Bahasa Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Satriaaji665 (bicara | kontrib)
→‎Pengaruh: referensinya ngawur,bahasa cirebon adalah salah satu dialek jawa....bahasa cirebon bukan rumpun indo-eropa seperti bahasa sansekerta,melainkan rumpun austronesia seperti bahasa jawa
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Satriaaji665 (bicara | kontrib)
→‎Proses penyebaran: referensinya ngawur,bahasa cirebon adalah salah satu dialek jawa....bahasa cirebon bukan rumpun indo-eropa seperti bahasa sansekerta,melainkan rumpun austronesia seperti bahasa jawa
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 57:
Bahasa Cirebon dalam proses penyebarannya ada yang melalui kegiatan belajar-mengajar di pesantren, hal tersebut dikarenakan pada masa lalu penyebaran agama Islam di wilayah ''Pasundan'' dipercaya dibawa dari wilayah [[kesultanan Cirebon]] sehingga untuk menghormati sejarah penyebaran [[Islam]] yang dibawa dari Cirebon inilah para ulama utamanya di wilayah [[Kuningan]] dan [[Majalengka]] ketika mengkaji ilmu agama selalu menggunakan bahasa Cirebon ketika menyampaikan arti dari makna kata (''hafsahan'') yang sedang diajarkan ketimbang [[bahasa Sunda]]<ref name=bahri1>Bahri, Idik Saeful. 2020. Gegap Gempita Perjalanan Sejarah dan Upaya Status Kepahlawanan Eyang Hasan Maolani Lengkong. [[Bandung]] : Rasibook (CV. Rasi Terbit)</ref>
 
Pada proses penyebaran seperti yang terjadi di pesantren Darul Hikmah yang berlokasi di [[Tanjungkerta, Sumedang | Tanjungkerta]], [[kabupaten Sumedang]]. Pesantren yang didirikan pada tahun 1927 oleh kyai Nahrowi ini menggunakan [[bahasa Sunda]] dan [[bahasa Cirebon]] (pada masa itu masih disebut sebagai bahasa Jawa Cirebon) sebagai bahasa pengantarnya<ref name=adingpesantren>Kusdiana, Ading. 2014. Sejarah Pesantren : Jejak, Penyebaran, dan Jaringannya di Wilayah Priangan (1800-1945). [[Bandung]] : Humaniora</ref>, hal tersebut dikarenakan pada masa lalu kyai Nahrowi pernah menjadi santri di [[Cirebon]] tepatnya di pesantren Babakan Ciwaringin, sehingga mempengaruhi cara pengajaran beliau yang menggunakan dua bahasa ([[bahasa Sunda]] dan [[bahasa Cirebon]])<ref name=adingpesantren/>.
 
Proses penyebaran bahasa Cirebon lainnya adalah melalui jalur kesenian, berbagai kesenian seperti ''Reog cirebonan'' (sebuah bentuk kesenian yang dimainkan oleh empat orang pria yang membawa ''dogdog'' (kendang yang hanya ditutup satu sisinya) dan diisi oleh komedi atau lawak), ''Ogel'' (''Reog cirebonan'' yang dimainkan oleh wanita), ''Longser'' (teater rakyat yang berisi tarian dan komedi dengan diiringi oleh gamelan), ''Gonjring'' (pertunjukan akrobat), wayang kulit dan wayang menak dipertunjukan dengan menggunakan bahasa Cirebon<ref name=ajiorikmadenda>Rosidi, Ajip. 1991. Rikmadenda Mencari Tuhan. [[Jakarta]] : Yayasan Obor Indonesia</ref>