Cinta Bernoda Darah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Cinta Bernoda Darah''' adalah episode ke-3 dari serial Bu Kek Sian Su yang ditulis oleh A. S. Kho Ping Hoo. Cerita ini menyambung langsung kisah sebelumnya epi…' |
|||
Baris 16:
[[Bayisan]] yang salah mengira [[Kam Sian Eng]] sebagai [[Yalina]] melindungi gadis itu serta surat yang dicurinya dari rampasan Siang-mou Sin-ni (Dewi Rambut Harum) [[Coa Kim Bwee]], namun saat [[Kam Sian Eng]] terlihat mencoba melarikan diri, dia merelakan surat itu diambil [[Coa Kim Bwee]] dan memilih mengejarnya. [[Coa Kim Bwee]] sendiri blingsatan segera pergi saat dia iseng mencoba mematahkan leher sebuah patung sastrawan kuno yang ternyata adalah samaran [[Kam Bu Song]]. [[Yalina]] sendiri yang ikut dengan [[Kalisani]] malah diajak menjarah masakan di dapur istana dan saat mencari pengganti pedangnya yang patah di ruang pusaka, dia secara naluriah mengambil [[Pedang Besi Kuning]] milik mendiang ibunya. Terbawa perasaan, [[Kalisani]] menceritakan tentang mendiang junjungannya itu dan bahkan meyakini bahwa sebenarnya [[Yalina]] adalah putri mahkota kerajaan Khitan yang hilang di medan perang. Saat para pengawal elit kerajaan menemukan mereka, [[Kalisani]] menyuruh [[Yalina]] meneruskan perjalanan mencari kakaknya sendirian, dia lalu memancing pasukan itu ke arah yang berlawanan dengan maksud mempermainkan mereka.
[[Yalina]] yang dalam perjalanannya bermaksud memberi pelajaran pada 2 hwesio [[Siauw-lim-pai]] nakal malah bertemu dengan [[Lie Bok Liong]], murid [[Gan Siang Kok]] yang dikenal dengan Gan-lopek, dan membantunya. Namun kedatangan [[Cheng Hie Hwesio]], orang ke-2 di [[Siauw-lim-pai]], mencairkan keruwetan itu. Sadar kalau [[Lie Bok Liong]] tahu banyak tentang dunia persilatan, dia merajuk minta dibantu menemukan kakaknya serta yang disangka musuhnya, Pendekar Suling Emas. [[Lie Bok Liong]] yang sudah tergila-gila dengan [[Yalina]] menyanggupinya meski tahu seberat apa keinginan pujaan hatinya itu. Penyelidikan mereka membawa keduanya ke wisma “Gedung Merah” yang tidak dinyana ternyata milik [[Suma Boan]], apalagi saat itu sedang ada pertemuan antara dirinya dengan gurunya serta beberapa anggota pengemis. Ketahuan mengintip, [[Yalina]] dan [[Lie Bok Liong]] dikeroyok beberapa jagoan itu dan terpaksa kabur.
(Bersambung)
|