Stasiun Medan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 78:
Stasiun ini awalnya memiliki sembilan jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus dari dan ke arah [[Stasiun Binjai|Binjai]], sedangkan jalur 2 merupakan sepur lurus dari dan ke arah [[Stasiun Pulu Brayan|Pulu Brayan]]-[[Stasiun Belawan|Belawan]]. Ketika dibangunnya rel layang baru yang memakan jalur 6 dan 7, otomatis jumlah jalur stasiun kereta api ini berkurang menjadi tujuh. Begitu proyek rel layang baru ini selesai, jumlah jalurnya kembali menjadi sembilan dengan 2 jalur berada di atas. Selain itu, sistem persinyalan elektrik yang lama (tipe GL1) sudah digantikan dengan yang terbaru produksi [[Len Industri|PT Len Industri]].
<gallery>
Tugu DSM 38.jpeg|Monumen lokomotif DSM 38 tipe 2-6-4T
</gallery>
Di samping bangunan stasiun terdapat monumen lokomotif uap bertipe 2-6-4T buatan Hartmann (kemudian bernama [[:en:Sächsische_Maschinenfabrik|Sächsische Maschinenfabrik]]) di [[Chemnitz]], [[Jerman]] tahun [[1914]]. Stasiun ini memiliki depo lokomotif yang merawat lokomotif besar jenis diesel elektrik maupun hidraulis dan juga Pengawas Urusan Kereta (PUK).
Baris 132 ⟶ 136:
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:DSC 0000384.jpg|Stasiun Medan sebelum penambahan gedung baru dan jalur layang.
Berkas:BB 302 Putri Deli Shunting.jpg|Peron Stasiun Medan terlihat dari jembatan penyebrangan menuju Stasiun KA Bandara
Berkas:Medan Layang Platform.jpg|Peron jalur layang Stasiun Medan
Berkas:Depo Lokomotif Medan.jpeg
Berkas:BB 302 70 01 langsiran.jpeg
</gallery>
|