Mardigu Wowiek Prasantyo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 29:
'''Mardigu Wowiek Prasantyo''' atau lebih dikenal sebagai '''Bossman Mardigu''' adalah pengusaha asal Indonesia. Salah satu buah pemikiran Mardigu Wowiek Prasantyo yang paling disoroti adalah menciptakan uang digital yang dianggap bisa menjadi solusi perekonomian indonesia. Mardigu Wowiek melahirkan ''"chromium"'' yang bisa jadi merupakan ''cryptocurrency'' pertama di Indonesia. Meskipun ia mendapatkan peringatan keras dari [[Bank Indonesia]] dan dari [[Otoritas Jasa Keuangan]]. Hal itu disebabkan sampai saat ini belum ada pengusaha atau perusahaan yang berani menerbitkan uang digital secara terang-terangan. Hingga saat ini Bank Indonesia maupun OJK enggan memberikan ijin untuk seluruh ''cryptocurrency'' di Indonesia dengan berbagai alasan. <ref>{{Cite web|last=Media|first=Viva|date=2020-05-20|title=Siapa Mardigu Wowiek Prasantyo, Teori Konspirasinya Jadi Buah Bibir|url=https://www.viva.co.id/berita/nasional/1217106-siapa-mardigu-wowiek-prasantyo-teori-konspirasinya-jadi-buah-bibir|website=viva.com|language=id|access-date=2022-08-28}}</ref>
Dibalik pengusaha yang sukses, ternyata Mardigu Wowiek juga seorang pengamat terorisme, ia mengaku telah mewawancarai sekitar 400-an orang anggota teroris. Dengan latar belakangnya, ia menjadi seorang hipnoterapis yakni sebuah terapi mental, emosi, perilaku serta pikiran yang dilakukan dalam keadaan hipnotis. Di pemerintahan Indonesia, ia juga sempat menjadi staff ahli kementrian dari tahun 2014 hingga tahun 2019. Bahkan ia juga aktif mengajar di [[Sekolah Tinggi Intelijen Negara]] dalam satuan pengajar [[KOPASSUS|Kopassus]]. Ia mengajar khusus di bidang dengan spesifikasi tugas tentang perang rahasia termasuk [[Badan Intelijen Negara]] (BIN) dan [[Badan Intelijen Strategis]]. Tidak hanya itu, ia juga aktif menjadi motivator bisnis melalui program ''Millionaire Mindset Boot Camp''. Di tengah kesibukannya ia juga menjadi seorang penulis dan menerbitkan beberapa buku. Mardigu Wowiek juga memperkenalkan dirinya sebagai seorang filantropi dengan program Rumah Yatim Indonesia yang memiliki 1000 santri.<ref>{{Cite web|last=
== Referensi ==
|