Manguharjo, Manguharjo, Madiun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →top: Bot: Menambah pengawasan otoritas |
perbaikan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 9:
|kecamatan = Manguharjo
|nama pemimpin = itok, SH
|
|
|
|kepadatan =
}}
''' Manguharjo ''' adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan [[Manguharjo, Madiun|Manguharjo]], [[Kota Madiun]], Provinsi [[Jawa Timur]]
Kelurahan ini terdiri dari 32 RT dan 8 RW, dengan beberapa areal pemukiman (dahulu bernama lingkungan atau kalau di desa disebut padukuhan/dusun) yaitu wilayah mangunharjo, Gembel, Gedongan, Gading, Jitengan. Di kelurahan ini ada satu pondok pesantren yang terkenal yaitu pondok Gading, dengan kiyainya yang bernama KH. Syamsul Maarif. Daerah ini terkenal sebagai sentra pengrajin makanan tradisional madiun yaitu kerupuk puli atau disebut juga opak atau lempeng, sentra mie yang terkenal dengan sebutan mie doog-doog. Ciri kasnya adalah non borak, dan diwaktu sore hari dan malam hari menjelang berangkat dan pulang, akan berjalan beriringan bisa sampai 15 gerobag sekali jalan sehingga terlihat seperti pawai gerobag mie doog-doog.▼
{{Manguharjo, Madiun}}
{{Authority control}}
Nama ini sekaligus dipakai untuk nama kecamatannya, karena secara historis tradisional kawasan barat kali madiun lebih terkenal dengan sebutan MANGUN-HARJO ditulis MANGUHARJO yang artinya menjadikan yang lebih baik.
▲Kelurahan ini terdiri dari 32 RT dan 8 RW, dengan beberapa areal pemukiman (dahulu bernama lingkungan atau kalau di desa disebut padukuhan/dusun) yaitu wilayah mangunharjo, Gembel, Gedongan, Gading, Jitengan. Di kelurahan ini ada satu pondok pesantren yang terkenal yaitu pondok Gading, dengan kiyainya yang bernama KH. Syamsul Maarif. Daerah ini terkenal sebagai sentra pengrajin makanan tradisional madiun yaitu kerupuk puli atau disebut juga opak atau lempeng, sentra mie yang terkenal dengan sebutan mie doog-doog. Ciri kasnya adalah non borak, dan diwaktu sore hari dan malam hari menjelang berangkat dan pulang, akan berjalan beriringan bisa sampai 15 gerobag sekali jalan sehingga terlihat seperti pawai gerobag mie doog-doog.
{{Kelurahan-stub}}
|