Hendrik Merkus de Kock: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 66:
Pada tahun 1804-1805 ia mengambil bagian aktif dalam pertempuran di laut, menurut laporan Veruel ia dibedakan oleh perilakunya yang berani dan berdarah dingin, ia terluka di kaki dalam salah satu pertempuran melawan Inggris. Pada tanggal 26 Januari 1806, ia diangkat menjadi kepala persenjataan untuk seluruh armada di timur Tanjung Harapan.
 
Pada bulan Februari 1807, di atas kapal Amerika Mount Vernon, ia tiba di [[DKI Jakarta|Batavia]], [[Hindia Belanda]]. Pada tanggal 1 Maret tahun yang sama, ia diangkat menjadi komandan distrik militer yang meliputi ujung timur Jawa, Gresik dan Madura, menjadi kapten semua pelabuhan dan teluk di daerah tersebut.
 
Pada tanggal 3 Mei 1807, di Batavia (nama lama dari Jakarta), ia menikah dengan Louise Frederica Wilhelmine Gertrude von Belfinger (1788-1828), putri Baron de Belfinger dan janda mayor Prusia von Schwechkov. Mereka memiliki 11 anak, 6 putra dan 5 putri, diantaranya hanya sedikit yang bertahan hingga dewasa.
Baris 78:
Pada 21 April 1815, ia dipromosikan menjadi mayor jenderal dan pada 19 Juli diangkat sebagai kepala staf komando selatan di [[Brussel]] di bawah komando Pangeran Friedrich. Pada tanggal 31 Agustus 1816, ia meninggalkan Belanda dengan kapal Pangeran Frederick dan pada tanggal 1 Mei 1817 tiba di Jawa.
 
Dari 24 Februari sampai 28 Agustus 1818, selama sekitar 6 bulan, ia menjabat sebagai gubernur Maluku yang membutuhkan kepemimpinan yang kuat karena penindasan pemberontakan baru-baru ini. 5 Mei 1819 diangkat menjadi panglima Tentara Kerajaan Hindia Belanda. Sebagai kurator sekolah militer, ia menerima gaji tahunan 20 ribu (franc (mata uang)|franc]] dan 15 ribu franc lainnya sebagai uang meja.
 
Pada tahun 1819 dan 1821 ia memimpin ekspedisi pertama dan kedua ke [[Pulau Sumatra|Sumatra]] untuk menekan pemberontakan lokal, setelah mencapai keberhasilan dan menangkap Sultan Baharuddin. 26 November 1821 dipromosikan menjadi letnan jenderal. 31 Desember 1825 meninggalkan jabatan komandan tentara.