Penyakit mulut dan kuku: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 73:
=== Pengujian laboratorium ===
Cairan dari vesikel dan epitel merupakan spesimen yang baik untuk mendeteksi keberadaan antigen dan genom virus PMK. Cairan orofaring (dapat diambil melalui usapan atau dengan cangkir probang) serta darah (pada fase viremia pada awal infeksi) merupakan alternatif lainnya. Spesimen pada pemeriksaan pascamati dapat berupa otot jantung, [[Amandel|tonsil]], kelenjar getah bening preskapularis, [[kelenjar tiroid]], [[kelenjar adrenal]], ginjal, dan lesi-lesi lainnya.<ref>{{Cite web|last=EuFMD|title=Kursus Pelatihan Investigasi PMK - Modul Tujuh: Pengambilan Sampel Diagnostik |url=https://virtual-learning-center.fao.org/pluginfile.php/25585/mod_resource/content/2/Modul%20Tujuh_%20Pengambilan%20Sampel%20Diagnostik.pdf|website=FAO Virtual Learning Centers|access-date=13 September 2022}}</ref> Identifikasi agen dilakukan dengan [[reaksi berantai polimerase transkripsi-balik]] (RT-PCR), isolasi virus, deteksi antigen dengan [[ELISA]], atau [[uji fiksasi komplemen]] (CFT). Perangkat berbasis [[uji aliran lateral]] dapat digunakan sebagai [[tes diagnostik cepat]], tetapi metode ini tidak direkomendasikan oleh [[Organisasi Kesehatan Hewan Dunia]] (WOAH). Sementara itu, uji [[Serologi|serologis]] dilakukan dengan [[uji netralisasi virus]] dan ELISA.{{sfn|OIE|2021a|pp=4-5}} Antibodi mulai dapat dideteksi oleh ELISA pada 3–5 hari setelah kemunculan tanda klinis dan berada dalam konsentrasi tinggi pada 5–9 hari setelah kemunculan tanda klinis.<ref name=":2" /> Ruminansia memiliki titer antibodi yang dapat dideteksi hingga beberapa tahun pascainfeksi, sedangkan antibodi pada babi hanya dapat dideteksi setelah beberapa bulan. Tubuh hewan terinfeksi membentuk antibodi baik terhadap protein struktural (SP; protein pada [[kapsid]] virus) maupun protein nonstruktural (NSP; protein yang terlibat dalam [[Replikasi virus|replikasi]]).<ref name=":3" /> Sementara itu, hewan yang divaksin—dengan vaksin terpurifikasi tanpa NSP—hanya membentuk antibodi terhadap SP dan tidak menghasilkan antibodi terhadap NSP. Kedua tipe antibodi tersebut dapat dibedakan oleh ELISA sehingga uji ini dapat digunakan membedakan hewan yang terinfeksi alami atau hewan yang telah divaksin.<ref>{{Cite web|last=EuFMD|title=Kursus Pelatihan Investigasi PMK - Modul Delapan: Prosedur Diagnostik Laboratorium |url=https://virtual-learning-center.fao.org/pluginfile.php/25627/mod_resource/content/2/Modul%20Delapan_%20Prosedur%20Diagnostik%20Laboratorium.pdf|website=FAO Virtual Learning Centers|access-date=13 September 2022}}</ref>
[[Pengurutan DNA|Pengurutan genom]] digunakan untuk mengetahui galur virus, yang terutama dilakukan terhadap bagian VP1 dari genom virus. Metode ini umumnya dilakukan untuk mengetahui pergerakan global virus secara spasial dan temporal serta untuk mengetahui kecocokan vaksin dengan galur virus yang beredar di suatu wilayah.
|