Suku Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Natsukusha (bicara | kontrib)
k →‎Aksara Rikasara Cirebon: klaim mengada-ada
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 188:
== Aksara Cacarakan Cirebon ==
Bahasa Cirebon dalam perjalanannya menggunakan aksara yang dikenal dengan nama Rikasara, Cacarakan Cirebon, aksara Arab Pegon serta aksara [[Jawi|Jawa]].<ref name=uka>Tjandrasasmita, Uka. 2009. Arkeologi Islam Nusantara. Jakarta: Gramedia</ref> Aksara Cacarakan Cirebon merupakan jenis aksara yang bentuknya lebih dekat dengan aksara Bali ketimbang aksara Carakan Jawa.{{fact}} Sementara Rikasara Cirebon<ref name=prayitno>{{Cite web |url=http://regional.liputan6.com/read/2982612/makna-ukiran-unik-di-tiang-masjid-keramat-cirebon |title=Prayitno, Panji. 2017. Makna Ukiran Unik di Tiang Masjid Keramat Cirebon. &#91;&#91;Jakarta&#93;&#93;: Liputan 6 |access-date=2017-07-17 |archive-date=2017-07-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170722110641/http://regional.liputan6.com/read/2982612/makna-ukiran-unik-di-tiang-masjid-keramat-cirebon |dead-url=yes }}</ref> merupakan jenis aksara yang digunakan sebelum tahun 1650-an (abad 17) dimana para ahli berpendapat bahwa Rikasara tersebut memiliki keterkaitan dengan aksara Palawa.
 
=== Aksara Rikasara Cirebon ===
 
Rikasara Cirebon yang oleh para ahli dikatakan memiliki keterkaitan dengan aksara Palawa <ref name=prayitno/> memiliki tiga cara penulisan dan beberapa gaya tulis (''Samengan'')
 
* '''Sasandisara''' (cara menulis rahasia), tujuan cara penulisan ini adalah agar tulisannya tidak bisa diketahui oleh khalayak ramai, contoh cara penulisan ini dapat ditemui pada surat yang dibawa ke Banten untuk membantu pangeran Hasanuddin
* '''Angarasara''' (cara menulis umum), cara penulisan yang biasa dilakukan oleh para ''Ajengan'' (kyai atau orang terhormat) dan bersifat umum (tidak rahasia0 sehingga bisa dibaca oleh siapa saja, pada Angarasara gaya tulis atau ''Samengan'' secara garis besar dibagi menjadi beberapa yaitu, Kawatu, Layus dan Halif
* '''Bandasara''' (cara menulis rahasia dengan membalutnya dengan doa), tujuan penulisan ini sebenarnya sama dengan Sasandisara yaitu untuk hal-hal yang bersifat rahasia, hanya saja karena dibalut dengan doa pembawanya tidak sadar kalau dia sedang membawa surat penting, contohnya adalah surat yang dibawa oleh Anom Talibrata, banyak syarat-syarat yang dibalut dengan pembacaan ayat suci al-qur'an ketika membuat tulisan dengan cara Bandasara, rumitnya ''Polah Hikmah'' (aturan-aturan hikmah) yang diterapkan dalam penulisan Bandasara membuat tidak sembaragan orang dipercaya untuk menuliskannya.
 
<gallery widths="120" heights="120px" style="border: 5px solid #a86; box-shadow: 0.1em 0.1em 0.5em rgba(0,0,0,0.75); -moz-box-shadow: 0.1em 0.1em 0.5em rgba(0,0,0,0.75); -webkit-box-shadow: 0.1em 0.1em 0.5em rgba(0,0,0,0.75); border-radius: 0.5em; -moz-border-radius: 0.5em; -webkit-border-radius: 0.5em;">
Berkas:Gamel-6.jpg| ''Cacarakan Cirebon'' pada Masjid Nur Karomah (sir budi rahsa), [[Gamel, Plered, Cirebon|desa Gamel]], [[Plered, Cirebon|kecamatan Plered]], [[kabupaten Cirebon]]<br>Alih aksara dan bahasa oleh Dodie Yulianto (filolog Cirebon), koreksi oleh Guntur Samudra (masyarakat Gamel)<br>Mar(a) Hadi Ngawas (dekati dengan pengawasan sungguh)<br>angmung ngewalen... (hanya mengerjakan ''walen'' (bahasa Indonesia: atap) )<br>1625 Jawa = 1113 Hijriah = 1701 Masehi
Berkas:Papan-1a-Gamel-05a.jpg| ''Rikasara Cirebon'' pada Masjid Nur Karomah (sir budi rahsa), [[Gamel, Plered, Cirebon|desa Gamel]], [[Plered, Cirebon|kecamatan Plered]], [[kabupaten Cirebon]]<br>Alih aksara oleh Guntur Samudra ( Gamel )<br>Dina Ahad Jumadil ahir (pada hari minggu bulan Jumadil Akhir)<br>Tahun Jem Akir // 82 \\ (tahun Jim Akhir 28)
Berkas:Papan-2a-Kiri-Gamel-03a2.jpg| ''Rikasara Cirebon'' pada Masjid Nur Karomah (sir budi rahsa), [[Gamel, Plered, Cirebon|desa Gamel]], [[Plered, Cirebon|kecamatan Plered]], [[kabupaten Cirebon]]<br>Papan 2a-1 (sebelah kiri)<br>Bengiye Madepis<br>Papan 2a (kiri dan kanan bagian atas) Bengiye Madepis Adinata Walen<br>Pada Malam Hari menemui masyarakat (sultan) menjelaskan cara Menata (membuat) Atap <br> (kiri dan kanan bagian tengah dan bawah) Rugoba Bahana Sinagasa Kuwasan Hulihi <br> Sebagai ungkapan rasa terima kasih atas segala upaya (''Ki'' gede Gamel) mengembalikan Singgasana dan Kekuasaan.
Berkas:Papan-2a-Kanan-Gamel-03a.jpg| ''Rikasara Cirebon'' pada Masjid Nur Karomah (sir budi rahsa), [[Gamel, Plered, Cirebon|desa Gamel]], [[Plered, Cirebon|kecamatan Plered]], [[kabupaten Cirebon]]<br>Papan 2a (sebelah kanan)<br>Adinata Walen
</gallery>
 
=== Cacarakan Cirebon ===