Sutjiptadi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 31:
}}
Irjen Sutjiptadi. Saat menjabat sebagai Kapolda Riau tahun 2006
Dia sangat geram dengan pembalakan liar di Bumi Lancang Kuning yang gundul akibat ulah para pembalak yang berkedok memiliki izin, dimana Sutjiptadi menemukan bahwa proses penerbitan izin tersebut tidak sesuai dengan ketentuan.
Dalam sebuah seminar bertajuk “Pentingnya Penanganan Illegal Logging dan kepastian hukum” di Hotel Ibis Pekanbaru,September 2007, ia menegaskan dirinya bertanggung jawab melindungi hutan dan kerugian besar bagi masyarakat Indonesia.▼
▲Dalam sebuah seminar bertajuk “Pentingnya Penanganan Illegal Logging dan
Akibat kegigihannya dalam memerangi Illegal Logging, banyak pejabat di provinsi Riau dan Nasional berpotensi menjadi tersangka.
Tidak lama setelah perkara Illegal Logging menjadi isu nasional pada saat itu, Sutjiptadi dimutasi bersama petinggi Polri lain pada 2 Mei 2008.
Sutjiptadi mendapatkan kenaikan pangkat untuk menjabat Gubernur Akademi Kepolisian di Semarang.
Tidak lama setelah Sutjiptadi mendapatkan “promosi” sebagai Gubernur Akpol, perkara-perkara Illegal logging di Riau dihentikan penyidikannya.
Sutjiptadi hanya menjabat selama 7 bulan sebagai Gubernur Akademi Kepolisian dan kemudian ditempatkan sebagai pengajar pada Sespim Polri sampai dengan habis masa baktinya di Kepolisian.
Belakangan, Gubernur Riau Periode 2003-2013, Rusli Zainal, dijerat dua perkara sekaligus, yakni suap kehutanan dan korupsi proyek PON 2014.
PN Riau menjatuhkan hukuman 14 tahun penjara dan denda Rp1 miliar, subsider 6 bulan penjara.
== Refrensi ==
| |||