Pengabdi Setan 2: Communion: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 67:
Rini terbangun di lantai 14 yang tersembunyi. Ia melihat Ian tengah mengorkestrasi sosok-sosok berjubah hitam dengan bahasa isyarat rahasia. Di belakang mereka berdiri Ibu dan mayat-mayat yang bangkit. Ian menyuapi Rini dengan sesuatu yang membuatnya terlena dalam mimpi, tetapi Rini sadar dan memuntahkan barang itu. Rini melihat Bapak dieksekusi dengan ditarik oleh empat ekor kuda dari empat arah hingga tewas terbelah menjadi beberapa bagian. Saat Toni diikat, Budiman dan Wisnu datang ke lantai tersebut. Budiman menembakkan pistol ke sosok-sosok berjubah hitam, serta melemparkan biji saga hitam ke arah kelompok pocong agar tidak memberontak, dan mengarahkan ''Pear Of Anguish'' ke Ibu sehingga terlempar ke atas. Rini tersadar dan memukul Ian, lalu turun ke lantai bawah dibantu Ari dan Darto menuju perahu.
 
Saat di perahu, Budiman bercerita bahwa dulu Bapak mereka merupakan seorang polisi. Ketika bapak sedang bertugas ia menemukan pemuja Raminom. Bapak kemudian mengajak ibu untuk bergabung agar Rini dan adik-adiknya lahir dan agar ibu mereka terkenal. Bapak kemudian ingin menyudahi kesepakatan dengan sekte pemuja setan, namun syaratnya ia harus membunuh seribu jiwa dan menjadi eksekutor [[penembakan misterius]]. Ia juga berkata sebenarnya Bapak adalah target sekte itu, bukan Ibu.
 
Keesokan harinya saat badai sudah reda, Darminah dan Batara kembali ke unit mereka di sebelah unit Doni. Mereka berbicara bahwa orang-orang tak mengetahui mereka berada di pihak mana dan kemudian berdansa. Kamera bergerak ke sebuah foto bertuliskan "Bandung, 1955", ketika Darminah dan Batara ada di sana. Wajah mereka tampak sama seperti tak dimakan usia.