Jepang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 114.125.236.142 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Terez26 Tag: Pengembalian |
Penambahan pranala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 4:
Jepang terdiri dari 6.852 pulau<ref>{{cite web | title = ''Facts and Figures of Japan 2007 01: Land'' | url =
Jepang
http://fpcj.jp/old/e/mres/publication/ff/pdf_07/01_land.pdf | publisher = Foreign Press Center Japan | accessdate = 2009-07-04 | archive-date = 2009-07-31 | archive-url = https://web.archive.org/web/20090731072744/http://fpcj.jp/old/e/mres/publication/ff/pdf_07/01_land.pdf | dead-url = no }}</ref> dan menjadikannya sebagai negara kepulauan. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah [[Hokkaido]], [[Honshu]] (pulau terbesar), [[Shikoku]], dan [[Kyushu]]. Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-[[gunung]], dan sebagian di antaranya merupakan [[gunung berapi]]. Gunung tertinggi di Jepang adalah [[Gunung Fuji]] yang merupakan sebuah [[gunung berapi]]. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta jiwa, dan berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. [[Tokyo]] secara ''[[de facto]]'' merupakan [[ibu kota Jepang]], dan berkedudukan sebagai sebuah [[prefektur]]. [[Tokyo Raya]] adalah sebutan untuk Tokyo dan beberapa kota yang berada di prefektur sekelilingnya. Sebagai daerah [[metropolitan]] terluas di dunia, Tokyo Raya berpenduduk lebih dari 30 juta orang.
Menurut [[mitologi Jepang]], [[Kekaisaran Jepang]] didirikan oleh [[kaisar Jimmu]] pada [[abad ke-7 SM]]. Kaisar Jimmu memulai mata rantai monarki Jepang yang tidak terputus hingga kini. Meskipun begitu, sepanjang sejarahnya kebanyakan masa kekuatan sebenarnya berada di tangan [[syogun]], [[samurai]], [[daimyō]] dan memasuki zaman modern, di tangan [[perdana menteri]]. Menurut [[konstitusi Jepang]] tahun [[1947]], Jepang adalah [[negara kesatuan]] [[monarki konstitusional]] di bawah pimpinan [[kaisar Jepang]] dan [[parlemen Jepang]].
Baris 14:
Jepang disebut ''Nippon'' atau ''Nihon'' dalam [[bahasa Jepang]]. Kedua kata ini ditulis dengan [[huruf kanji]] yang sama, yaitu {{lang|ja|日本}} (secara [[harfiah]]: asal-muasal [[matahari]]).<ref name="schreiber">{{cite web|url=https://www.japantimes.co.jp/life/2019/11/26/language/nihon-nippon-japan/|title=You say 'Nihon,' I say 'Nippon,' or let's call the whole thing 'Japan'?|last1=Schreiber|first1=Mark|date=26 November 2019|website=[[The Japan Times]]|accessdate=20 May 2020|archive-date=2020-06-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20200613171215/https://www.japantimes.co.jp/life/2019/11/26/language/nihon-nippon-japan/|dead-url=no}}</ref> Sebutan ''Nippon'' sering digunakan dalam urusan resmi, termasuk nama negara dalam [[yen|uang Jepang]], [[prangko]], dan pertandingan [[olahraga]] internasional. Sementara itu, sebutan ''Nihon'' digunakan dalam urusan tidak resmi seperti pembicaraan sehari-hari.
Kata ''Nippon'' dan ''Nihon'' berarti "negara/negeri matahari terbit". Nama ini disebut dalam [[utusan Kekaisaran Jepang ke Tiongkok|korespondensi Kekaisaran Jepang]] dengan [[Dinasti Sui]] di Tiongkok, dan merujuk kepada letak Jepang yang berada di sebelah timur daratan [[Tiongkok]]. Sebelum Jepang memiliki hubungan dengan Tiongkok, negara ini dikenal sebagai ''[[periode Yamato|Yamato]]'' ({{lang|ja|大和}}).<ref>{{Cite web|url=http://www.sf.airnet.ne.jp/~ts/japanese/message/jpnEVwSABIuEVrrH_51.html|title=Re: にほん or にっぽん|website=www.sf.airnet.ne.jp|access-date=2009-10-23|archive-date=2011-06-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20110615060402/http://www.sf.airnet.ne.jp/~ts/japanese/message/jpnEVwSABIuEVrrH_51.html|dead-url=no}}</ref> Di Tiongkok pada [[zaman Tiga Negara]], sebutan untuk Jepang adalah negara ''Wa'' ({{lang|ja|倭}}).
Dalam [[Bahasa Tionghoa]] dialek Shanghai yang termasuk salah satu dialek Wu, aksara Tionghoa {{lang|zh|日本}} dibaca sebagai ''Zeppen'' ([{{IPA|zəʔpən}}]). Dalam dialek Wu, aksara {{lang|zh|日}} secara tidak resmi dibaca sebagai [{{IPA|niʔ}}] sementara secara resmi dibaca sebagai [{{IPA|zəʔ}}]. Dalam beberapa dialek Wu Selatan, {{lang|ja|日本}} dibaca sebagai [{{IPA|niʔpən}}] yang mirip dengan nama dalam bahasa Jepang.
Kata ''Jepang'' dalam [[bahasa Indonesia]] kemungkinan berasal dari bahasa Tionghoa, tepatnya [[bahasa Wu]]. [[Bahasa Melayu Klasik]] juga menyebut negara ini sebagai ''Jepang'' (namun ejaan [[bahasa Malaysia]] memakai ejaan ''Jepun''). Kata Jepang dalam bahasa Melayu ini kemudian dibawa ke Dunia Barat oleh pedagang dari [[Kerajaan Portugis]],<ref name="ahd">{{cite book|url={{Google books|cZ88p_bSt1EC|page=PA146|keywords=|text=|plainurl=yes}}|title=Word Histories and Mysteries: From Abracadabra to Zeus|date=October 13, 2004|publisher=Houghton Mifflin Harcourt|isbn=978-0-547-35027-1}}</ref> yang mengenal sebutan ini ketika berada di [[Malaka]] pada abad ke-16. Mereka lah yang pertama kali memperkenalkan nama [[bahasa Melayu]] tersebut ke Eropa. Dokumen tertua dalam [[bahasa Inggris]] yang menyebut tentang Jepang adalah sepucuk surat dari tahun 1565, yang di dalamnya bertuliskan kata ''Giapan''.<ref>Luīs Fróis, "Of the Ilande of Giapan" (February 19, 1565), published in Richard Willes, "The History of Travayle in the West and East Indies" (London 1577), cited in "Travel Narratives from the Age of Discovery", by Peter C. Mancall, pp. 156–57.</ref><ref>{{cite book|url={{Google books|giZnAgAAQBAJ|page=PA79|keywords=|text=|plainurl=yes}}|title=London: The Selden Map and the Making of a Global City, 1549–1689|last=Batchelor|first=Robert K.|date=January 6, 2014|publisher=University of Chicago Press|isbn=978-0-226-08079-6|pages=76, 79}} In Richard Wille's 1577 book "The History of Travalye in the West and East Indies"</ref><!-- [[Marco Polo]] menyebut negara ini sebagai ''Cipangu''.-->
== Sejarah ==
Baris 24:
=== Prasejarah ===
[[Berkas:Jomon vessel 3000-2000BC.jpg|jmpl|kiri|160px|Sebuah bejana dari [[periode Jomon]] Pertengahan ([[3000 SM|3000]]-[[2000 SM]]).]]
Penelitian [[arkeologi]] menunjukkan bahwa Jepang telah dihuni [[manusia purba]] setidaknya 600.000 tahun yang lalu, pada masa [[Paleolitik|Paleolitik Bawah]]. Setelah beberapa [[zaman es]] yang terjadi pada masa jutaan tahun yang lalu, Jepang beberapa kali terhubung dengan daratan [[Asia]] melalui jembatan darat (dengan [[Sakhalin]] di utara, dan kemungkinan [[Kyushu]] di selatan), sehingga memungkinkan perpindahan manusia, hewan, dan tanaman ke [[Kepulauan Jepang]] dari wilayah yang kini merupakan [[Republik Rakyat Tiongkok]] dan [[Semenanjung Korea]]. Zaman [[Paleolitikum|Paleolitik]] Jepang menghasilkan peralatan bebatuan yang telah dipoles yang pertama di dunia, sekitar tahun 30.000 SM.
Dengan berakhirnya [[zaman es terakhir]] dan datangnya periode yang lebih hangat, kebudayaan [[Jomon]] muncul pada sekitar 11.000 SM, yang bercirikan gaya hidup [[pemburu-pengumpul]] semi-sedenter [[Mesolitik]] hingga [[Neolitik]] dan pembuatan [[tembikar|kerajinan tembikar]] terawal di dunia. Diperkirakan bahwa penduduk Jomon merupakan nenek moyang suku Proto-Jepang dan suku [[Ainu]] masa kini.
Dimulainya periode [[Yayoi]] pada sekitar [[300 SM]] menandai kehadiran teknologi-teknologi baru seperti bercocok tanam [[padi]] di [[sawah]] yang [[pengairan|berpengairan]] dan teknik pembuatan perkakas dari [[besi]] dan [[perunggu]] yang dibawa serta migran-migran dari Tiongkok atau Korea.
Baris 45:
=== Zaman Pertengahan ===
[[Berkas:NanbanGroup.JPG|jmpl|kiri|160px|Sekelompok orang-orang [[Portugis]] dari periode Nanban, [[abad ke-17]].]]
Abad pertengahan di Jepang merupakan zaman [[feodalisme]] yang ditandai oleh perebutan kekuasaan antarkelompok penguasa yang terdiri dari [[ksatria]] yang disebut [[samurai]]. Pada tahun [[1185]], setelah menghancurkan [[Klan Taira]] yang merupakan klan saingan [[Klan Minamoto]], [[Minamoto no Yoritomo]] diangkat sebagai [[Shogun]], dan menjadikannya pemimpin militer yang berbagi kekuasaan dengan [[Kaisar]]. Pemerintahan militer yang didirikan Minamoto no Yoritomo disebut [[Keshogunan Kamakura]] karena pusat pemerintahan berada di [[Kamakura, Kanagawa|Kamakura]] (di sebelah selatan [[Yokohama]] masa kini). Setelah wafatnya Minamoto no Yoritomo, [[klan Hōjō]] membantu keshogunan sebagai ''[[shikken]]'', yakni semacam [[adipati]] bagi para shogun. Keshogunan Kamakura berhasil menahan serangan [[Kerajaan Mongol]] dari wilayah Tiongkok. Meskipun secara politik terbilang stabil, Keshogunan Kamakura akhirnya [[Restorasi Kemmu|digulingkan]] oleh [[Kaisar Go-Daigo]] yang memulihkan kekuasaan di tangan kaisar. Kaisar Go-Daigo akhirnya digulingkan [[Ashikaga Takauji]] pada 1336.<ref>{{cite book|author=[[George Sansom]]|year=1961|title=A History of Japan: 1334–1615|url=https://archive.org/details/historyofjapan00sans|publisher=Stanford|pages=[https://archive.org/details/historyofjapan00sans/page/42 42]|isbn=0-8047-0525-9}}</ref> Keshogunan Ashikaga gagal membendung kekuatan penguasa militer dan tuan tanah feodal (''[[daimyo]]'') dan pecah perang saudara pada tahun 1467 ([[Perang Ōnin]]) yang mengawali masa satu abad yang diwarnai peperangan antarfaksi yang disebut masa negeri-negeri saling berperang atau [[periode Sengoku]].<ref>{{cite book|author=[[George Sansom]]|year=1961|title=A History of Japan: 1334–1615|url=https://archive.org/details/historyofjapan00sans|publisher=Stanford|pages=[https://archive.org/details/historyofjapan00sans/page/217 217]|isbn=0-8047-0525-9}}</ref>
Pada [[abad ke-16]], para pedagang dan [[misionaris]] [[Serikat Yesuit]] dari Portugal tiba untuk pertama kalinya di Jepang, dan mengawali pertukaran perniagaan dan kebudayaan yang aktif antara Jepang dan [[Dunia Barat]] ([[Perdagangan dengan Nanban]]). Orang Jepang menyebut orang asing dari Dunia Barat sebagai ''namban'' yang berarti orang barbar dari selatan.
[[Berkas:RedSealShip.JPG|jmpl|ka|200px|Salah satu [[kapal segel merah]] Jepang (1634) yang dipakai berdagang di [[Asia]].]]
[[Oda Nobunaga]] menaklukkan daimyo-daimyo pesaingnya dengan memakai teknologi Eropa dan [[senjata api]]. Nobunaga hampir berhasil menyatukan Jepang sebelum tewas terbunuh dalam [[Peristiwa Honnōji]] 1582. [[Toyotomi Hideyoshi]] menggantikan Oda Nobunaga, dan mencatatkan dirinya sebagai pemersatu Bangsa Jepang pada tahun 1590. Toyotomi Hideyoshi berusaha menguasai Semenanjung Korea, dan dua kali melakukan [[Invasi Jepang ke Korea (1592-1598)|invasi ke Korea]], namun gagal setelah kalah dalam pertempuran melawan pasukan [[Dinasti Joseon]] yang dibantu kekuatan [[Dinasti Ming]]. Setelah Hideyoshi wafat, pasukan Hideyoshi ditarik dari [[Semenanjung Korea]] pada tahun 1598.<ref>{{cite book|author=[[Stephen Turnbull (historian)|Stephen Turnbull]]|year=2002|title=Samurai Invasion: Japan's Korean War|url=https://archive.org/details/samuraiinvasionj0000turn|publisher=Cassel|pages=[https://archive.org/details/samuraiinvasionj0000turn/page/227 227]|isbn=978-0304359486}}</ref>
Sepeninggal Hideyoshi, putra Hideyoshi yang bernama [[Toyotomi Hideyori]] mewarisi kekuasaan sang ayah. [[Tokugawa Ieyasu]] memanfaatkan posisinya sebagai adipati bagi Hideyori untuk mengumpulkan dukungan politik dan militer dari daimyo-daimyo lain. Setelah mengalahkan klan-klan pendukung Hideyori dalam [[Pertempuran Sekigahara]] tahun 1600, Ieyasu diangkat sebagai shogun pada tahun 1603. Pemerintahan militer yang didirikan Ieyasu di [[Edo]] (kini [[Tokyo]]) disebut [[Keshogunan Tokugawa]]. Keshogunan Tokugawa curiga terhadap kegiatan misionaris [[Gereja Katolik]], dan melarang segala hubungan dengan orang-orang Eropa. Hubungan perdagangan dibatasi hanya dengan pedagang [[Belanda]] di Pulau [[Dejima]], [[Nagasaki]]. Pemerintah Tokugawa juga menjalankan berbagai kebijakan seperti undang-undang ''[[buke shohatto]]'' untuk mengendalikan daimyo di daerah. Pada tahun 1639, Keshogunan Tokugawa mulai menjalankan kebijakan ''[[sakoku]]'' ("negara tertutup") yang berlangsung selama dua setengah abad yang disebut [[periode Edo]]. Walaupun menjalani periode isolasi, orang Jepang terus mempelajari ilmu-ilmu dari Dunia Barat. Di Jepang, ilmu dari buku-buku Barat disebut ''[[rangaku]]'' (ilmu belanda) karena berasal dari kontak orang Jepang dengan enklave orang Belanda di Dejima, Nagasaki. Pada periode Edo, orang Jepang juga memulai studi tentang Jepang, dan menamakan "studi nasional" tentang Jepang sebagai ''[[kokugaku]]''.<ref>{{cite web |last=Hooker |first=Richard |url=http://www.wsu.edu/~dee/GLOSSARY/KOKUGAKU.HTM |title=Japan Glossary; Kokugaku |publisher=Washington State University |date=1999-07-14 |accessdate=2006-12-28 |archive-date=2006-08-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060828004748/http://www.wsu.edu/~dee/GLOSSARY/KOKUGAKU.HTM |dead-url=yes }}</ref>
|