Pasoeroean Stoomtram Maatschappij: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ardy RfPas (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ardy RfPas (bicara | kontrib)
Sejarah: Penambahan deskripsi sejarah
Baris 19:
[[File:Pasoeroan Town in 1946's map.tif|thumb|Peta jalur trem uap milik PsSM yang mengarah ke Pelabuhan (Boom), De Bromo Constructie Winkel (sekarang PT.BOSTO) dan Warungdowo]]
 
Setelah Surabaya–Pasuruan terhubung dengan jalur kereta api [[Staatsspoorwegen]] pada 16 Mei [[1878]], sebuah perusahaan swasta operator kereta api sejak tahun 1882 berkeinginan membangun jaringan rel di Karesidenan Pasuruan yang pada saat itu terkenal sebagai kota dagang, industri, pelabuhan dan sentra produksi gula. Rencana pembangunan jaringan kereta api ini berguna sebagai moda transportasi pegawai, pengangkut produksi hasil bumi dan penghubung pusat industri gula di seluruh wilayah Karesidenan Pasuruan. Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (PsSM) pun didirikan berdasarkan akte perusahaan dan perubahannya pada tanggal 14 Maret 1895 pada notaris H.W.F.Ligtenberg (Gavenhage) dan tercatat pada Koninklijk Besluit No.19 pada tanggal 5 Maret [[1895]].
Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (PsSM) yang bergerak sebagai perusahaan kereta [[trem]] mengajukan konsensi kepada Pemerintah [[Hindia Belanda]] untuk membangun jaringan [[rel]] dengan latar belakang bahwa di daerah [[Pasuruan]] pada saat itu terdapat pabrik-pabrik gula yang kesulitan mengangkut hasil produksinya ke pelabuhan tempat mengekspor produk-produk hasil bumi. Pabrik-pabrik gula (''suikerfabriek'') tersebut antara lain, Sf. Kedawung, Sf. Bekasi Oost (Winongan), Sf. Gayam, Sf. de Goede Hoop (Pengkol), Sf. Pleret (sekarang ex pabrik Enbritex), Sf. Wonorejo, dan Sf. Alkmaar (Purwosari)<ref>{{cite book|last=Subarkah|first=Iman|title=Sekilas 125 Tahun Kereta Api Kita, 1867-1992|publisher=Perum Kereta Api|date=1992}}</ref>
 
Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (PsSM) yang bergerak sebagai perusahaan kereta api [[trem]] mengajukan konsensi kepada Pemerintah [[Hindia Belanda]] untuk membangun jaringan [[rel]] dengan latar belakang bahwa di daerah [[Pasuruan]] pada saat itu terdapat pabrik-pabrik gula yang kesulitan mengangkut hasil produksinya ke pelabuhan tempat mengekspor produk-produk hasil bumi. Pabrik-pabrik gula (''suikerfabriek'') tersebut antara lain, Sf. Kedawung, Sf. Bekasi Oost (Winongan), Sf. Gayam, Sf. de Goede Hoop (Pengkol), Sf. Pleret (sekarang ex pabrik Enbritex), Sf. Wonorejo, dan Sf. Alkmaar (Purwosari)<ref>{{cite book|last=Subarkah|first=Iman|title=Sekilas 125 Tahun Kereta Api Kita, 1867-1992|publisher=Perum Kereta Api|date=1992}}</ref>
<ref>{{cite book|last=Santoso|first=Roesdi|title=Kereta Api dari Masa ke Masa}}</ref>
<ref>{{cite book|title=De Stoomtractie op Java en Sumatra|first=J.J.G.|last=Oegema|publisher=Kluwer Technische Boeken B.V.|city=Antwerpen|year=1982}}</ref>
 
=== Pembangunan lintas ===
Pada akhirnya, perusahaan mendapat konsesi tersebut diterima olehdari Pemerintah Hindia Belanda. Maka dimulai pada tahuntanggal 12 Mei [[1893]], PsSM mulai membuka jaringan rel di seputar [[Pasuruan]] berbasis trem sebagai berikut.<ref>{{cite book|title=Indische spoorweg-politiek|last=Reitsma|first=S. A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1920}}</ref><ref>{{cite book|title=Geschiedkundig overzicht van het ontstaan der spoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indië|last=Weijerman|first=A. W. E.|publisher=Javasche Boekhandel & Drukkerij|year=1904}}</ref>
{| class="wikitable"
|-