Indang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambah isi |
merevisi pengejaan, menambahkan tautan |
||
Baris 3:
'''Indang''' adalah alat kesenian tradisional tepuk yang berasal dari daerah [[Sumatra Barat]]. Alat kesenian Indang ini disebut juga Ripai. Bentuknya sama dengan [[rebana]], tetapi ukurannya lebih kecil, garis tengahnya sekitar 18 sampai 25 cm, dan tingginya 4,5 cm. Seperti juga rebana, alat kesenian Indang ini juga berasal dari [[Arab]] dan kesenian yang dimainkan memakai Indang ini adalah kesenian bernapaskan [[Islam]].
Permainan ini sebagian besar terdapat pada kecamatan-kecamatan di daerah [[Kabupaten Padang Pariaman]] dan anak negeri sangat menggemari permainan ini.
== Asal mula ==
Pada zaman dahulu pada setiap nagari di [[Pariaman]] punya grup Indang sendiri. Menurut kepercayaan yang ada setiap kelompok Indang ini mempunyai apa yang disebut ''Sipatuang Sirah,'' yaitu kelompok orang tua yang mempunyai kekuatan gaib untuk menjaga keselamatan grupnya dari kekuatan luar yang dapat menghancurkan kelompok lain.
Dalam hal pemilihan waktu, permainan Indang ini terkenal pula dengan istilah Indang naik dan Indang turun. Istilah Indang naik dan Indang turun ini sudah memasyarakat di Pariaman
Kesenian Indang ini lahir dan berkembang disurau-surau yang dimainkan sesudah mengaji. Isi dari nyanyian yang dilakukan adalah tentang pengajaran agama
== Permainan ==
Permainan Indang biasanya dilakukan sambil duduk berdampingan, berderet-deret antara 9 sampai 25 orang, di mana jumlah pemainya ganjil. Masing-masing pemain memegang dan memainkan Indang atau Ripai, serta mengiringi gerakannya dengan lagu-lagu secara bersama-sama dan serempak. Indang dimainkan oleh tangan dengan jalan memukul-mukul dan [[menjentikkan jari]] kepada Indang tersebut. Dalam permainan Indang tersebut gerak tubuh juga menonjol, yaitu gerak meliuk-liukkan tubuh secara serempak serta berlawanan arah antara pemain yang satu dengan pemain lainnya.
Kalau yang satu meliukkan badan ke kanan agak
# Tukang Dzikir yang berfungsi sebagai penyanyi tunggal yang kemudian diikuti oleh seluruh pemain. Tukang Dzikir ini biasanya duduk di belakang di luar deretan pemain yang lain.
# Tukang Alih yang berfungsi untuk mengubah (mengalih) gerakan yang satu kepada gerakan yang lain dan mengalih cara pukulan Indang yang dipegang pemain.
== Daerah pelestarian Indang ==
Jika ingin menikmati Permainan Indang atau Ripai di Sumatra Barat, lokasi yang paling popular adalah di daerah [[Kabupaten]] [[Padang Pariaman]] yang terkenal dengan permainan Indang Pariaman atau Indang Piaman. Salah satu ciri khas dari Indang Pariaman adalah selalu dimainkan pada malam hari, biasanya dalam acara perhelatan nagari, seperti batagak kudo-kudo, pasar malam, dan jarang sekali ditampilkan dalam acara perkawinan.
Dalam penampilan Indang Piaman ini biasanya dibawakan oleh 3 grup yang datang dari 3 desa yang berbeda
Biasanya yang memulai bermain itu adalah grup tuan rumah atau grup yang ditunjuk sebagai tuan rumah. Kalau dinagari itu tidak ada grup Indang,
== Baindang ==
|