Universitas Syiah Kuala: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 382:
Teuku Abdullah Sulaiman atau yang akrab disapa T.A. Sakti, seorang ahli sejarah USK berpendapat, kosakata syiah sudah sering dipakai pada masa Kerajaan. Sayangnya, kata tersebut tak populer di zaman modern ini. Kata syiah bukan berarti Syi’ah. Syiah di sini bukanlah nama sebuah aliran agama tertentu melainkan kata yang disadur dari bahasa Arab, yaitu [[Syekh|syeikh]]. Jadi, tugas seluruh keluarga besar Unsyiah-lah untuk memopulerkan istilah itu<ref name=":0">{{Cite web|title=Diskusi Publik; Haruskah Unsyiah Berganti Nama? {{!}} Universitas Syiah Kuala|url=https://unsyiah.ac.id/en/akademik/diskusi-publik-haruskah-unsyiah-berganti-nama|website=unsyiah.ac.id|access-date=2022-09-13}}</ref>. Setelah 52 tahun USK berdiri, kasus keterkaitan antara USK dengan aliran [[Syiah di Indonesia|Syi’ah]] baru mencuat sekarang karena [[Islam Syiah di Indonesia|Syi’ah]] tengah diributkan saat ini. Hal tersebut bisa semakin berbahaya karena mengancam toleransi antar umat beragama jika pemimpin universitas tidak mengambil keputusan tegas. Untuk itu, tambahnya, harus ada fatwa yang tegas dari pemimpin universitas bahwa USK bukanlah kampus yang beraliran [[Islam Syiah di Indonesia|Syi’ah]].<ref name=":0" />
[[Abdurrauf as-Singkili|Syiah Kuala]] adalah nama yang ditabalkan (nama panggilan) bagi seorang ulama yang bernama [[Abdurrauf as-Singkili|Abdurauf As Singkili]], dan nama ini dipilih atas dasar keinginan masyarakat mengenang ulama tersebut serta semangat rakyat mendirikan Perguruan Tinggi Negeri pertama di Aceh untuk seluruh kalangan anak muda di Indonesia. Universitas Syiah Kuala tidak berkaitan dengan aliran mazhab agama manapun dan bukan merupakan perguruan tinggi islam negeri atau
== Alumni penting ==
|