Krisis finansial Asia 1997: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Taylorbot (bicara | kontrib)
per BPA : sintaks <br> dan <code> | t=799 su=85 in=86 at=85 -- only 273 edits left of totally 359 possible edits | edr=000-0001(!!!) ovr=010-1111 aft=000-0001
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 55:
[[Korea Selatan]] adalah ekonomi terbesar ke-11 dunia pada 1997. Mereka memiliki landasan [[makroekonomi]] yang bagus namun perbankannya dibebani kredit macet. Utang berlebihan menuntun ke kegagalan besar dan pengambil-alihan. Contohnya, pada Juli, pembuat [[mobil]] ketiga terbesar Korea, [[Kia Motors]] meminta pinjaman darurat. Di awal penurunan pasar Asia, [[Moody's]] menurunkan [[rating kredit]] Korea Selatan dari A1 ke A3 pada [[28 November]] 1997, dan diturunkan lagi ke Baa2 pada [[11 Desember]]. Yang menyebabkan penurunan lebih lanjut di saham Korea sejak jatuhnya pasar saham di November. Bursa saham Seoul jatuh 4% pada [[7 November]] 1997. Pada [[8 November]], jatuh 7%, penurunan terbesar yang pernah tercatat di negara tersebut. Dan pada [[24 November]], saham jatuh lagi 7,2 persen karena ketakutan IMF akan meminta reform yang berat. Pada 1998, [[Hyundai Motor]] mengambil alih Kia Motors.
== Malaysia ==
Pada 1997, [[Malaysia]] memiliki defisit neraca modal besar, lebih dari 6 persen dari [[Gross domestic product|GDP]]. Pada bulan Juli, [[ringgit]] Malaysia diserang oleh [[spekulasi|spekulator]]. Malaysia mengambangkan mata uangnya pada [[17 Agustus]] 1997 dan ringgit jatuh secara tajam. Empat hari kemudian [[Standard and Poor's]] menurunkan [[rating hutang]] Malaysia. Seminggu kemudian, agensi rating menurunkan rating [[Maybank]], bank terbesar Malaysia. Pada hari yang sama, Bursa saham Kuala Lumpur jatuh 856 point, titik terendahnya sejak 1993. Pada [[2 Oktober]], ringgit jatuh lagi. [[Perdana MentriMenteri Malaysia]] [[Mahathir bin Mohamad]] memperkenalkan kontrol modal. Tetapi, mata uang jatuh lagi pada akhir 1997 ketika [[Mahathir bin Mohamad]] mengumumkan bahwa pemerintah akan menggunakan 10 miliar ringgit di proyek jalan, rel dan saluran pipa.
 
Pada 1998, pengeluaran di berbagai sektor menurun. Sektor konstruksi menyusut 23,5 persen, produksi menyusut 9 persen dan agrikultur 5,9 persen. Keseluruhan GDP negara ini turun 6,2 persen pada 1998. Tetapi Malaysia merupakan negara tercepatsatu-satunya yang pulih dalam waktu singkat dari krisis ini dengan menolak bantuan [[IMF]].
 
== Indonesia ==