Fort-de-France: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
k ~ref
Baris 9:
Nama Fort-Royal tak bertahan lama, yang kemudian diubah menjadi "Fort-La-Republique" selama [[Revolusi Prancis]], hingga akhirnya ditetapkan sebagai Fort-de-France sekitar abad ke-19. Saat ini, nama lama Fort-Royal masih digunakan dalam bentuk bahasa Kreol "Foyal", yang dipahami masyarakatnya sebagai "Foyalais".
 
Ekspedisi Inggris yang merebut Martinik memegang andil kota ini pada tahun 1762. Kepulauan tersebut kemudian dikembalikan ke kendali Prancis dalam [[Perjanjian Paris (1763)|Perjanjian Paris]]. <ref><span data-segmentid="465" class="cx-segment">{{Cite book|last=Robson|first=Martin|year=2016|title=A History of the Royal Navy: The Seven Years War|location=London|publisher=Taurus|isbn=9781780765457|pages=171–173}}</span><cite class="citation book cs1" id="CITEREFRobson2016"><span class="cx-segment" data-segmentid="466">''A History of the Royal Navy: The Seven Years War''. </span><span class="cx-segment" data-segmentid="467">London: Taurus. pp.&nbsp;171–173. </span><span class="cx-segment" data-segmentid="468">[[International Standard Book Number|ISBN]]&nbsp;[[Special:BookSources/9781780765457|<bdi>9781780765457</bdi>]].</span></cite></ref> Kota ini dilanda [[gempa bumi]] kecil pada tahun 1839, dan pada tahun 1890 terjadi kebakaran yang menghancurkan sebagian kota. Fort-de-France mengalami perkembangan pada bidang ekonomi secara pesat pada pergantian abad ke-20, setelah letusan [[Gunung Mont Pelee|Gunung Pelée]] yang menghancurkan kota [[Saint-Pierre]] pada tahun 1902.
 
Hingga pada tahun 1918, Fort-de-France justru memiliki persediaan air yang tidak memadai ketika pertumbuhan secara komersialnya baru saja dimulai. Kota ini dikenal dengan wabah [[demam kuning]]<nowiki/>nya, serta terkenal dengan kawasannya yang sebagian besar dikelilingi oleh rawa-rawa. Saat ini, kawasan rawa-rawanya telah dikeringkan untuk memberi ruang bagi pinggiran kota yang luas.
Baris 80:
 
== Pemerintah ==
Wali kota Fort de France adalah [[Serge Letchimy]] berdasarkan pemilihan pada 27 Juni 2021, yang menggantikan Alfred Marie-Jeanne sebagai wali kota sebelumnya. Berdasarkan tingkat partisipasi pemilih yang tercatat sebanyak kurang lebih di atas 44%, Letchimy yang didukung Partai Alians Matinik memperoleh 37,72 suara, sedangkan Marie Jeanna yang berada di urutan kedua dengan dukungan [[Gran Sanblé Pou Matinik]] sebesar 35,27% suara. Komune Fort-de-France telah membentuk [[Daerah pemilihan ke-3 Martinik|konstituensi ke-3 Martinik]] untuk [[Majelis Nasional (Prancis)|Majelis Nasional]] . <ref>https://la1ere.francetvinfo.fr/martinique/elections-territoriales-2021-en-martinique-retrouvez-la-synthese-des-resultats-1046839.html</ref>
 
== Tempat wisata utama ==
Baris 97:
* [[Katedral Fort-de-France]]
 
Terdapat sebuah patung di taman La Savane yang memperingati Permaisuri [[Joséphine de Beauharnais|Josephine]], istri [[Napoleon Bonaparte|Napoleon]] yang lahir di Martinik. Patung tersebut dirusak pada 1990-an, atas asumsi beberapa orang yang menyalahkannya sebagai simbol yang mendukung pembentukan kembali [[perbudakan]] di pulau itu. Beberapa orang yang merusak patung itu kemudian mencopot bagian kepala dan menyiram keseluruhan tubuh patung itu dengan cat merah. Patung itu kemudian dirusak dan dihancurkan lagi pada tahun 2020. <ref>{{Cite web|date=2020-07-27|title=Anti-racism protesters in Martinique tear down statue of Napoleon's wife|url=https://www.rfi.fr/en/france/20200727-france-colonial-era-statues-torn-down-french-island-martinique-empress-josephine-beauharnais-racism-slavery|website=RFI|language=en|access-date=2021-07-30}}</ref>
 
== Transportasi ==