Bahasa Ogan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Advthv (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ogantulin (bicara | kontrib)
Peringatan, mohon disertakan referensi, jangan menambahkan Melayu pada identitas Ogan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
Baris 1:
{{Pengguna:Ärkhézja/Penghalang halaman untuk mobile}}
{{Multiple issues|
{{Primary sources|date=April 2022}}
Baris 4 ⟶ 5:
{{rapikan}}
{{Infobox Bahasa
|name=Ogan{{pagename}}
|nativename=Base Ugan <br/> ꤷꥎꤼ ꥆꥈꤱꥐꥎ <br/> {{script/Arabic|باسٓ اوڬن}}
|states=* {{flag|Indonesia}}
|region=* {{flag|Sumatra Selatan}}
* {{flag|Lampung}}
|ethnicity=[[Suku Ogan|MelayuOrang Ogan]]
|speakers=500.000
|familycolor=Austronesia
|fam2=[[Rumpun bahasa MelayikNusantara|MelayikNusantara]]
|fam3=[[BahasaRumpun Melayubahasa BarisanNusantara SelatanBarat|MelayuNusantara TengahBarat]]
|fam4=[[Rumpun bahasa Sumatra|Sumatra]]
|fam5=[[Rumpun bahasa Melayik|Melayik]]
|fam6=[[bahasa Melayu Barisan Selatan|Melayu Tengah]]
|script=*[[Aksara Ogan|Aksara Ogan]]
*[[Abjad Jawi|Aksara Jawi-Ogan]]
*[[Abjad Latin]]
|iso3=ogn|map={{Switcher|[[File:16.71.00 SumatraSelatan Ogan.svg|300px|frameless]]|Tampilkan pesebaran|[[File:Lokasi Sumatra Selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu.svg|300px|frameless]]|Tampilkan Sumatra Selatan}}}}
'''Bahasa Ogan''' atau '''Melayu Ogan'''<ref>{{Cite web|last=Densiusman|date=Rabu, 23 Mei 2012|title=densiusman: PENGGUNA BAHASA OGAN|url=http://densi-usman.blogspot.com/2012/05/pengguna-bahasa-ogan.html|website=densiusman|access-date=2021-09-18}}</ref> ([[Surat Ulu]]: '''ꤷꥁꤼ ꥆꥋꤱꥐ'''; [[Abjad Jawi|Jawi]]: '''بهاس اوڬن ''') adalah dialek [[Bahasabahasa Melayusuku|bahasa Melayu]] yang dituturkan oleh masyarakat dari [[Suku Ogan|suku Melayu Ogan]]<ref>{{Cite journal|last=Irwanto|first=Dedi|last2=Purwanto|first2=Bambang|last3=Suryo|first3=Djoko|date=2018|title=Historiography and Ulu Identity in South Sumatra|url=https://ojs2.e-journal.unair.ac.id/MOZAIK/article/view/8681|journal=MOZAIK HUMANIORA|language=en|volume=18|issue=2|pages=157–167|doi=10.20473/mozaik.v18i2.8681|issn=2442-935X}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Irwanto|first=Dedi|date=2018-12-31|title=Historiografi dan Identitas Ulu di Sumatera Selatan|url=https://e-journal.unair.ac.id/MOZAIK/article/view/10930|journal=MOZAIK HUMANIORA|language=en|volume=18|issue=2|pages=157–166|doi=10.20473/mozaik.v18i2.10930|issn=2442-935X}}</ref> yang banyak mendiami daerah-daerah di Kabupaten [[Ogan Komering Ulu]] (Baturaja, Pengandonan, Ulu Ogan, Muara Jaya, Semidang Aji, Lubuk Batang, Peninjauan, Sinar Peninjauan, Lubuk Raja, Kedaton Peninjauan Raya), Kabupaten [[Ogan Ilir]] (Kecamatan Muarakuang dan Lubuk Keliat), [[Ogan Komering Ilir]] (Desa Muara Baru, Banding Anyar dan Anyar), dan Kabupaten [[Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur|Ogan Komering Ulu Timur]] (Mendah dan Tugu Harum). Selain itu penutur Bahasa Ogan juga dapat ditemukan dalam jumlah besar di Lampung meliputi Kabupaten [[Kabupaten Way Kanan|Way Kanan]] (Way Tuba, Banjit dan Kasui), [[Kabupaten Lampung Utara|Lampung Utara]] (Kotabumi, Bukit Kemuning dan Ogan Lima), [[Kabupaten Pesawaran|Pesawaran]] (Tegineneng), [[Kabupaten Lampung Barat|Lampung Barat]] (Sukau), [[Kabupaten Lampung Selatan|Lampung Selatan]], [[Kota Metro]] dan [[Kabupaten Lampung Timur|Lampung Timur]] .
 
Bahasa Ogan merupakan cabang/bagian dalam [[Bahasa Melayu Barisan Selatan|bahasa Melayu Barisan Selatan]] (atau yang biasa disebut [[Bahasa Melayu Barisan Selatan|bahasa Melayu Tengah]]). Bahasa Ogan dituturkan oleh masyarakat dari Suku Ogan yang sebagian masyarakat yang tinggal di pesisir atau tepian hulu Sungai Ogan. Sungai Ogan berasal dari beberapa aliran kecil mata air dari Bukit Nanti bersatu menjadi satu aliran besar Sungai Ogan, yang pada akhirnya bermuara di sungai Musi Palembang Provinsi Sumatra Selatan. Bahasa Ogan yang dituturkan oleh masyarakat di tepian sungai Ogan dikenal sebagai [[Suku Ogan]] (Uhang Ugan). Batasan Suku Ogan dikenal adanya istilah, Ulu Ogan (daerah Kelumpang), Ogan Ulu (daerah Kecamatan Pengandonan), Ogan Baturaja (Kota Baturaja), dan Ogan Ulak (daerah Lubuk Batang dan Muara Kuang).
 
Bagi orang yang telah mengenal Bahasa Ogan, mereka akan mengatakan bahwa Bahasa Ogan mirip bahasa orang Malaysia walau tidak sama persis karena bahasa Ogan merupakan bahasa dari [[suku Ogan]]. Contoh logatnya '''"Kan nguk mane ngan?"/"Ngan nak kemane?"''', yang artinya '''"Anda hendak ke mana?"'''.
 
Semakin ke hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) Ogan, maka logat bahasa Ogan Akan terdengar keras, makin ke hilir makin halus dan agak terdengar berlagu. Hal ini senada dengan filosofi "daerah hulu sungai Ogan, tepian sungai Ogan agak kecil arus airnya deras berbatu dan berbukit, sedangkan daerah hilir tepian sungai Ogan lebar dan arus air tenang tidak berbatu.
 
== Daerah Persebaran ==
Bahasa Melayu Ogan memiliki daerah persebaran yang sangat luas, Bahasa Ogan sendiri merupakan bahasa utama yang dituturkan di Kabupaten [[Kabupaten Ogan Komering Ulu|Ogan Komering Ulu]], satu-satunya wilayah bermayoritas Suku Ogan di Sumatera Selatan. Di Ogan Komering Ulu, Bahasa Ogan tersebar merata di seluruh kecamatan, kecuali Lengkiti di mana Bahasa Daya dituturkan. Di Kota Baturaja, Bahasa Ogan dituturkan berdampingan dengan [[Bahasa Melayu Palembang]]. Selain itu, Bahasa Ogan juga dituturkan di [[Kabupaten Ogan Ilir]] antara lain Kecamatan Muara Kuang dan sebagian desa di Lubuk Keliat. Di [[Kabupaten Ogan Komering Ilir|Ogan Komering Ilir]], Bahasa Ogan juga dituturkan di Desa Muara Baru, Anyar dan Banding Anyar yang dekat dengan Kota Kayuagung. Di [[Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur|Ogan Komering Ulu Timur]], Bahasa Ogan dituturkan di beberapa kantong populasi di Martapura, Mendah, dan Belitang, karena masa dahulu banyak sekali Suku Ogan mendirikan perdesaan dan perkebunan baru di OKU Timur.
 
Bahasa Melayu Ogan memiliki daerah persebaran yang sangat luas, Bahasa Ogan sendiri merupakan bahasa utama yang dituturkan di Kabupaten [[Kabupaten Ogan Komering Ulu|Ogan Komering Ulu]], satu-satunya wilayah bermayoritas Suku Ogan di Sumatera Selatan. Di Ogan Komering Ulu, Bahasa Ogan tersebar merata di seluruh kecamatan, kecuali Lengkiti di mana Bahasa Daya dituturkan. Di Kota Baturaja, Bahasa Ogan dituturkan berdampingan dengan [[Bahasa Melayu Palembang]]. Selain itu, Bahasa Ogan juga dituturkan di [[Kabupaten Ogan Ilir]] antara lain Kecamatan Muara Kuang dan sebagian desa di Lubuk Keliat. Di [[Kabupaten Ogan Komering Ilir|Ogan Komering Ilir]], Bahasa Ogan juga dituturkan di Desa Muara Baru, Anyar dan Banding Anyar yang dekat dengan Kota Kayuagung. Di [[Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur|Ogan Komering Ulu Timur]], Bahasa Ogan dituturkan di beberapa kantong populasi di Martapura, Mendah, dan Belitang, karena masa dahulu banyak sekali Suku Ogan mendirikan perdesaan dan perkebunan baru di OKU Timur.
 
Bahasa Ogan juga tersebar dengan sangat pesat di [[Lampung|Provinsi Lampung]], asal mula tersebarnya Bahasa Ogan di Lampung ditarik ulur kembali dari kedatangan Suku Ogan ke Lampung yang umumnya membuka lahan atau mengungsi (''mburut'') karena ketidakstabilan politik dan keamanan di daerah asalnya Ogan Ulu pada awal tahun 1930-an. Bahasa ini tersebar sangat banyak penuturnya di Kabupaten [[Kabupaten Way Kanan|Way Kanan]] dan [[Kabupaten Lampung Utara|Lampung Utara]]. Selain di kedua kabupaten itu, terdapat jumlah penutur yang signifikan pada desa-desa di [[Kabupaten Lampung Barat|Lampung Barat]], [[Kabupaten Lampung Timur|Lampung Timur]], [[Kabupaten Pesawaran|Pesawaran]], [[Kabupaten Lampung Tengah|Lampung Tengah]], [[Kota Metro|Metro]], dan [[Kabupaten Lampung Selatan|Lampung Selatan]].
Baris 35 ⟶ 38:
 
== Dialek ==
 
Menurut Zainal Abidin dkk., Bahasa Ogan mengenal dua [[dialek]] utama,<ref>{{Cite book|last=Gaffar, Zainal Abidin, dkk.|first=Gaffar, Zainal Abidin, dkk.|date=1979|title=Sastra Lisan Ogan|location=Palembang|publisher=Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sumatera
Selatan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.|url-status=live}}</ref> yaitu dialek Ulu (Hulu) dan Ulak (Ilir). Dialek Ulu dituturkan di wilayah Ogan Komering Ulu sepanjang huluan Sungai Ogan antara lain di [[Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu|Kecamatan Ulu Ogan (Teluk Enam)]], [[Muara Jaya, Ogan Komering Ulu|Muara Jaya]], [[Pengandonan, Ogan Komering Ulu|Pengandonan]] dan [[Semidang Aji, Ogan Komering Ulu|Semidang Aji]]. Dialek ini memiliki logat yang tegas dan berat seperti filosofi [[Sungai Ogan]] yang deras (''Ayakh Tunggang''/''Ngeribuk''). Pada dialek ini terdapat kekayaan kosakata yang cenderung tidak ditemukan pada bahasa disekitarnya, hal ini sebagai dampak isolasi Suku Ogan di hulu pada masa lampau.
Baris 43 ⟶ 45:
Meskipun terbagi atas dua dialek, namun bagi sesama penutur Bahasa Ogan masih mampu memahami dengan mudah. Biasanya penutur Bahasa Ogan mampu mengikuti dialek-dialek tersebut disesuaikan dengan kondisi penutur masing-masing.
 
== Kalimat dan perbandingan dengan bahasa lain ==
 
=== Contoh Kalimat ===
Berikut ini merupakan contoh kalimat dalam Bahasa Ogan:
 
! '''Dialek OganUlu Ulu:'''
 
# Adeng, Kakang, Kance! Ndalah lupe pagisuk tubuh legale kan nggaduhi mbetil khumah, pilah tubuh bebiye rembak kele bedak tu pacak tubuh mbakhak.
# Ide sengaje tubuh ndie agat begerewe, Ide ngetik kinginan ngecekkan ati ngan. Mintak maaf tubuh nguk ngan.
# Kenan tuni kelike ngukhak ulahan ide mbatang suru, kebile kelah ne kenan tu jekhe.
 
'''Dialek Ulak :'''
 
# Adeng, Kakang, Kance! Hala lupe gisok dihi legalenye kan ngijekan ngilok'i huma, mpeh dihi bebiye hempak kele tampun tu pacak dihi makan.
Berikut ini contoh kalimat serta perbandingan bahasa Ogan (dialek Ulu & dialek Ulak/Ilir) dengan dialek/bahasa lainnya.
# Dekde sengaje aku ni leman bewawe, dek ngadoh ihakan ngecekkan ati ngan. Mintak maaf aku gok ngan.
# Kenan tu like nginggut gawian ide beluhun kian, kebile-bilenye kenan tu jehe.
 
{| class="wikitable"
!Bahasa Ogan (Dialek Ulu)
! colspan="4" |Bahasa Melayu<!--classification still correct, refer to Nothofer, Bernd (2009). "Malay". In Brown, Keith; Ogilvie, Sarah (eds.). Concise Encyclopedia of Languages of the World p. 678).-->
!Bahasa Ogan (Dialek Ulak)
|-
!Bahasa Melayu
! Dialek Ogan Ulu
!Bahasa Indonesia
! Dialek Ogan Ulak/Ilir
! Melayu Standar/Malaysia<ref>The other language standard aside from "Indonesian" is named simply as "Malay", as stated in:
{{Cite web|title=Universal Declaration of Human Rights (Bahasa Melayu (Malay))|url=https://www.ohchr.org/en/udhr/pages/Language.aspx?LangID=mli|website=Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights}}</ref>
! Bahasa Indonesia<ref>Standard named as stated in:
{{Cite web|title=Universal Declaration of Human Rights - Bahasa Indonesia (Indonesian)|url=https://www.ohchr.org/en/udhr/pages/Language.aspx?LangID=mli|url-status=live|access-date=17 March 2021|website=Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights}}</ref>
|-
|'''{{lang|ogn|Pengakukan Sejagad Ngene'iNgenei HakRat Asasi Jeleme}}'''
|| '''{{lang|ogn|Pengakukan Sejagad Mengene'iNgenei HakRat Asasi Jeleme}}'''
|| '''{{lang|zsm|Perisytiharan Hak Asasi Manusia Sejagat}}'''
|| '''{{lang|id|Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia}}'''
|-
|'''PerkarePasal 1'''|
|'''Pasal 1'''|
|'''Perkara 1'''
|| '''Pasal 1'''
|-
|''{{lang|ogn|Legele ukhang tu dikhanakkan merdike seretenguk punyeuman derajatpi'il ngguknguk hakrat-hakrat ye seragi. Die ukhang disuluhkan utak ngguknguk ati hendak.etemah bekawanne besame-samebecanggikh ngguknguk ye lain delam khase besanakan.'' ngensanakan}}
|{{lang|ogn| ''Uhang gegalesedakdenye dilaherkan bibas merdikeawan sereteuman punyepengade harakatgok martabat wan hakrat-hakrat yangye sameseragi. Die uhang dienjukkan utak wangok ati hendaknyekendaknye bekance besame-sameawan wan yangye lain dalam ase semangathase besanak dulur.'' }}
|{{lang|zsm| ''Semua manusia dilahirkan bebasmerdeka dan samaratamempunyai dari segi kemuliaanmartabat dan hak-hak yang sama. Mereka mempunyai pemikiran dan perasaan hati nurani dan hendaklah bertindak dibergaul antara satu sama lain dengan semangat persaudaraan.'' }}
|{{lang|id| ''Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan.''}}
|}