I Gusti Ngurah Rai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 245:
Kegiatan Ngurah Rai sebagai pemimpin gerakan partisan Bali dan kematiannya yang sudah pada akhir 1940-an mulai dipahlawankan oleh propaganda Indonesia sebagai contoh keberanian, tidak mementingkan diri sendiri, kesetiaan pada tugas militer dan cita-cita perjuangan kemerdekaan negara. Ini sama sekali tidak terhalang oleh fakta bahwa, dari sudut seni militer dan kemanfaatan politik, baik kampanye ke Gunung Agung dan operasi terakhir Ngurah Rai dinilai cukup kritis. Maka, rekan terdekat Rai dan penerusnya sebagai Ketua Dewan Perjuangan, Vija Kusuma, bertahun-tahun kemudian mengakui bahwa "Long March" ternyata menjadi salah satu kegagalan terbesar bangsa Indonesia selama perang kemerdekaan.
 
[[Abdul Haris NasutioNasution]], salah satu tokoh militer terkemuka [[Indonesia]], yang selama bertahun-tahun memegang posisi tertinggi dalam struktur angkatan bersenjata dan mengembangkan konsep perang [[gerilya]], yang mendapat pengakuan internasional, mengajukan pertanyaan retoris dalam memoarnya:
 
<blockquote>Apakah tidah sebaiknya Letnan Kolonel Ngurah Rai melaksanakan prinsip perang gerilya: hit and run?</blockquote>