Sucker Head: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 27:
Kemudian Irfan Sembiring ([[gitar]]) tetap melanjutkan band ini dengan, Krisna J Sadrach ([[bass]]) dan Yaya Wacked ([[vokal]]) pada akhir tahun [[1990|1989]] dan menjadi Sucker Head dengan merekrut Nano (gitar) dan Doddy ([[drum]]). Nama Sucker Head sendiri diambil dari tulisan [[merk dagang]] sebuah kotak [[korek api]] batang cap koin, tulisan aslinya adalah ''Sakerhets-Tandstickor''. Formasi ini sangat terpengaruh pada Kreator, sebuah grup thrash metal asal Jerman.
Akhir [[1990]], Yaya Wacked dikeluarkan karena tidak sejalan dan
[[Berkas:Yachya Wacked berdansa di Hammersonic MMXV (foto oleh Joko Widodo).jpg|jmpl|kiri|300px|Muhammad Yahya Sanjaya alias Yachya Wacked, pria kelahiran dekade 60-an awal ini merupakan salah satu pendiri Suckerhead dan Grausig. ''Yawek'', panggilan akrabnya, tengah melakukan lompatan ''slam dancing'' pada kerumunan massa helaran kegiatan musik ''Hammersonic'' (foto oleh Joko Widodo/Hammersonic).]]
Baris 35:
Tahun [[1992]] adalah saatnya Sucker Head mulai membuat lagu-lagu sendiri untuk mencoba bikin album. Ternyata semakin banyak [[lagu]] terkumpul, semakin terasa bahwa Irfan mempunyai idealisme yang berbeda yang tidak bisa diterima oleh anggota lainnya. Akhirnya Irfan mengundurkan diri dan membentuk [[Rotor]].
Posisi yang ditinggalkan Irfan ini sempat diisi oleh Jaya
Formasi ketiga bersama Krisna J. Sadrach (bas/vokal), Nano (gitar), Untung (gitar) dan Alfredo Duta (drum).
Baris 47:
Tahun [[1998]] pada saat meramu materi untuk pembuatan album ketiga, Robin mengundurkan diri dan membentuk [[Brain The Machine]] sehingga bengkel-kerja dan rekaman pun dilanjutkan dengan penabuh drum baru, Bakar Bufthaim, yang pada saat itu baru keluar dari Rotor. Sebenarnya Bakar bukan orang baru buat Sucker Head, karena sebelumnya posisi dia adalah drummer cadangan apabila Robin berhalangan yang juga sempat mengisi peran drum di satu lagu album ''The Head Sucker''. Dengan formasi Krisna J. Sadrach (bas/vokal), Nano (gitar), Untung (gitar) dan Bakar Bufthaim (drum) allbum ketiga ''Paranatural'' akhirnya dirilis berbarengan dengan dimulainya neraka [[krisis moneter]] di [[Indonesia]]. Album ini juga dirilis di [[Malaysia]] di bawah label Pony Canyon.
Kemudian Untung mengundurkan diri dan digantikan oleh Medi dan juga sempat digantikan oleh Alfa yang di kemudian hari sempat memperkuat [[Boomerang (grup musik)|Boomerang]] dan sekarang bersama [[Getah (grup musik)|Getah]]. Namun akhirnya Medi kembali ke Sucker Head.
Tahun [[1999]], dalam rangka memperingati satu dekade berdirinya Sucker Head, maka dirilislah album keempat, ''10th Agresi,'' yang isinya adalah [[kompilasi]] lagu dari tiga album terdahulu plus tiga lagu baru dengan konsep produksi yang lebih segar. Tahun [[2003]] para personel Sucker Head kembali mengadakan workshop untuk mencari konsep baru dalam membuat lagu-lagu dengan musik yang lebih [[modern]] tanpa kehilangan ekstremitas musik metalnya.
Baris 52 ⟶ 54:
Dengan berbekal pengalaman pada waktu konser selama tahun [[2002]] dan ditutup dengan tour Monster of Rock 2002 di [[Jawa Tengah]], maka dirancanglah album kelima dengan konsep lagu yang mereka juluki ''heavy groove & tight metal.''
[[Februari]] [[2004]] Sucker Head diminta sebagai grup pembuka untuk konser internasional sebuah band dari [[Jerman]], Hellowen, di acara bertajuk ''Helloween Indonesia Tour 2004''.
[[Desember]] 2004 album kelima, ''Hipertensi,'' dirilis melalui Hemasawara / [[Trinity Optima Production|Trinity Optima]]. Sucker Head juga menjadi band pembuka Soulfly, di Plaza Selatan Senayan, Jakarta, 21 Oktober 2012
Pada 2 Agustus 2016 Krisna J. Sadrach meninggal dunia karena kanker paru-paru. di Magnitude Hammersonic 2017 dijadikan ajang penghormatan kepada almarhum sebagai persembahan Sucker Head featuring [[Roy Jeconiah]] untuk alm. Krisna, sekaligus diluncurkan album terakhir Sucker Head ''Simphoni Kehidupan.''
Pada 6 September 2021 gitaris Medi / Sumedi Marmono meninggal dunia akibat stroke.
Pada 17 Maret 2022, drummer Bakar Bufthaim meninggal dunia akibat serangan jantung.
== Diskografi ==
|