Bandar Udara Radin Inten II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k →‎Statistik: Hapus http:// ganda (PW:CW 94) + genfixes
Sudah ada artikelnya
Tag: Pengalihan baru Pengembalian manual
Baris 1:
#ALIH [[Bandar Udara Internasional Radin Inten II]]
{{Infobox airport
| name = Bandar Udara Radin Inten II
| nativename = <small>{{lang|en|Radin Inten II Airport}}</small>
| image = Wordmark of Radin Inten II International Airport.png
| image-width = 250
| image2 = Radin Inten 2 Airport.jpg
| image2-width = 250
| IATA = TKG
| ICAO = WILL
| WMO = 96295
| type = Publik
| owner = PT [[Aviasi Pariwisata Indonesia]] (Persero)
| operator = PT [[Angkasa Pura II]]
| city-served = [[Bandar Lampung]]
| location = [[Kabupaten Lampung Selatan]], [[Lampung]], [[Indonesia]]
| elevation-m = 86
| elevation-f = 282
| coordinates = {{coord|05|14|33|S|105|10|44|E|display=inline,title}}
| website = {{URL|http://radininten2-airport.co.id/}}
| image_map = LocationSumatra.svg
| image_map_caption = [[Sumatera]] daerah di Indonesia
| pushpin_map = Indonesia Sumatra#Indonesia
| pushpin_label = TKG
| pushpin_map_caption = Lokasi bandara di Lampung / Indonesia
| r1-number = 14/32
| r1-length-m =3000
| r1-length-f = 9,842
| r1-surface = [[Aspal]]
| stat-year = 2015
| stat1-header = Penumpang
| stat1-data = 1,419,342
| stat2-header = Pergerakan pesawat
| stat2-data = 13,259
| stat4-header = Kargo
| stat4-data = 4,437,830
| footnotes = Sumber: [[Daftar bandar udara tersibuk di Indonesia]]
}}
<!-- Image with unknown copyright status removed: [[File:Sumatra Air Network.png|right|400px|thumb|Sumatra Air Network]] -->
[[Berkas:Radin Inten II.JPG|jmpl|Terminal Lama]]
'''Bandar Udara Radin Inten II''' ({{lang-en|Radin Inten II Airport}}), {{Airport codes|TKG|WILL}}, sebelumnya '''WICT''', adalah sebuah [[bandar udara internasional]] yang melayani [[Kota Bandar Lampung]] di [[Provinsi Lampung]], [[Indonesia]]. Nama bandar udara ini diambil dari nama tokoh yaitu [[Radin Intan II]] yang merupakan bagian dari Kesultanan (Kerajaan) Lampung terakhir yang juga salah seorang [[Pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] asal [[Lampung]]. Bandar udara ini berlokasi di Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara di [[Branti Raya, Natar, Lampung Selatan|Desa Branti Raya]], [[Natar, Lampung Selatan|Kecamatan Natar]], [[Kabupaten Lampung Selatan]] berada di barat laut [[Kota Bandar Lampung]].
 
Bandara ini mengadopsi gaya futuristik dan memiliki gedung parkir berlantai empat di bawah pengelolaan [[PT Angkasa Pura II]]. Pembangunan gedung parkir berkapasitas 800 hingga 1000 kendaraan ini bertujuan untuk mengantisipasi peningakatan arus wisatawan menuju destinasi utama Lampung. Di antaranya arena berselancar Pantai Tanjung Setia, Taman Nasional Way Kambas (ASEAN Heritage Park Way Kambas), habitat alam lumba-lumba Teluk Kiluan, dan pesona bawah laut di Pulau Pahawang.
 
Bandar Udara Radin Inten II di Provinsi Lampung merupakan bandar udara umum yang sudah di serah terimakan kepada [[PT Angkasa Pura II]] pada 14 Oktober 2019.
 
Bandara Radin Inten II Bandar Lampung resmi ditetapkan sebagai bandar udara bertaraf internasional. Keputusan Bandara Radin Inten II sebagai bandar udara internasional sesuai keputusan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
 
Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor '''KP 2044 Tahun 2018''' tentang Penetapan Bandar Udara Radin Inten di [[Kabupaten Lampung Selatan]] [[Provinsi Lampung]] sebagai Bandar Udara Internasional.<ref>[http://www.tribunnews.com m.tribunnews.com/regional/2018/12/25/bandara-raden-inten-ii-bandar-lampung-jadi-bandar-udara-bertaraf-internasional Bandara Raden Inten II Bandar Lampung jadi bandar udara bertaraf Internasional]</ref>
 
== Sejarah Bandar Udara ==
Bandar Udara Radin Intan II [[Lampung]] sebelumnya bernama Pelabuhan Udara Branti adalah peninggalan [[Pemerintahan Jepang]] yang dibangun pada tahun 1943.
Pada Tahun 1946 diserahkan kepada Pemerintahan Republik Indonesia '''Cq. Detasemen Angkatan Udara / AURI'''. Dari tahun 1946 s.d 1955 Pelabuhan Udara Branti dikelola oleh '''Detasemen Angkatan Udara / AURI''' dan pada saat itu belum ada penerbangan komersial/ reguler.
 
Pada tahun 1955, pengelolaan Pelabuhan Udara Branti dikelola oleh Djawatan Penerbangan Sipil (DPS) karena pada tahun tersebut Detasemen Angkatan Udara / AURI memiliki pangkalan udara di Menggala [[Kabupaten Lampung Utara]].
Pada tahun 1956 [[Garuda Indonesia|Garuda Indonesian Airways]] merintis membuka jalur penerbangan yang pertama kali dengan rute [[Jakarta]] – [[Kota Bandar Lampung|Tanjung Karang]] PP, dengan menggunakan pesawat jenis Barron dan pada tahun itu juga penerbangan komersial dimulai dengan frekuensi penerbangan tiga kali/minggu (jenis pesawat Barron diganti Dakota) dengan panjang landasan pacu ± 900 M.
Pada tahun 1963 secara resmi Bandar Udara Branti dari AURI diserahterimakan kepada Residen Lampung dan pada tahun 1964 diserahkan pengelolaannya kepada Djawatan Penerbangan Sipil (DPS).
 
Pada tahun 1975 (Pelita II Tahun I) dimulai pembangunan landasan baru yang terletak disamping/sejajar dengan landasan lama. Pembangunan landasan baru dengan maksud untuk dapat didarati pesawat jenis [[Fokker F28|F -28]] dan sejenisnya. Secara bertahap landasan dibangun dan pada saat itu panjangnya mencapai ± 1.850 M.
Pada tahun 1976 pembangunan landasan beserta Apron yang baru telah selesai dan diresmikan penggunaannya pada bulan Juni 1976 oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Bapak Marsma Kardono dengan menggunakan pesawat [[Fokker F28|F - 28]] MK 3.000.
 
Pada tanggal 1 September 1985 istilah Pelabuhan Udara Branti diubah menjadi Bandar Udara Branti dengan singkatan Bandara Branti, sesuai dengan Telex Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan '''No. 378/TLX/DEPHUB/VIII/85''' Tanggal 22 Agustus 1985.
 
Sejak tanggal 11 Agustus 1989 PT GIA tidak melayani jalur penerbangan Jakarta – Tanjung Karang PP dialihkan kepada PT MNA diterbangi 7 Flight/hari dengan pesawat [[CN-235]], disamping itu juga ada insidentil Flight / Penerbangan Carter. Selain untuk [[Jakarta]] – Bandar Lampung PP, dilayani juga rute [[Palembang]] – [[Bandar Lampung]] PP.
 
Terminal baru yang selesai dibangun tahun 1995 diresmikan dalam pengoperasian oleh Menteri Perhubungan pada tanggal 22 Mei 1995.
Bandara Branti diubah menjadi Bandar Udara Radin Intan II berdasarkan '''SK. Menteri Perhubungan No. KM. 10 Tahun 1997''', tanggal 10 April 1997 diresmikan oleh Menteri Perhubungan pada tanggal 21 April 1997.
Terhitung mulai tanggal 29 April 2004 PT MNA yang tadinya mengoperasikan pesawat jenis [[Fokker F28]] diganti dengan pesawat berbadan lebar jenis Boeing 737-200 (MZ – 202 / Flight II).
 
Pada Tahun Anggaran 2004 landasan pacu diperpanjang dari 1.850 M’ x 30 M’ menjadi 2.000 M’ x 30 M’.
Maskapai penerbangan [[Sriwijaya Air]] mulai membuka jalur penerbangan pada tanggal 3 Mei 2005 dan [[Adam Air]] pada tanggal 5 September 2005 dengan jenis pesawat yang sama yaitu Boeing 737 Series 200, sedangkan [[Riau Airlines]] pada tanggal 06 Nopember 2006 dengan jenis pesawat [[Fokker F50]].
 
Pada Tahun Anggaran 2007 landasan pacu diperpanjang dari 2.000 M’ x 30 M’ menjadi 2.250 M’ x 30 M’.
Pada Tahun 2008 Maskapai penerbangan [[Adam Air]] (1 Maret 2008) dan [[Riau Airlines]] (2 Juni 2008) tidak melayani lagi jalur penerbangan ke Bandar Udara Radin Intan II.
Maskapai penerbangan [[Batavia Air]] mulai membuka jalur penerbangan ke Bandar Udara Radin Intan II pada tanggal 8 Agustus 2008.
 
Pada awal tahun 2009 Garuda Indonesia kembali membuka jalur penerbangan ke bandara ini dengan pesawat Boeing 737-500.
Selanjutnya landasan pacu kembali diperpanjang dan diperlebar dari 2.250 M’ x 30 M’ menjadi 2.500 M’ x 45 M’ sehingga pada tahun yang sama bandara ini bisa dimasuki pesawat Boeing 737-300 dan Boeing 737-400 secara penuh.
 
Selanjutnya pada 2010-2011 dimulai perluasan apron agar bandara ini dapat dimasuki pesawat Boeing 737-800 dan Boeing 737-900ER secara penuh.Apron Bandara Radin Intan II yang pada saat itu hanya bisa menampung 3 pesawat Boeing 737 klasik,diperluas kapasitasnya untuk menampung 5 pesawat secara bersamaan.Pada saat bersamaan dimulai juga konstruksi taxiway B untuk mempercepat arus keluar-masuk pesawat dari apron nomor 4 dan 5.Pada tahun yang sama pula,[[Lion Air]] pun membuka rute penerbangan ke Lampung.
 
Sejak tahun 2013 dimulailah renovasi tahap pertama dari Bandar Udara Radin Intan II.Renovasi ini dianggap kurang sempurna karena hanya mengubah sedikit saja dari bentuk asli bandara ini. Pada tahun 2014 kembali diadakan perluasan apron sehingga Bandara Radin Intan II dapat menampung 6 pesawat secara bersamaan.
 
Lalu pada 2015 dilanjutkan lagi dengan konstruksi taxiway C dan perluasan apron,sehingga apron dapat menampung 7 pesawat secara bersamaan.
Disaat Menteri Perhubungan [[Ignasius Jonan]] melakukan kunjungan kerja ke Lampung,Jonan mengatakan bahwa Bandara Radin Intan II harus dibenahi dan dibongkar total. Pada akhir 2015,maskapai [[Wings Air]] kembali membuka rute penerbangan ke Lampung.
 
Pada tahun 2016,akhirnya dilakukan renovasi besar-besaran di bandara ini (Selengkapnya lihat: Perluasan bandara).Salah satu bagian dari perluasan pada tahun 2016 ini adalah kembali diadakannya perluasan apron dan konstruksi taxiway D,sehingga kapasitas apron meningkat dari 7 pesawat menjadi 8 pesawat,bahkan bisa menampung 10 pesawat dalam kondisi darurat.Selain itu landasan pacu kembali diperpanjan dari 2.500 M’ x 45 M’ menjadi 3.000 M’ x 45 M’ agar dapat dimasuki pesawat berbadan lebar.
Ketika perluasan sudah selesai, beberapa maskapai seperti Garuda Indonesia dan Lion Air mulai menambah frekuensi penerbangan ke Lampung.
 
Pada tahun 2017,maskapai penerbangan [[Batik Air]] mulai membuka penerbengan ke Lampung dengan pesawat [[Airbus A320]],di mana ini merupakan debut perdana A320 di bandara ini sejak perluasan pertama pada tahun 2004.
<ref>[http://www.radinintenii.blogspot.co.id/2009/07/sejarah-singkat-bandar-udara.html?m=1 Sejarah Bandara Internasional Radin Inten II]</ref>
 
Pada akhir tahun 2018 Bandara ini ditingkatkan menjadi bandara internasional, pemerintah memberi waktu selama 6 bulan sejak diterbitkanya surat resmi peningkatan untuk otoritas bandara mempersiapkan segala keperluan untuk penerbangan internasional seperti imigrasi, bea dan cukai serta penambahan terminal 2 internasional yang akan dibangun tahun ini.
 
Pada tanggal 8 Maret 2019, Bandara ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia [[Joko Widodo]] menjadi bandara internasional, dengan menandatangani prasasti berbarengan dengan peresmian [[Bandar Udara Silampari]] di [[Lubuk Linggau]].
 
Pada 14 Oktober 2019 Pengelolaan Bandara Radin Intan II oleh AP II diresmikan. Dalam perjanjian kerjasama. Tepatnya antara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II (Persero). Perjanjian itu tentang Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Barang Milik Negara pada Bandara Kelas I Radin Intan II Lampung.
 
== Maskapai penerbangan ==
[[Berkas:Airbus A320 Batik Air di Bandara Radin Inten II.jpg|jmpl|220px|Pesawat [[Airbus A320|A320]] milik [[Batik Air]] disambut dengan ''water salute'' ketika baru mendarat untuk pertama kali di Bandara Internasional Radin Inten II]]
{{airport-dest-list
|[[Batik Air]] |[[Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma|Jakarta–Halim Perdanakusuma]], [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta—Soekarno—Hatta]]
|[[Garuda Indonesia]] | [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta—Soekarno—Hatta]]
|[[Lion Air]] |[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta—Soekarno—Hatta]]
|[[Super Air Jet]] |[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta—Soekarno—Hatta]]
|[[TransNusa]] |[[Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara|Bandung]], [[Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma|Jakarta–Halim Perdanakusuma]]
|[[Wings Air]] |[[Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara|Bandung]], [[Bandar Udara Fatmawati Soekarno|Bengkulu]], [[Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma|Jakarta–Halim Perdanakusuma]], [[Bandar Udara Sultan Thaha|Jambi]], [[Bandar Udara Mohammad Taufiq Kiemas|Krui]], [[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II|Palembang]], [[Bandar Udara Pondok Cabe|Tangerang]] (dimulai 5 Agustus 2022)
}}
 
== Statistik ==
 
{| class="wikitable sortable" style="font-size:89%;" cellpadding=4
|+ '''Penerbangan tersibuk keluar dari Bandar Udara Radin Inten II berdasarkan frekuensi''' {{fact|date=2019}}<ref>{{en}} [http://www.https://www.flightradar24.com/data/airports/tkg] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130819141428/http://https/ |date=2013-08-19 }}</ref><ref>{{en}} [https://www.flightradar24.com/data/airports/tkg/routes] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130711041720/http://https/ |date=2013-07-11 }}</ref>
|- bgcolor="#DDDDDD"
! |Peringkat|| |Tujuan|| |Frekuensi<br>(Mingguan)|| Maskapai penerbangan
|-
|1
|[[Berkas:Jakarta COA.svg|46x46px]] Jakarta
|160
|Garuda Indonesia, Lion Air, Citilink, Batik Air, Wings Air
|-
|-
|2
|[[Berkas:Coat of arms of Riau Islands.svg|53x53px]] Batam
|35
|Lion Air, Garuda Indonesia
|-
|-
|3
|[[Berkas:Coat of arms of South Sumatra.svg|52x52px]] Palembang
|19
|Garuda Indonesia, Citilink, Wings Air
|-
|-
|4
|[[Berkas:Coat of arms of West Java.svg|40x40px]] Bandung
|22
|Garuda Indonesia, Wings Air
|-
|-
|5
|[[Berkas:Flag of East Java.svg|59x59px]] Surabaya
|8
|Sriwijaya Air
|-
|-
|6
|[[Berkas:Coat of arms of Yogyakarta.svg|40x40px]] Yogyakarta
|8
|Sriwijaya Air
|-
|-
|7
|[[Berkas:Coat of arms of Bengkulu.svg|44x44px]] Bengkulu
|8
|Wings Air
|-
|-
|8
|[[Berkas:Coat of arms of Jambi.svg|40x40px]] Jambi
|8
|Wings Air
|}
 
== Pajak Pelayanan Bandara ==
{{airport-dest-list
|Pajak Internasional|Rp 100.000
|Pajak Domestik|Rp 30.000
}}
 
== Haji & Umrah ==
Bandara Internasional Radin Intan II [[Lampung]] juga telah 6 tahun berturut-turut melayani embarkasi haji antara sejak 2010 hingga sekarang dengan kuota jumlah jamaah yang diberangkatkan sebanyak 6.282 orang per tahun, sedangkan untuk calon jamaah haji Lampung yang masuk dalam daftar tunggu saat ini lebih dari 80 ribu orang. Sehingga diperlukan waktu 16 tahun lagi untuk memberangkatkan haji yang saat ini masuk di dalam daftar tunggu (waiting list). Dapat di jelaskan juga bahwa Lampung memiliki potensi umrah yang sangat cukup besar dengan jumlah jamaah yang diberangkatkan setiap tahunnya sekitar sepuluh ribu orang.
 
== Perluasan Bandara ==
Pemerintah Provinsi Lampung dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejak Juni 2012 telah menandatangani MoU tentang pengembangan dan pembangunan Bandar Udara Internasional Radin Intan II Lampung.
 
MoU bernomor '''G/454/III.06/HK/2012''' dan '''HK.201/1/14/DRJU-2012''' itu dijadikan dasar kedua belah pihak untuk mengembangkan bandara terbesar di [[Provinsi Lampung]] tersebut menjadi bandara bertaraf internasional. Targetnya, rencana pengembangan ini rampung pada Tahun 2017.<ref>[http://www.radarlampung.co.id/read/bandarlampung/89714-rencana-pengembangan-bandara-radin-inten-ii-lamsel Rencana Pengembangan Bandara Radin Intan II]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
{| class="wikitable"
! colspan="5" style="background: #8B8589;"| '''Tahapan Proyek Bandara Internasional Radin Intan II'''
|- style="font-weight:bold; background-color:#D3D3D3"
{|class="wikitable"
|-
!Tahap!!Tahun!!Deskripsi!!Status
|-
| rowspan="3" align="center"|I ||2016 || Pembangunan Terminal kedatangan dan keberangkatan di gedung lama || Selesai
|-
|2016 || Pemindahan areal parkir ke sebelah Terminal lama || Selesai
|-
|2016|| Pembangunan gedung parkir 4 lantai || Selesai
|-
| rowspan="2" align="center"|II |||2016 || Pembangunan Terminal penumpang 3 lantai || Selesai
|-
|2016|| Perpanjangan Runway bandara menjadi 3.000 Meter || Selesai
|-
| rowspan="7" align="center"|III ||2016 ||Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Dari Bandara Internasional Raden Inten II Ke Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar atau Sebaliknya || Selesai
|-
|2019|| Pembangunan menara Area Traffic Control || Tahap Konstruksi
|-
|2019|| Pembangunan Terminal tahap  2|| Rencana
|-
|2020 || Pembangun Jaringan Rel Kereta Api dari Stasiun Tanjung Karang ke Bandara || Proses
|-
|2020|| Pembuatan Taxi Way Pararel || Proses
|-
|2020|| Pembangunan Stasiun Bandara || Proses
 
|}
 
Tahun 2016, terminal bandara ditingkatkan menjadi tiga lantai yang diproyeksikan dapat memuat lebih dari 3 juta penumpang per tahunnya dengan gedung parkir empat lantai hingga bisa memuat 1000 kendaraan. Selain itu, sesuai rencana Kementerian Perhubungan, landasan pacu diperpanjang menjadi 3.200 meter dari sebelumnya 2.500 meter.<ref>[http://www.lampost.co/berita/wajah-lampung-di-bandara Wajah Lampung di Bandara]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Bandara Internasional Radin Intan II mampu melayani 3.350 penumpang setiap hari. Ketika beroperasi penuh pada 2017, jumlah penumpang yang mampu dilayani mencapai 8.000 per hari atau tiga juta penumpang per tahun. Adapun apron mampu menampung 10 pesawat dengan 50 pergerakan pesawat per hari.
 
Jumlah pergerakan itu hanya berbeda tipis dengan [[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II]] [[Palembang]] yang mencapai 60 pergerakan per hari.<ref>{{Cite web |url=http://www.https/ |title=Wisman meroket Bandara Radin Inten II siap go International |access-date=2021-02-03 |archive-date=2013-08-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130819141428/http://https/ |dead-url=yes }}</ref>
 
Karena itu, dibutuhkan lahan seluas 78 hektare dan pembebasannya dilakukan dalam dua tahap.
 
Penambahan landasan pacu tersebut merupakan prasyarat mutlak, agar dapat didarati pesawat jenis [[Airbus]] yang banyak digunakan sebagai armada haji.<ref>[http://www.m.tempo.co/read/news/2015/10/14/090709474/2017-bandara-radin-inten-ii-jadi-bandara-internasional Bandara Radin Intan II jadi Bandara Internasional]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Transportasi Darat ==
=== Taksi ===
Biasanya taksi ada sampai penerbangan terakhir. dan Perusahaan penyedia Jasa Taksi Yakni:
* Puspa Jaya Taxi
=== Bus Rapid Transit (BRT) ===
* Trans Lampung
* Trans Bandar Lampung
==== Trayek Bus ====
Bandara ini terhubung melalui angkutan bus dengan kota Bandar Lampung, Metro, Kotabumi, dan kalianda.<ref>[http://www.analisadaily.com/mobile/pages/news/64606/dishub-sumut-tunjuk-pt-almasar-pelaksana-angkutan-bandara-kualanamu Dishub Sumatra Utara tunjuk PT Almasar pelaksana angkutan bandara Kualanamu]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
{| style="text-align:left; font-size:95%; border:1px solid black"
|-
! Operator !! Rute !! Lokasi
|-
| style="background-color:yellow;color:black;text-align:center;font-weight:bold" | [[Damri]] || [[Terminal Rajabasa]] ||[[Bandar Lampung]]
|-
| style="background-color:yellow;color:black;text-align:center;font-weight:bold" | Damri || Tanjung  Karang||[[Bandar Lampung]]
|-
| style="background-color:cyan;color:black;text-align:center;font-weight:bold" | Trans Lampung || Terminal  Sukaraja||[[Bandar Lampung]]
|-
| style="background-color:green;color:black;text-align:center;font-weight:bold" | Trans Lampung|| Jalan Z.A Pagar Alam||[[Bandar Lampung]]
|-
| style="background-color:green;color:black;text-align:center;font-weight:bold" | Trans Lampung || Metro || [[Metro]]
|-
| style="background-color:cyan;color:black;text-align:center;font-weight:bold" | Damri || pasar Kotabumi||[[Kotabumi]]
|-
| style="background-color:cyan;color:yellow;text-align:center;font-weight:bolt" | Trans Lampung || Jalan Lintas  Sumatra ||[[Kalianda]]
|}
 
=== Kereta Api ===
Untuk mendukung pembangunan Bandara Internasional Radin Intan II sebagai bandara internasional tahun 2019, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga akan membangun jalur kereta api (KA) [[Stasiun Tanjungkarang|Tanjungkarang]] – Bandara Internasional Radin Intan II Branti [[Lampung Selatan]] guna mengurai kemacetan dan menata moda transportasi lebih baik.<ref>[http://lampost.co/berita/rencana-pembangunan-kereta-bandara-ditargetkan-selesai-tahun-ini Rencana pembangun kereta bandara ditargetkan selesai tahun ini]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara intensif akan mengoptimalkan moda transportasi kereta api menjadi pilihan angkutan massal di Bandar Lampung. Mulai dari pembangunan kereta bandara hingga kereta komuter di dalam kota dan antar kota.
 
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, Kementerian Perhubungan akan membangun stasiun KA Bandara dan Skybridge yang mempermudah akses kereta menuju Bandara Radin Intan II.
 
Pembangunan tersebut ditargetkan akan selesai akhir 2020. Secara biaya, proses pengerjaannya membutuhkan Anggara sekitar Rp 50-100 miliar.
 
Dalam pembangunan tersebut akan berkolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan PT Kereta Api Indonesia. Saat ini jalur rel kereta dan jaringannya sudah ada, jadi tinggal melakukan penyelesaian tanah serta pengadaan-pengadaan lainnya seperti, gerbong keretanya.
 
Pembangunan kereta bandara di Lampung sangat dibutuhkan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas jalan, terutama di [[Bandar Lampung]]. Dengan adanya angkutan massal kereta api, akan dapat memangkas perjalanan dari Bandar Lampung menuju Bandara Radin Inten II.<ref>[http://m.liputan6.com/bisnis/read/4001767/lampung-segera-punya-kereta-bandara-dan-komuter?related=dable&utm_expid=.t4QZMPzJSFeAiwlBIOcwCw.1&utm_referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F Lampung segera punya kereta bandara dan komuter]</ref>
 
== Data Bandara ==
terminal penumpang Bandara Radin Intan II saat ini memiliki luas 9 ribu meter persergi. Bandara tersebut juga dilengkapi landasan pacu berdimensi 3.000 x 45 m, dengan luas apron mencapai 59.950 meter persegi untuk mengakomodir 8 parking stand pesawat dan gedung parkir yang mampu menampung 1000 kendaraan.
 
Saat ini kapasitas terminal Bandara Raden Inten II mencapai 3,7 juta penumpang per tahun dengan pergerakan penumpang sudah di atas 2 juta penumpang per tahun.<ref>[https://indopos.co.id/read/2019/03/11/168067/kelola-bandara-radin-inten-ii Angkasa Pura II kelola Bandara Radin Inten II] di akses 12 maret 2019</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Daftar bandar udara di Indonesia]]
* [[Daftar bandar udara tersibuk di Indonesia]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://www.angkasapura2.co.id/id/business_relation/our_airport/32-bandar-udara-internasional-radin-inten-ii Situs web PT Angkasa Pura II]
* {{WAD|WICT|source=[[DAFIF]]}}
* {{GCM|TKG|TKG / WICT|source=[[DAFIF]]}}
* {{ASN|TKG|TKG / WICT}}
{{Commonscat|Radin Inten II International Airport}}
{{Bandar Udara di Indonesia}}
{{garbarata}}
 
[[Kategori:Bandar udara internasional di Indonesia|Radin Inten II, Bandara]]
[[Kategori:Bandar udara di Lampung]]
[[Kategori:Kabupaten Lampung Selatan]]