Akmal Nasery Basral: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 76:
Juli 2005, Akmal meluncurkan novel perdana berjudul ''Imperia'' yang bergenre [[thriller]][[politik]] di sebuah acara buku nasional di [[Istora Gelora Bung Karno]]. Pembahas adalah penulis-jurnalis senior Leila S. Chudori (''Tempo'') dan pengamat politik Eep S. Fatah. Moderator Krisnadi Yuliawan, redaktur ''Gatra''.
Di tahun 2006 Akmal mendapat tugas liputan ke [[Busan]],[[Korea Selatan]] untuk meliput [[Festival Film Internasional Busan]] dan fenomena kebangkitan [[K-Pop]] yang sedang menyaingi [[J-Pop]] di seluruh dunia.<ref>https://books.google.co.id/books?id=d0vODwAAQBAJ&pg=PA34&lpg=PA34&dq=Akmal+Nasery+Basral++K-Pop+Tempo&source=bl&ots=N0gJISWkIT&sig=ACfU3U01-xc_5aNS5DQPFKsk-izMPiCEDA&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwj83s2mqoT6AhVnSmwGHUzZCasQ6AF6BAgREAM#v=onepage&q=Akmal%20Nasery%20Basral%20%20K-Pop%20Tempo&f=false</ref>. Tugas lain yang berkesan baginya liputan di [[Pakistan]] usai pembunuhan Benazir Bhutto, Desember 2007. Akmal berkeliling empat kota ([[Karachi]], [[Islamabad]], [[Rawalpindi]], [[Lahore]]) sampai berlangsung Pemilu Februari 2008.
Setelah enam tahun berkiprah sebagai wartawan TEMPO dan melahirkan tiga buku (''Imperia'', ''Seseorang di Kepalaku yang Bukan Aku'' dan ''Nagabonar Jadi 2''), Akmal memutuskan untuk pindah kuadran dengan meninggalkan dunia jurnalistik, masuk kuadran kehidupan baru sebagai penulis kreatif penuh waktu. Keputusan itu dilakukannya pada awal 2010.
|