikenal sebagai [[Lōmāfānu|Loamaafaanu]].<ref name=":0" />
 
''Maapanansa'',<ref name=":12" /> lempengan tembaga yang mencatat sejarah [[Daftar Sultan Maladewa|Raja Maladewa]] pertama dari Dinasti Surya. Pemberitahuan abad ke-4 yang ditulis oleh [[Ammianus Marcellinus]] (362 M) berbicara tentang hadiah yang dikirimkan kepada kaisar Romawi [[Yulius Kaisar|Julian]] oleh utusan dari bangsa Divi. Nama Divi sangat mirip dengan Dheyvi yang merupakan pemukim pertama Maladewa.<ref name=":12" />
 
Sejarah kuno Maladewa diceritakan dalam lempengan tembaga, tulisan kuno yang diukir pada artefak karang, tradisi, bahasa, dan berbagai etnis Maladewa.<ref name=":0" /> Orang Maladewa pertama tidak meninggalkan artefak arkeologi apa pun. Bangunan mereka mungkin terbuat dari kayu, pelepah palem, dan bahan lain yang mudah rusak, yang akan cepat lapuk dalam garam dan angin di iklim tropis. Selain itu, kepala atau kepala suku tidak tinggal di istana batu yang rumit, agama mereka juga tidak mengharuskan pembangunan kuil atau kompleks yang besar.<ref>Kalpana Ram (1993). ''Mukkuvar Women''. Macquarie University.</ref>
 
Studi perbandingan tradisi lisan, bahasa, dan budaya Maladewa mengkonfirmasi bahwa pemukim pertama adalah orang-orang dari pantai selatan [[Anak benua India|anak benua India]],<ref name="autogenerated2">Xavier Romero-Frias, ''The Maldive Islanders, A Study of the Popular Culture of an Ancient Ocean Kingdom''</ref> termasuk [[orang Giraavaru]], disebutkan dalam legenda kuno dan cerita rakyat setempat tentang pendirian ibu kota dan pemerintahan raja di [[Malé]].<ref>{{Cite book |last=Ellis |first=Royston |url=https://books.google.com/books?id=zSjhruMm748C&q=Giraavaru+people&pg=PA36 |title=Maldives |publisher=Bradt Travel Guides |year=2008 |isbn=9781841622668 |access-date=16 November 2020 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210114164457/https://books.google.com/books?id=zSjhruMm748C&q=Giraavaru+people&pg=PA36 |archive-date=14 January 2021 |url-status=live}}</ref>
 
Lapisan dasar yang kuat dari budaya [[Bangsa Dravida|Dravida]] dan [[India Utara]] bertahan dalam masyarakat Maladewa, dengan substratum [[Elu]] yang jelas dalam bahasa, yang juga muncul dalam nama tempat, istilah kekerabatan, puisi, tarian, dan keyakinan agama.<ref name="Maloney, Clarence">{{Cite web |last=Maloney, Clarence |title=Maldives People |url=http://www.iias.nl/iiasn/iiasn5/insouasi/maloney.html |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20020129221500/http://www.iias.nl/iiasn/iiasn5/insouasi/maloney.html |archive-date=29 January 2002 |access-date=22 June 2008 |website=International Institute for Asian Studies}}</ref> Sistem India Utara dibawa oleh [[Suku Sinhala|orang Sinhala]] asli dari [[Srilanka]]. Budaya pelayaran [[Kawasan Malabar|Malabar]] dan [[Pandya]] menyebabkan pemukiman Kepulauan oleh pelaut [[Tamil|Tamil]] dan [[Malabar|Malabar]].<ref name="Maloney, Clarence" />
 
Kepulauan Maladewa disebutkan dalam Sastra Tamil Sangam Kuno sebagai "Munneer Pazhantheevam" atau "Pulau Tua dari Tiga Lautan".
 
===Periode Buddha===
{{utama|Sejarah Maladewa#Periode Buddhis|Buddhisme di Maladewa}}
 
[[File:Loamaafaanu.jpg|thumb|[[Atol Laamu|Isdhoo]] Lōmāfānu adalah buku [[Lōmāfānu|pelat tembaga]] tertua yang ditemukan di Maladewa hingga saat ini. Buku ini ditulis pada tahun 1194&nbsp;CE (590&nbsp;AH) dalam bentuk Evēla dari [[Sistem Penulisan Dhivehi|Divehi akuru]], pada masa pemerintahan [[Dhinei of the Maldives|Siri Fennaadheettha Mahaa Radun (Dhinei Kalaminja)]].]]
 
Meskipun hanya disebutkan secara singkat di sebagian besar buku sejarah, periode Buddhis selama 1.400&nbsp;tahun memiliki kepentingan mendasar dalam sejarah Maladewa. Selama periode inilah budaya Maladewa berkembang dan berkembang, budaya yang bertahan hingga saat ini. Maladewa [[bahasa Dhivehi|bahasa]], Maladewa awal [[Sistem Penulisan Dhivehi|skrip]], arsitektur, lembaga yang berkuasa, adat istiadat, dan tata krama Maladewa berasal dari saat Maladewa menjadi kerajaan Buddha.<ref> {{Cite book |last=Maloney |first=Clarence |title=People of the Maldive Islands |publisher=Orient Longman}}</ref>
 
Agama Buddha kemungkinan menyebar ke Maladewa pada abad ke-3 SM pada masa ekspansi Kaisar [[Ashoka]] dan menjadi agama dominan masyarakat Maladewa hingga abad ke-12. Raja Maladewa kuno mempromosikan [[Buddhisme]], dan tulisan dan pencapaian artistik Maladewa pertama, dalam bentuk patung dan arsitektur yang sangat berkembang, berasal dari periode itu. Hampir semua peninggalan arkeologis di Maladewa berasal dari [[stupa]] dan biara Buddha, dan semua artefak yang ditemukan hingga saat ini menampilkan ikonografi khas Buddha.
 
Kuil Buddha (dan Hindu) berbentuk [[Mandala]]. Mereka berorientasi sesuai dengan empat mata angin utama dengan gerbang utama menghadap ke timur. Sejarawan lokal Hassan Ahmed Maniku menghitung sebanyak 59&nbsp;pulau dengan situs arkeologi Buddhis dalam daftar sementara yang dia terbitkan pada tahun 1990.
 
===Periode Islam===
 
{{Lihat juga|Sejarah Maladewa#Periode Islam|Islam di Maladewa|Daftar Sultan Maladewa}}
Pentingnya orang Arab sebagai pedagang di Samudra Hindia pada abad ke-12 mungkin sebagian menjelaskan mengapa raja Buddha terakhir Maladewa, [[Dhovemi dari Maladewa|Dhovemi]], masuk [[Islam]] pada tahun 1153 (atau 1193). Mengadopsi gelar Muslim Sultan Muhammad al-Adil, ia memulai serangkaian enam dinasti Islam yang berlangsung hingga 1932 ketika kesultanan menjadi pilihan. Gelar resmi sultan hingga tahun 1965 adalah, ''Sultan Darat dan Laut, Penguasa dua belas ribu pulau dan Sultan Maladewa'' yang datang dengan gaya ''[[Yang Mulia]]''.
 
[[Somali]] Muslim Abu al-Barakat Yusuf al-Barbari, juga dikenal sebagai [[Aw Barkhadle]], secara tradisional dikreditkan untuk konversi ini. Menurut cerita yang diceritakan kepada [[Ibnu Batutah]], sebuah masjid dibangun dengan tulisan: 'Sultan Ahmad Shanurazah menerima Islam di tangan Abu al-Barakat Yusuf al-Barbari.'<ref>{{Cite book |last=Battutah |first=Ibn |title=The Travels of Ibn Battutah |date=2002 |publisher=Picador |isbn=9780330418799 |location=London |pages=235–236, 320}}</ref><ref>''[https://books.google.com/books?id=ZF2spo9BKacC The Adventures of Ibn Battuta: A Muslim Traveller of the Fourteenth Century] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160412233846/https://books.google.com/books?id=ZF2spo9BKacC |date=12 April 2016 }}''</ref> Beberapa sarjana telah menyarankan kemungkinan Ibnu Batutah salah membaca teks Maladewa, dan memiliki bias terhadap Afrika Utara , Narasi Maghrebi tentang Syekh ini, alih-alih akun asal Afrika Timur yang juga dikenal pada saat itu.<ref>{{Citation |last=Honchell |first=Stephanie |title=Sufis, Sea Monsters, and Miraculous Circumcisions: Comparative Conversion Narratives and Popular Memories of Islamization |page=5 |year=2018 |publisher=Fairleigh Dickinson University and the University of Cape Town |quote=In reference to Ibn Batuta's Moroccan theory of this figure, citation 8 of this text mentions, that other accounts identify Yusuf Al Barbari as East African or Persian. But as a fellow Maghribi, Ibn Battuta likely felt partial to the Moroccan version.}}</ref> Bahkan ketika Ibnu Batutah mengunjungi pulau-pulau itu, gubernur pulau itu{{which|date=April 2021}} pada waktu itu adalah [[Abd al-Aziz dari Mogadishu|Abd Aziz Al Mogadishawi]] yang merupakan seorang [[Somali]].<ref>{{Cite book |last=Defremery |first=C. |url=https://books.google.com/books?id=1av8DsKezysC&q=it+came+into+my+heart+to+go+back+to+maldive&pg=PA58 |title=Ibn Battuta in the Maldives and Ceylon |publisher=Asian Educational Services |year=1999 |isbn=9788120612198 |access-date=16 November 2020 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210114164349/https://books.google.com/books?id=1av8DsKezysC&q=it+came+into+my+heart+to+go+back+to+maldive&pg=PA58 |archive-date=14 January 2021 |url-status=live}}</ref>
 
Yang lain mengatakan dia mungkin berasal dari kota Persia [[Tabriz]].<ref>{{Cite book |last=Paul, Ludwig |url=https://books.google.com/books?id=DuKN47W68SkC&pg=PA31 |title=Persian Origins: Early Judaeo-Persian and the Emergence of New Persian : Collected Papers of the Symposium, Göttingen 1999 |publisher=Otto Harrassowitz Verlag |year=2003 |isbn=978-3-447-04731-9 |page=31 |access-date=20 June 2015 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150915151831/https://books.google.com/books?id=DuKN47W68SkC&pg=PA31 |archive-date=15 September 2015 |url-status=live}}</ref> Referensi pertama berasal dari Iran dan berasal dari teks Persia abad ke-18.<<ref>{{Cite book |last=Paul, Ludwig |url=https://books.google.com/books?id=DuKN47W68SkC&pg=PA31 |title=Persian Origins: Early Judaeo-Persian and the Emergence of New Persian : Collected Papers of the Symposium, Göttingen 1999 |publisher=Otto Harrassowitz Verlag |year=2003 |isbn=978-3-447-04731-9 |page=31 |access-date=20 June 2015 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150915151831/https://books.google.com/books?id=DuKN47W68SkC&pg=PA31 |archive-date=15 September 2015 |url-status=live}}</ref>
 
Makamnya yang terhormat sekarang berdiri di tanah Medhu Ziyaaraiy, di seberang Masjid Jumat, atau [[Masjid Hukuru Malé]], di Malé, dan dibangun pada tahun 1656, ini adalah masjid tertua di Maladewa. Mengikuti konsep Islam bahwa sebelum Islam ada masa [[Jahiliah]] (kebodohan), dalam buku-buku sejarah yang digunakan oleh Maladewa tentang [[#Introduction of Islam|pengenalan islam]] pada akhir abad ke-12 dianggap sebagai tonggak sejarah negara. Meskipun demikian, pengaruh budaya Buddhisme tetap ada, sebuah kenyataan yang dialami langsung oleh Ibnu Batutah selama sembilan bulan di sana antara tahun 1341 dan 1345, menjabat sebagai hakim kepala dan menikah dengan keluarga kerajaan [[Omar I dari Maladewa|Omar I] ].<ref>{{Cite news |last=Buchan |first=James |date=21 December 2002 |title=Review: The Travels of Ibn Battutah edited by Tim Mackintosh-Smith |work=The Guardian |url=https://www.theguardian.com/books/2002/dec/21/featuresreviews.guardianreview2 |url-status=live |access-date=6 December 2017 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171207085518/https://www.theguardian.com/books/2002/dec/21/featuresreviews.guardianreview2 |archive-date=7 December 2017 |issn=0261-3077}}</ref> Karena ia terlibat dalam politik lokal dan pergi ketika penilaiannya yang ketat di kerajaan pulau laissez-faire mulai bertentangan dengan para penguasanya. Secara khusus, dia kecewa pada wanita lokal yang pergi tanpa pakaian di atas pinggang—pelanggaran standar kesopanan Islam Timur Tengah—dan penduduk setempat tidak memperhatikan ketika dia mengeluh.<ref>Jerry Bently, ''Old World Encounters Cross-Cultural Contacts and Exchanges in Pre-Modern Times (New York: Oxford University Press, 1993), 126''.</ref>
 
Dibandingkan dengan daerah lain di Asia Selatan, konversi Maladewa ke Islam terjadi relatif terlambat. Pedagang Arab telah mengubah populasi di [[Kawasan Malabar|Pantai Malabar]] sejak abad ke-7, dan [[Muhammad Bin Qāsim]] telah mengubah sebagian besar [[Sindh]] menjadi Islam pada waktu yang hampir bersamaan. Maladewa tetap menjadi kerajaan Buddhis selama 500 tahun lagi setelah konversi [[Kawasan Malabar|Pantai Malabar]] dan Sindh—mungkin sebagai negara Buddhis paling barat daya. Bahasa Arab menjadi bahasa utama administrasi (bukan Persia dan Urdu), dan mazhab [[Maliki]] yurisprudensi diperkenalkan, keduanya mengisyaratkan kontak langsung dengan inti dunia Arab.{{cn|date=July 2022}}
 
Pelaut Timur Tengah baru saja mulai mengambil alih rute perdagangan Samudra Hindia pada abad ke-10 dan menemukan Maladewa sebagai penghubung penting di rute tersebut sebagai tempat pelabuhan pertama bagi para pedagang dari [[Basra]] yang berlayar ke Asia Tenggara. Perdagangan terutama melibatkan banyak [[cangkang kerang]] yang digunakan sebagai bentuk mata uang di seluruh Asia dan sebagian pantai [[Afrika Timur]] dan serat sabut. [[Kesultanan Benggala|Kesultanan Bengal]], di mana kulit kerang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, adalah salah satu mitra dagang utama Maladewa. Perdagangan cangkang cowry Bengal–Maladewa adalah jaringan perdagangan mata uang cangkang terbesar dalam sejarah.<ref>{{Cite book |last=Boomgaard |first=P. |url=https://books.google.com/books?id=TXphAAAAQBAJ |title=Linking Destinies: Trade, Towns and Kin in Asian History |date=1 January 2008 |publisher=BRILL |isbn=9789004253995 |access-date=23 August 2016 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170106131821/https://books.google.com/books?id=TXphAAAAQBAJ |archive-date=6 January 2017 |url-status=live |via=Google Books}}</ref>
 
Produk penting lainnya dari Maladewa adalah [[Sabut|sabut]], serat dari [[Kelapa|kelapa]] [[Kulit|kulit]] kering, tahan terhadap air asin. Sabut Maladewa diekspor ke [[Sindh]], [[Cina]], [[Yaman]], dan [[Teluk Persia]].
 
===Masa kolonial ===
[[File: ConstantinoBraganca.jpg|thumb|270px|left|[[Kerajaan Portugal]] di Maladewa didirikan pada tahun 1558, atas perintah [[Constantino of Braganza]], Raja Muda [[India Portugis]].]]
[[File: Codece Casanatense Maldivans.jpg|thumb|250px|Ilustrasi Portugis abad ke-16 dari [[Códice Casanatense]], menggambarkan pekerja]]
[[File:18th-century Maldives map by Pierre Mortier.jpg|thumb|250px|Peta abad ke-18 oleh [[Pierre Mortier]] dari [[Belanda]], menggambarkan detail pulau-pulau di Maladewa]]
 
Pada tahun 1558, Portugis mendirikan sebuah garnisun kecil dengan "Viador" (''Viyazoru''), atau pengawas dari [[pabrik (pos perdagangan)]] di Maladewa, yang mereka kelola dari koloni utama mereka di [ [Goa]]. Upaya mereka untuk memaksakan agama Kristen memicu pemberontakan lokal yang dipimpin oleh [[Muhammad Thakurufaanu al-Auzam|Muhammad Thakurufaanu al-A'uẓam]] dan dua saudara laki-lakinya, yang lima belas tahun kemudian mengusir Portugis dari Maladewa. Peristiwa ini sekarang diperingati sebagai Hari Nasional.
 
Pada pertengahan abad ke-17, Belanda, yang menggantikan Portugis sebagai kekuatan dominan di [[Ceylon]], mendirikan hegemoni atas urusan Maladewa tanpa melibatkan diri secara langsung dalam urusan lokal, yang diatur menurut adat Islam yang sudah berusia berabad-abad.
 
Inggris mengusir Belanda dari Ceylon pada tahun 1796 dan memasukkan Maladewa sebagai [[Protektorat Inggris]]. Status Maladewa sebagai protektorat Inggris secara resmi tercatat dalam perjanjian tahun 1887 di mana sultan [[Muhammad Mueenuddeen II]] menerima pengaruh Inggris atas hubungan dan pertahanan eksternal Maladewa sambil tetap mempertahankan pemerintahan dalam negeri, yang terus diatur oleh [[Muslim] ] institusi tradisional dengan imbalan [[upeti tahunan Maladewa|upeti tahunan]]. Status pulau-pulau itu mirip dengan protektorat Inggris lainnya di wilayah Samudra Hindia, termasuk [[Zanzibar]] dan [[Negara-Negara Perang]].
 
[[Berkas: Maladewa xvi.jpg|jempol| Gambar benteng Maladewa dan kepulauan Portugis abad ke-17. Dalam buku benteng Antonio Bocarro (1632)<ref>{{Cite web |title=BOCARRO, António, 1594-1642? Livro das plantas de todas sebagai fortalezas, cidades dan povoaçoens do Estado da India Oriental / António Bocarro [1635] |url=http://purl.pt/27184/3/#/1 |url-status=live |archive-url =https://web.archive.org/web/20210114164421/https://purl.pt/27184/3/#/1 |archive-date=14 Januari 2021 |access-date=20 Juni 2020}}</ ref>]]
 
Pada periode Inggris, kekuasaan Sultan diambil alih oleh Ketua Menteri, yang membuat Gubernur Jenderal Inggris kecewa karena terus berurusan dengan Sultan yang tidak efektif. Akibatnya, Inggris mendorong pengembangan [[monarki konstitusional]], dan Konstitusi pertama diproklamasikan pada tahun 1932. Namun, pengaturan baru tidak menguntungkan Sultan yang sudah tua atau Ketua Menteri yang cerdik, melainkan sekelompok reformis berpendidikan Inggris. . Akibatnya, massa yang marah dihasut untuk menentang Konstitusi yang dirobek di depan umum.
 
Maladewa tetap menjadi protektorat mahkota Inggris sampai tahun 1953 ketika kesultanan ditangguhkan dan Republik Pertama dideklarasikan di bawah kepresidenan yang berumur pendek [[Muhammad Amin Didi]]. Saat menjabat sebagai perdana menteri pada 1940-an, Didi menasionalisasikan industri ekspor ikan. Sebagai presiden, ia dikenang sebagai pembaharu sistem pendidikan dan promotor [[hak-hak perempuan]]. Konservatif di Malé akhirnya menggulingkan pemerintahannya, dan selama kerusuhan karena kekurangan pangan, Didi dipukuli oleh massa dan meninggal di pulau terdekat.
 
[[File: Royal Air Force Operations in the Far East, 1941-1945 CF620.jpg|thumb|Sebuah [[RAF]] [[Short Sunderland]] ditambatkan di laguna di Addu Atoll, selama Perang Dunia II]]
 
== Geografi ==