Museum Rumah Pondokgede: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Zalina Yulianthy memindahkan halaman Rumah Pondok Gede ke Museum Rumah Pondokgede Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k ~ref |
||
Baris 20:
== Keadaan terkini ==
Dalam perkembangannya hingga pada akhir abad ke-20, Pondok Gede hendak dipugar oleh Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta. Survei arkeologi pernah dilaksanakan pada Januari 1988. Dari survei itu diketahui bahwa luas tanah mencapai 325 hektar, semula merupakan perkebunan sereh. Setelah berpindah tangan ke CV Handel, beralih menjadi perkebunan karet. Pada 1946 berpindah tangan lagi ke NV Pago Rado dan pada 1962 dibeli oleh TNI AU (Inkopau). Menurut laporan survei tersebut, Pondok Gede banyak dikunjungi wisatawan mancanegara terutama dari Australia dan Belanda.
Pada 1987 Inkopau pernah menulis surat kepada Gubernur DKI Jakarta. Isinya tentang rencana pembangunan pusat rekreasi dan perbelanjaan di areal Pondok Gede. Disebutkan, bangunan kuno itu akan dilestarikan bahkan akan merupakan sentra dari taman rekreasi. Nyatanya, uang mengubah segalanya, bangunan kuno bernilai historis itu tetap lenyap. Hanya namanya tetap abadi, sebagai nama jalan penghubung wilayah Jakarta dengan Jawa Barat.<ref name=":1" />
|