Suciwati: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Penghargaan: Hapus http:// ganda (PW:CW 94) + genfixes |
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 32:
Setelah kejadian tersebut Suciwati membuat kelompok diskusi Buruh Malang setiap Minggu antar beberapa buruh pabrik garment di Malang. Dalam perjalanan mengorganisir buruh inilah dia bertemu dengan Munir. Ikut penelitian 'peran masyarakat Ketindan Lawang dalam aksi buruh Sidobangun', penelitian UMR buruh Malang tahun 1994.
Dalam perjalanan mendampingi Munir untuk advokasi Orang Hilang Suciwati lebih banyak mendukung kerja-kerja Munir yang bekerja di [[Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia|YLBHI]] mendirikan [[KONTRAS|KOntraS]], [[Imparsial]]. Selama mengadvokasi orang hilang dan keluarga korban kekerasan negara Suciwati kena imbas ancaman yang diberikan kepada Munir. Baik teror psikis maupun fisik. Setidaknya dua kali mendapatkan teror kiriman bom, surat-surat dan bahkan sampai Pembunuhan suaminya Munir pada 07 September 2004.
Bekerja di Yayasan Tifa Suciwati mendorong dukungan terhadap pembela hak asasi manusia dan korban pelanggaran HAM berat. Membuat program Human Right Support Facility bekerja sama dengan Dompet Duafa membantu bea pendidikan keluarga korban, kesehatan, dan kursus ketrampilan.
Suciwati juga menginisiasi demo 'melawan lupa' yang lebih dikenal Aksi Kamisan depan istana dimulai tanggal 18 Januari 2007 yang hari ini masih eksis dan sekarang merambah ke 46 kota yg melakukan hal serupa. Mengingat negara bahwa kejahatan kemanusiaan belum pernah menghukum pelakunya dan harus diselesaikan oleh pemerintah. Setelah pindah ke Batu pada th 2013 Suciwati bersama teman2 nya yaitu Smita Noto Susanto, Andi Achdian, Mufti Makarim mendirikan Museum HAM Munir pada tanggal 8 Desember 2018 dirumah kediamannya di Batu.
== Penghargaan ==
|