Basis (majalah): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k ~ref
Baris 25:
 
== Sejarah ==
Majalah Basis lahir atas prakarsa seorang imam Jesuit R.P. G de Quay. Dalam pertemuan pada 29 Maret 1951, di Kolese Ignasius, Jogjakarta, beberapa imam Jesuit yang hadir, antara lain J.W.M. Bakker, A. Djajasepoetra, J. Dijkstra, R. Soekarta, G. Vriens, dan P.J. Zoetmulder, memutuskan untuk mewujudkan prakarsa itu dengan menerbitkan suatu majalah di bidang sosial budaya, khususnya yang terkait dengan "pikiran-pikiran di bidang sosiologi, ekonomi, pendidikan, keluarga, dan bidang kemasyarakatan lain." Rencananya majalah akan setebal 48 halaman dan dijual dengan harga langganan Rp7.5 per kuartal atau Rp2.5 per bulan. Jumlah pelanggan diperkirakan 1.200 sampai 1.500 orang. <ref name=":1">{{Cite book|last=Yuliantri|first=Rhoma Dwi Aria|date=2007|url=https://www.worldcat.org/oclc/289071007|title=Seabad pers kebangsaan, 1907-2007|location=Jakarta|publisher=I:Boekoe|isbn=978-979-1436-02-1|edition=Cet. 1|pages=695-698|others=|oclc=289071007|url-status=live}}</ref> <ref name=":2" />
 
Para pendiri itu berkeinginan, majalah itu tidak eksklusif, tetapi mencakup masyarakat luas, dan berdasarkan "de Indonesische grondslag". Karena itulah sebagai redaktur ditunjuk orang Indonesia, dan pilihan itu jatuh pada N. Drijarkara sebagai pemimpin majalah. Karena pada saat penunjukan itu N. Drijakara masih di Roma, maka untuk sementara jabatan dipegang oleh R. Soekarta, dan pelaksana administrasi G. Vriens.<ref name=":2" /> Mereka juga sepakat, nama majalah harus dapat "mengingatkan orang pada pengertian psyche nihae", yaitu "jiwa". Akan tetapi, alih-alih menggunakan kata jiwa, sebagaimana digunakan oleh sebuat majalah yang beredar ketika itu--"Djiwa Baru", para pendiri memutuskan menggunakan nama "Basis". Kata ini selain bermakna "dasar" juga menyiratkan "kedalaman, kebatinan, prinsip kehidupan, dan spiritualitas".<ref name=":1" /><ref name=":2" />