Khalifah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20220909)) #IABot (v2.0.9.1) (GreenC bot |
k ~ref Tag: pranala ke halaman disambiguasi PAWS [2.1] |
||
Baris 187:
=== Hadits ===
Nabi Muhammad bersabda,<blockquote>"[[Bani Israil]], kehidupan mereka selalu didampingi oleh para Nabi, bila satu Nabi meninggal dunia, akan dibangkitkan Nabi setelahnya. Dan sungguh tidak ada Nabi sepeninggal aku. Yang ada adalah para khalifah yang banyak jumlahnya". Para sahabat bertanya; "Apa yang Anda perintahkan kepada kami?". Nabi Muhammad menjawab: "Penuihilah [[baiat]] kepada khalifah yang pertama (lebih dahulu diangkat), berikanlah hak mereka karena Allah akan bertanya kepada mereka tentang kepemimpinan mereka". (H.R. Bukhari) <ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Hadits Bukhari tentang Para khalifah di Bani Israil|url=https://www.hadits.id/hadits/bukhari/3196|website=|access-date=}}</ref></blockquote><blockquote>"Apabila ada dua khalifah yang di[[baiat]], maka bunuhlah yang paling terakhir dari keduanya ." (H.R. Muslim) <ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Hadits tentang dua khalifah dalam satu waktu|url=https://www.hadits.id/hadits/muslim/3444|website=|access-date=}}</ref></blockquote><blockquote>"Kekhalifahan di ummatku selama tiga puluh tahun kemudian setelah itu kerajaan." (H.R. Tirmidzi) <ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Teks arab hadits 30 tahun khalifah Rasulullah saw|url=https://dorar.net/h/9937f896dcbab9521c05fa85de90c2cb|website=|access-date=}}</ref>
=== Ijma’ Sahabat ===
Baris 193:
Ijma’ Sahabat yang menekankan pentingnya pengangkatan dan pem[[baiat]]an pemimpin tampak jelas dalam kejadian bahwa mereka menunda kewajiban menguburkan jenazah Nabi Muhammad dan mendahulukan pengangkatan dan pem[[baiat]]an seorang pemimpin. Padahal menguburkan mayat secepatnya adalah suatu kewajiban dan diharamkan atas orang-orang yang wajib menyiapkan pemakaman jenazah untuk melakukan kesibukan lain sebelum jenazah dikebumikan. Namun, para Sahabat yang wajib menyiapkan pemakaman jenazah Muhammad ternyata sebagian di antaranya justru lebih mendahulukan usaha-usaha untuk mengangkat dan mem[[baiat]] Khalifah daripada menguburkan jenazah Muhammad. Sedangkan sebagian Sahabat lain mendiamkan kesibukan mengangkat dan pem[[baiat]]an Khalifah tersebut, dan ikut pula bersama-sama menunda kewajiban menguburkan jenazah Muhammad sampai dua malam, padahal mereka mampu mengingkari hal ini dan mampu mengebumikan jenazah Nabi secepatnya. Fakta ini menunjukkan adanya kesepakatan (ijma’) mereka untuk segera melaksanakan kewajiban mengangkat dan mem[[baiat]] pemimpin daripada menguburkan jenazah.
[[Abu Bakar Ash-Shiddiq]] pernah menyampaikan bahwa dia tidak mau dipanggil sebagai ''khalifatullah'' dan lebih memilih jika dipanggil sebagai ''khalifatur-rasul''.<ref>{{Cite web|title=حديث عبدالله بن أبي مليكة - مجمع الزوائد|url=https://dorar.net/h/bcdd8f06108e1c7443f5b842ab05a36b|website=dorar.net|language=ar|access-date=2021-01-28}}</ref>
Ada satu riwayat dari [[Umar bin Khattab]] pernah menanyakan kepada Salman, “Saya ini seorang Raja atau Khalifah?” Salman manjawab, “Jika engkau mengambil (hasil) dari bumi kaum Muslimin satu dirham atau lebih, lalu engkau pergunakan tidak pada tempatnya (berbuat zalim), maka sesungguhnya engkau adalah raja bukan Khalifah”. Mendengar jawaban itu Umar bin Khattab menangis.
=== Dalil Dari Kaidah Syar’iyah ===
|