Murry: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 122:
Sebelum meninggal almarhum Tonny sempat berwasiat agar Koes Plus tetap berkibar. Para personel Koes Plus yang tersisa tetap merekam album-album seperti “AIDS“ (1987), “Pop Melayu Amelinda“ (1991). Namun penjualan album-album tersebut tak semeledak pada era 1970-an. Hingga akhirnya pada tahun 1993, band ini kembali menggebrak publik tanah air dengan berbagai show ''come back''nya. Dari situ terlihat bahwa band ini masih memiliki begitu banyak penggemar setia yang merindukan masa keemasan mereka terbukti dengan membludak dan suksesnya show Koes Plus walaupun tiket yang dijual begitu mahal pada awalnya.
Hingga pada tahun 1994, bersama dengan [[Damon Koeswoyo]] yang tak lain adalah putera Tonny Koeswoyo, mereka merilis album bertajuk “ Tak Usah Kau Sesali “. Setelah itu muncullah album-album lain yang melibatkan musisi-musisi besar seperti [[Dedy Dores]] (ex Freedom of Rhapsodia), [[Ian Antono]] ([[God Bless]]), dan [[Abadi Soesman]]. Karena satu dan lain hal, pada paruh kedua dekade 90-an Yok Koeswoyo memutuskan untuk mengundurkan diri dan lebih menekuni kehidupan sebagai petani di [[Banten]]. Posisi Yok kemudian digantikan oleh [[Andolin Sibuea]] dan [[Jack Kashbie]] memegang keyboard yang dulu dilakukan oleh alm. Tonny Koeswoyo. Formasi ini bertahan selama beberapa tahun. Murry dan Yon Koeswoyo menjadi personel paling awet di Koes Plus. Keduanya lebih dari dua dekade mengarungi industri musik Indonesia bersama dalam group Koes Plus.
=== Kembali ke Murry's Group ===
|