[[Profesor|Prof]]. [[Doktor|Dr]]. [[Insinyur|Ir]]. [[Haji (gelar)|H]]. M. '''Nurdin Abdullah''', [[w:en:Master of Agricultural ScienceMagister|M.Agr]]. ({{lahirmati|[[Parepare]], [[Sulawesi Selatan]]|7|2|1963}}) adalah [[Daftar Gubernur Sulawesi Selatan|Gubernur Sulawesi Selatan]] periode 2018–2023 didampingi oleh [[Andi Sudirman Sulaiman]] sebagai [[Wakil Gubernur Sulawesi Selatan]]. Pada Mei 2015, Nurdin menerima penghargaan "Tokoh Perubahan" dari surat kabar [[Republika (surat kabar)|''Republika'']] bersama tiga pejabat daerah lainnya.<ref>[http://news.detik.com/berita/2903112/diganjar-tokoh-perubahan-ini-prestasi-bupati-bantaeng-nurdin-abdullah Detik.com: Diganjar Tokoh Perubahan Ini Prestasi Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah]</ref> Pada Juni 2018, Nurdin Abdullah bersama pasangannya Andi Sudirman Sulaiman mendapatkan suara terbanyak pada Pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan periode 2018–2023.<ref>https://regional.kompas.com/read/2018/07/09/11142111/rekapitulasi-kpu-untuk-pilkada-sulsel-paslon-prof-andalan-raih-suara</ref>
Pada Sabtu, 27 Februari 2021, Nurdin Abdullah ditangkap KPK terkait dugaan suap proyek. Keesokan harinya, Minggu, 28 Februari 2021, KPK menetapkan Nurdin Abdullah sebagai tersangka. Pada hari yang sama, [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Kementerian Dalam Negeri]] menunjuk Wakil Gubernur [[Andi Sudirman Sulaiman]] sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan.