Sunan Gunung Jati: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
memisahkan dari fatahillah (sunan gunung jati & fatahillah tidak sama) |
||
Baris 1:
[[Gambar:Sunan_gunung_jati.jpg|right|thumb|ilustrasi '''Sunan Gunung Jati''']]
'''Sunan Gunung Jati''' atau '''Syarif Hidayatullah''', lahir sekitar [[1450]] M namun ada juga yang mengatakan bahwa ia lahir pada sekitar [[1448]] M. Suna Gunung Jati adalah salah satu dari kelompok [[ulama]] besar di [[Jawa]] bernama [[walisongo]].
SUnan Gunung Jati adalah putra dari pasangan [[Nyai Rara Santang]], seorang [[putri]] dari [[raja Pajajaran]] [[Raden Manah Rarasa]]. Sedangkan ayahnya adalah [[Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda]], pembesar [[Mesir]] keturunan [[Bani Hasyim]] dari [[Palestina]].
Syarif Hidayatullah mendalami ilmu agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Ia sempat berkelana ke berbagai [[negara]]. Menyusul berdirinya [[Kesultanan Demak|Kesultanan Bintoro Demak]], dan atas restu kalangan ulama lain, ia mendirikan [[Kesultanan Cirebon|Kasultanan Cirebon]] yang juga dikenal sebagai Kasultanan Pakungwati.
Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya "walisongo" yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk menyebarkan Islam dari pesisir [[Cirebon]] ke pedalaman Pasundan atau Priangan.
Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan [[Timur Tengah]] yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah.
Bersama putranya, [[Maulana Hasanuddin]], Sunan Gunung Jati juga melakukan ekspedisi ke [[Banten]]. Penguasa setempat, Pucuk Umum, menyerahkan sukarela penguasaan wilayah Banten tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal [[Kesultanan Banten]].
Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada [[Pangeran Pasarean]]. Pada tahun [[1568]] M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di daerah [[Gunung Sembung]], [[Gunung Jati]], sekitar 15 kilometer sebelum [[kota Cirebon]] dari arah barat.
[[Kategori:walisongo]]
|