Keyakinan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Omahweyy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Omahweyy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 3:
Contoh Penggunaan Energi Keyakinan.
 
1. Seorang bayi yang belum bisa berjalan merasa yakin bisa berjalan kemudian mencoba melakukannya, karena ingin bisa berjalan. Ketika belum berhasil berjalan dirinya menangis sedih, keyakinannya pun berubah menjadi percaya, menjadi ragu, tapi menjadi yakin kembali ketika ada keinginan untuk bisa berjalan. Kemudian orangtuanya mengajarinya sedikit demi sedikit hingga bisa berjalan.
 
2. Seorang pengguna ponsel belum pernah melihat pencipta ponsel, tapi tetap yakin ponsel memiliki manfaat untuk kehidupan. Setelah sebelumnya dirinya belum tahu ponsel kemudian menjadi tahu ponsel, hingga menggunakan ponsel di dalam kehidupan sehari harinya.
Baris 11:
4. Seorang pelaku tawuran yakin tetap memilih rasa dendam, karena dirinya tidak ingin suatu hal dan karena ingin melakukan tawuran.
 
5. Seorang yang merasa kasihan melihat keadaan orang lain menolongnya tanpadengan rasayakin tanpa ragu.
 
6. Seorang publik figur yakin bahwa publik pasti beraneka macam, aneka sudut pandang, aneka pendapat, dan sebagainya, kemudian dirinya tidak terlalu mempermasalahkan adanya perbedaan itu.
 
7. Seorang pengurus negara yakin dirinya adalah perwakilan untuk orang banyak.
 
8. Sekumpulan orang yakin memprotes kebijakan pemerintah dengan cara melakukan demo ataupun dengan cara lain, karena merasa kasihan melihat keadaan orang banyak.
 
9. Seseorang yang yakin adanya surga dunia dan neraka dunia, percaya bahwa adanya surga akhirat adalah harapan agar tidak mudah berkecil hati selama menjalani hidup di dunia.
Baris 25:
11. Seseorang yang menggunakan akal sehat, pikiran, perasaan, sebab dan tujuan :
 
a. Menyalurkan energi keyakinan ke perbuatanhal hal baik yang ada manfaatnya, berusaha dan tidak mudah menyerah. Belajar, belajar sambil bermain, ataupun melakukan latihan. Mengerjakan tugas (mengerjakan tugas semampunya minimal masih ada kemauan) ataupun untuk bekerja. Ke kata kata, kata kata yang ada di dalam diri ataupun kata kata yang akan diucap, kemudian melakukan latihan kata, latihan komunikasi hingga latihan sikap. Dan belajar bertanggungjawab terhadap perbuatan, tugas, ataupun pekerjaan.
 
b. Berhenti sejenak dengan cara istirahat, makan, minum, hiburan, bermain, ataupun dengan cara agama, misal, melakukan sholat (kata, diam, gerak, doa) oleh penganut agama Islam di rumah ataupun di mesjid, penganut agama Kristen di gereja mendengarkanmendengar kata kata renungan dan doa doaoleh penganut agama Kristen di gereja, demikianbegitu pulajuga dengan penganut agama Budha di wihara, penganut agama Hindu di pura, penganut agama Konghucu di kelenteng, dan agama agama lainnya, yang melakukan kegiatan spiritual perenungan diri, doa doa, pengajian keagamaan, dandengan tata caranya masing sebagainyamasing.
 
c. Intinya adalah tentang mengatur energi, keinginan tertentu, ketidakinginan tertentu, dan sebagainya.