Hidangan Indo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.9
k ~ref
Baris 6:
 
== Sejarah dan asal ==
Keluarga kolonial Belanda melalui pembantu rumah tangga dan juru masak mereka mengenal masakan Indonesia, sebagai hasilnya mereka mengembangkan rasa rempah-rempah dan masakan tropis asli. Hidangan kolonial Hindia Belanda yang terkenal adalah [[rijsttafel]], meja nasi yang terdiri dari 7 hingga 40 hidangan populer dari seluruh koloni. Lebih merupakan perjamuan mewah daripada hidangan, kolonial Belanda memperkenalkan meja nasi tidak hanya agar mereka dapat menikmati beragam hidangan dalam satu suasana, tetapi juga untuk mengesankan pengunjung dengan kelimpahan eksotik koloni mereka. <ref>{{Cite web|date=2011-10-07|title=The rise and fall of Indonesia's rice table|url=http://culturebriefings.com/articles/indrcetb.html|website=web.archive.org|access-date=2022-04-11|archive-date=2011-10-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20111007031730/http://culturebriefings.com/articles/indrcetb.html|dead-url=unfit}}</ref>
 
Melalui kolonialisme, Belanda memperkenalkan hidangan Eropa seperti [[roti]], [[keju]], [[Steik|steak panggang]], dan [[panekuk]]. Sebagai penghasil tanaman komersial; [[kopi]] dan [[teh]] juga populer di Hindia Timur kolonial. Roti, [[mentega]] dan [[margarin]], sandwich isi ham, keju atau selai buah, [[poffertjes]], pannekoek dan keju Belanda biasa dikonsumsi oleh kolonial Belanda dan [[Orang Indo|Indo]] pada masa kolonial. Beberapa ningrat (bangsawan) pribumi kelas atas dan beberapa pribumi terpelajar terpapar masakan Eropa, dan dijunjung tinggi sebagai masakan elit kelas atas masyarakat Hindia Belanda. Hal ini menyebabkan adopsi dan perpaduan masakan Eropa ke dalam masakan Indonesia. Beberapa hidangan yang diciptakan pada masa kolonial dipengaruhi Belanda: mereka termasuk [[selat solo]] (salad Solo), bistik jawa (steak daging Jawa), [[semur]] (dari smoor Belanda), [[Brenebon|sayur kacang merah]] (brenebon) dan [[Sup buntut|sop buntut]] (sup buntut). Kue dan kue kering juga dapat dilacak asalnya dari pengaruh Belanda; seperti [[Bolu|kue bolu]] (tart), [[Bolu pandan|kue pandan]], lapis legit (spekkoek), spiku (lapis Surabaya), [[Klapertar|klappertaart]] (coconut tart), dan [[kaasstengels]] (kue keju). [[Kue cubit]] yang biasa ditemukan di depan sekolah dan pasar diyakini berasal dari poffertjes. <ref>{{Cite web|date=2011-10-05|title=Dutch Food Influences - History of Dutch Food - Culinary Influences on the Dutch Kitchen|url=http://dutchfood.about.com/od/aboutdutchcooking/a/FoodInfluences.htm|website=web.archive.org|access-date=2022-04-11|archive-date=2011-10-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20111005191741/http://dutchfood.about.com/od/aboutdutchcooking/a/FoodInfluences.htm|dead-url=unfit}}</ref>
 
== Masakan ==