Suku Sambas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 55:
== Kebudayaan ==
Masyarakat Sambas secara Budaya dan Intelektual adalah yang terkemuka di Kalimantan Barat, beberapa budaya Sambas yang masih populer di kalangan Masyarakat Kalimantan Barat dari dulu (masa Kerajaan) hingga sekarang di antaranya adalah '''Kain Khas''' yaitu yang disebut Kain Sambas / Kaing Lunggi / Kain Songket Sambas, '''Makanan Khas''' yang disebut Bubbor Paddas / Bubur Pedas (dengan khas menggunakan daun Kesum / daun Kesuma), '''Lagu-Lagu Daerah Sambas''' (dari masa lampau / Kerajaan) sangat mendominasi khazanah lagu-lagu daerah di Kalbar hingga sekarang disamping Lagu-lagu daerah Dayak dan banyak lagu-lagu daearah Sambas itu adalah berstatus anonim yang tidak diketahui siapa pembuatnya karena sudah begitu lama yang dilantunkan secara turun temurun dari generasi ke generasi seperti Lagu Alok Galing, Cik cik Periuk, Kapal Belon dan lainnya, '''Tarian Daerah Khas Sambas''' seperti Tandak Sambas, Jepin dan lainnya.
Suku Sambas pra Islam sejatinya tentu
berbudaya Dayak, hal itu dapat dilihat dari silsilah keturunannya, hak kepemilikan atas hutan, tanah dan adat istiadat. Sambas pra Islam memiliki budaya perladangan dan pertanian dengan peralatan pertanian dan gaya hidup budaya yang sama bahkan setelah memeluk Islampun budaya perladangan dan pertaniannyapun tidak berubah, bahkan peralatan pertaniannya serta gaya budayanya pun sama. Artinya Suku melayu Sambas berasal dan berawal dari satu rumpun yang sama sebagai orang Dayak yang pada periode tertentu telah memeluk agama Islam dan mendirikan suatu pemerintahan berbentuk kerajaan yang kemudian disebut sebagai "Kerajaan Sambas (Kerajaan Nek Riuh)".
==Islam di Sambas ==
|