Keempat Penginjil: Perbedaan antara revisi

Injil Matius, Markus, dan Lukas dikenal sebagai Injil-[[injil sinoptik]], karena injil-injil tersebut meliputi beberapa cerita yang sama, yangsementara seringInjil kaliYohanes, berbeda jauh dengan Injil-injil sinoptik dalam sekuensikristologi, yangpengajaran Yesus, mukjizat, gaya tulisan, dan samalainnya. Nama-nama yang diasosiasikan dengan kitab-kitab tersebut merupakan konvensi dan tidak mencerminkan pengetahuan tentang kepengarangan mereka. Keempat Injil tampaknya telah dikutip pada pertengahan abad pertama dan abad kedua, tetapi selalu secara anonim. Injil-injil itu secara tiba-tiba mulai dijuduli sekitar 180 M, tetapi pada saat itu sudah ada banyak Injil, bukan hanya keempat yang pada akhirnya dikanonkan itu. Barangkali beberapa nama diasosiasikan dengan Injil-injil untuk membedakannya dan menempatkannya sebagai lebih tinggi daripada naskah-naskah lain yang bersaing. Profesor [[E. P. Sanders]] dengan meyakinkan mengatakan bahwa: "Sangat tidak mungkin orang Kristen mengetahui nama-nama para pengarang Injil selama satu periode seratus tahunan, tetapi tidak menyebut mereka di dalam satu pun literatur yang tersisa (yang cukup substansial)". Selain itu, andai pengarang salah satu Injil ini merupakan seorang pengamat langsung yang dapat dipercaya atas berbagai peristiwa atau seorang murid Yesus, dia tentunya tanpa ragu telah menyatakan ini dengan jelas untuk membedakan Injilnya dari naskah-naskah pesaing dan untuk menambah kredibilitasnya.

Tradisi secara konvensi menyatakan bahwa para pengarangnya diduga adalah dua dari [[Keduabelas Rasul]] dari [[Yesus]], Yohanes dan Matius, serta dua "pria apostolik,"<ref>[http://www.ccel.org/ccel/schaff/anf03.v.iv.v.ii.html Tertullian, ''Adv. Marc.'' V.2].</ref> Markus dan Lukas: