Dursasana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: |
||
Baris 43:
== Kematian ==
[[Berkas:Bhima drinks blood.jpg
Puncak permusuhan [[Pandawa]] dan [[Korawa]] meletus dalam sebuah [[perang di Kurukshetra|pertempuran besar]] di [[Kurukshetra]]. Pada hari keenam belas, Dursasana bertarung melawan [[Bimasena]]. Dalam perkelahian tersebut Bimasena berhasil menarik lengan Dursasana sampai putus, kemudian merobek dada dan meminum darah sepupunya itu. Bimasena kemudian menyisakan segenggam darah Dursasana untuk diusapkannya ke rambut [[Dropadi]] yang menunggu di tenda.
Baris 61:
=== Versi pewayangan ''Gagrak Mataraman'' ===
[[Berkas:
Cerita penuh ini bisa disimak dalam lakon wayang kulit "Gathutkaca Gugur" atau "Dursasana Jambak" atau juga "Karna Tandhing". Dalam versi ''Gagrak Mataraman'' atau [[Surakarta]], dikisahkan bahwa setelah [[Gatotkaca]] gugur tertusuk tombak Kuntawijayadanu, [[Bhima|Bima]] mengejar pembunuh anaknya tersebut, yaitu Adipati [[Karna]]. Dalam suasana malam yang gelap, saat Bima dan para pengawalnya masih tekun mencari Karna, Dursasana dan laskarnya muncul secara tiba-tiba, dan menghalangi Bima. Dalam pertemuan itu, Dursasana menantang Bima untuk bertarung, tetapi Bima tidak mengacuhkannya. Secara paksa, Dursasana menyerang Bima dan keduanya berkelahi di pinggir sungai. [[Petruk]], yang mengetahui tuannya sedang bertarung melawan Dursasana, segera melapor kepada Kyai [[Semar]] Badranaya dan Prabu [[Kresna]]. Mereka segera menuju lokasi kejadian.
|