Penggunaan zat adiktif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20210913sim)) #IABot (v2.0.8.1) (GreenC bot
k ~ref
Baris 7:
== Alasan penggunaan ==
[[Berkas:Ganja_Smoking_-_Gangasagar_Fair_Transit_Camp_-_Kolkata_2013-01-12_2646.JPG|jmpl|250x250px| Seorang pria merokok ganja di [[Kolkata|Kolkata, India]] . ]]
Banyak peneliti telah mengeksplorasi [[Etiologi|asal usul]] penggunaan narkoba. Beberapa teori yang paling umum adalah: genetika, tipe kepribadian, masalah psikologis, pengobatan sendiri, jenis kelamin, usia, kepuasan, kebutuhan dasar manusia, rasa ingin tahu, pemberontakan, rasa memiliki kelompok, masalah keluarga dan keterikatan, riwayat trauma, kegagalan di sekolah atau tempat kerja, stres sosial ekonomi, tekanan teman sebaya, kenakalan remaja, ketersediaan narkoba, faktor historis, atau pengaruh sosial budaya. <ref name="plant1980">{{Citation|last=Plant|first=Martin A.|title=Drugtaking and Prevention: The Implications of Research for Social Policy|journal=British Journal of Addiction|year=1980|volume=75|number=3|pages=245–254|doi=10.1111/j.1360-0443.1980.tb01378.x}}</ref> Belum ada kesepakatan tentang satu penyebab tunggal. Sebaliknya, para ahli cenderung menerapkan model biopsikososial. Sejumlah faktor ini cenderung mempengaruhi penggunaan obat individu karena mereka tidak saling eksklusif.<ref name="plant1980" /><ref name="white2012">{{Citation|last=White|first=Tony|title=Working with Drug and Alcohol Users|url=https://books.google.com/books?id=clQST0yOQOwC&lpg=PP1&pg=PA77#v=onepage&q=%22recreational%20drug%20use%22&f=false|publisher=London: Jessica Kingsley Publishers|year=2012|page=77|isbn=9780857006189}}</ref> Terlepas dari genetika, kesehatan mental atau pengalaman traumatis, faktor sosial memainkan peran besar dalam paparan dan ketersediaan jenis obat tertentu dan pola penggunaan narkoba. <ref name="plant1980" />
 
Menurut peneliti narkoba Martin A. Plant, banyak orang menjalani periode swa-redefinisi sebelum memulai penggunaan narkoba. Dalam hal ini, mereka cenderung memandang bahwa penggunaan narkoba adalah bagian dari gaya hidup umum yang melibatkan subkultur yang mereka kaitkan dengan status tinggi dan tantangan norma sosial. Plant mengatakan, “Dari sudut pandang pengguna ada banyak alasan positif untuk menjadi bagian dari lingkungan pengguna narkoba. Alasan penggunaan narkoba tampaknya berkaitan dengan kebutuhan untuk persahabatan, kesenangan dan status seperti halnya dengan ketidakbahagiaan atau kemiskinan. Menjadi pecandu narkoba, bagi banyak orang, adalah penegasan positif dan bukan pengalaman negatif.” <ref name="plant1980">{{Citation|last=Plant|first=Martin A.|title=Drugtaking and Prevention: The Implications of Research for Social Policy|journal=British Journal of Addiction|year=1980|volume=75|number=3|pages=245–254|doi=10.1111/j.1360-0443.1980.tb01378.x}}</ref>
Baris 15:
 
== Risiko ==
[[Berkas:Rational_harm_assessment_of_drugs_radar_plot.svg|jmpl| Ahli kecanduan psikiatri, kimia, farmakologi, ilmu forensik, epidemiologi, dan kepolisian serta layanan hukum yang terlibat dalam [[Metode Delfi|analisis delfi]] dan memberi peringkat 20 obat-obatan rekreasional populer dengan tingkat ketergantungan mereka dan bahaya fisik dan sosial. <ref>{{Cite journal|last=Nutt|first=D|last2=King|first2=LA|last3=Saulsbury|first3=W|last4=Blakemore|first4=C|date=24 March 2007|title=Development of a rational scale to assess the harm of drugs of potential misuse.|journal=Lancet|volume=369|issue=9566|pages=1047–53|doi=10.1016/s0140-6736(07)60464-4|pmid=17382831}}</ref> ]]
Tingkat keparahan dan jenis risiko yang dialami pengguna narkoba sangat bervariasi dengan jenis dan jumlah obat yang digunakan. Ada banyak faktor di lingkungan dan di dalam pengguna yang berinteraksi dengan masing-masing obat secara berbeda. Secara keseluruhan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa alkohol adalah salah satu yang paling berbahaya dari semua zat adiktif; namun heroin, kokain, dan metamfetamin juga dinilai lebih berbahaya. Namun, penelitian yang fokus pada tingkat konsumsi alkohol menengah telah menyimpulkan bahwa mungkin ada manfaat kesehatan yang substansial dari penggunaannya, seperti penurunan risiko penyakit jantung, stroke dan penurunan kognitif.<ref>{{Cite journal|date=Jan 2005|title=Effects of moderate alcohol consumption on cognitive function in women|journal=N Engl J Med|volume=352|issue=3|pages=245–53|doi=10.1056/NEJMoa041152|pmid=15659724}}</ref><ref>{{Cite journal|date=Feb 2001|title=Genetic variation in alcohol dehydrogenase and the beneficial effect of moderate alcohol consumption on myocardial infarction|url=http://content.nejm.org/cgi/pmidlookup?view=short&pmid=11207350&promo=ONFLNS19|journal=N Engl J Med|volume=344|issue=8|pages=549–55|doi=10.1056/NEJM200102223440802|pmid=11207350}}</ref><ref>{{Cite journal|date=Nov 1999|title=Light-to-moderate alcohol consumption and risk of stroke among U.S. male physicians|url=http://content.nejm.org/cgi/pmidlookup?view=short&pmid=10564684&promo=ONFLNS19|journal=N Engl J Med|volume=341|issue=21|pages=1557–64|doi=10.1056/NEJM199911183412101|pmid=10564684}}</ref><ref>{{Cite journal|date=Jan 2003|title=Roles of drinking pattern and type of alcohol consumed in coronary heart disease in men|journal=N Engl J Med|volume=348|issue=2|pages=109–18|doi=10.1056/NEJMoa022095|pmid=12519921}}</ref> Namun klaim ini dipersengketakan. Peneliti David Nutt menyatakan bahwa penelitian yang menunjukkan manfaat untuk konsumsi alkohol "tingkat menengah" tidak memiliki kontrol untuk variabel yang diminum subjek, sebelumnya.<ref>{{Cite web|url=https://www.theguardian.com/science/2011/mar/07/safe-level-alcohol-consumption|title=There is no such thing as a safe level of alcohol consumption - Professor David Nutt|last=Nutt|first=David|date=7 March 2011|website=the Guardian}}</ref> Para ahli di Inggris telah menyebut bahwa ada beberapa obat yang dapat menyebabkan bahaya lebih kecil, untuk lebih sedikit pengguna (meskipun lebih jarang digunakan), misalnya ganja, jamur sihir, LSD, dan ekstasi. Obat-obatan ini bukannya tanpa risiko khusus.<ref>{{cite magazine|url=https://www.economist.com/blogs/dailychart/2010/11/drugs_cause_most_harm|title="Drug harms in the UK: a multi-criteria decision analysis", by David Nutt, Leslie King and Lawrence Phillips, on behalf of the Independent Scientific Committee on Drugs|magazine=The Lancet|publisher=|date=2010-11-02}}</ref>
 
Baris 21:
Konsep "penggunaan zat adiktif yang santun" adalah bahwa seseorang dapat menggunakan zat adiktif tersebut untuk keperluan rekreasional atau lainnya dengan tidak mempengaruhi aspek lain dari kehidupan seseorang atau kehidupan orang lain. Para pendukung filosofi ini banyak dianut para seniman dan intelektual terkenal yang pernah menggunakan narkoba, secara eksperimen atau tidak, dengan sedikit efek merugikan pada kehidupan mereka. Namun dapat menjadi bermasalah bila penggunaan zat tersebut mengganggu kehidupan sehari-hari pengguna.
 
Pendukung penggunaan zat adiktif santun mengakui bahwa pengguna zat adiktif tidak boleh memakai narkoba pada saat yang sama dengan kegiatan tertentu seperti mengemudi, berenang, menjalankan mesin, atau kegiatan lain yang tidak aman jika tidak dalam keadaan sadar. Penggunaan zat adiktif yang santun ditekankan sebagai teknik pencegahan utama dalam kebijakan pengurangan dampak buruk dari narkoba. Kebijakan pengurangan dampak buruk narkoba dipopulerkan pada akhir 1980-an, meskipun dimulai pada tahun 1970-an, ketika banyak kartun yang menjelaskan penggunaan narkoba yang santun dan konsekuensi dari penggunaan narkoba yang tak santun didistribusikan kepada pecandu.<ref>{{Cite book|title=The Sociology of American Drug Use|year=2004|url=https://archive.org/details/sociologyofameri0000faup|pages=[https://archive.org/details/sociologyofameri0000faup/page/366 366]|last=Charles E. Faupel|last2=Alan M. Horowitz|last3=Greg S. Weaver|publisher=McGraw Hill}}</ref> Masalah lain adalah bahwa status ilegal narkoba itu sendiri juga menyebabkan konsekuensi sosial dan ekonomi bagi mereka yang menggunakannya— narkoba sering dicampur dengan zat lain dan kemurniannya sangat bervariasi, dan dapat menyebabkan overdosis—dan legalisasi produksi dan distribusi obat akan mengurangi ini dan bahaya lain dari penggunaan narkoba ilegal. <ref>{{Cite journal|date=5 March 2009|title=Failed states and failed policies, How to stop the drug wars|url=http://www.economist.com/printedition/displayStory.cfm?Story_ID=13237193|journal=The Economist|access-date=10 March 2009}}</ref> Pengurangan dampak buruk berupaya untuk meminimalkan bahaya yang dapat terjadi melalui penggunaan berbagai obat, baik yang legal (misalnya, alkohol dan nikotin), atau ilegal (misalnya, heroin dan kokain). Misalnya, orang yang menyuntikkan narkoba dapat meminimalkan bahaya bagi diri mereka sendiri dan anggota masyarakat melalui teknik penyuntikan yang tepat, menggunakan jarum dan jarum suntik sekali pakai, dan pembuangan yang benar dari semua peralatan suntik.
 
== Pencegahan ==
Baris 31:
 
=== Australia ===
Alkohol adalah zat adiktif yang paling banyak digunakan di Australia. <ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.aihw.gov.au/reports/illicit-use-of-drugs/2016-ndshs-detailed/contents/summary|title=National Drug Strategy Household Survey 2016: detailed findings|date=28 Sep 2017|website=Australian Institute of Health and Welfare|publisher=The Australian Institute of Health and Welfare}}</ref> 86,2% orang Australia berusia 12 tahun ke atas telah mengonsumsi alkohol setidaknya sekali dalam seumur hidup mereka, dibandingkan dengan 34,8% orang Australia berusia 12 tahun ke atas yang telah menggunakan ganja setidaknya satu kali seumur hidup. <ref name=":0" />
 
=== Amerika Serikat ===
Pada 1960-an, jumlah orang Amerika yang telah mencoba ganja setidaknya sekali meningkat lebih dari dua kali lipat. Pada tahun 1969, FBI melaporkan bahwa antara tahun 1966 dan 1968, jumlah penangkapan untuk kepemilikan ganja, yang telah dilarang di seluruh Amerika Serikat berdasarkan Undang-Undang Pajak Ganja tahun 1937, telah meningkat sebesar 98%.<ref>{{Cite book|title=The Sixties Chronicle|url=https://archive.org/details/sixtieschronicle0000unse|last=David Farber|publisher=Legacy Publishing|page=[https://archive.org/details/sixtieschronicle0000unse/page/432 432]|year=2004|isbn=978-1412710091}}</ref> Terlepas dari pengakuan bahwa penggunaan narkoba sangat meningkat di kalangan pemuda Amerika selama akhir 1960-an, survei menunjukkan bahwa hanya sebanyak 4% dari populasi Amerika yang pernah merokok ganja pada tahun 1969. <ref name="ipppabv"> [http://www.gallup.com/poll/6331/decades-drug-use-data-from-60s-70s.aspx Dekade Penggunaan Narkoba: Data Dari 1960-an dan 70-an] Jennifer Robison, Gallup.com, 2 Juli 2002, Diakses 13 November 2013 </ref> Namun, pada 1972, jumlah itu akan meningkat menjadi 12%.<ref name="ipppabv" /> Jumlah itu kemudian akan berlipat ganda pada tahun 1977. <ref name="ipppabv" />
 
Undang-Undang Narkoba tahun 1970 mengklasifikasikan ganja bersama dengan heroin dan LSD sebagai narkoba kelas I, yaitu memiliki potensi penyalahgunaan yang relatif tinggi dan tidak ada penggunaan medis yang diterima.<ref name="ippppavb56" /> Kebanyakan ganja pada saat itu berasal dari Meksiko, tetapi pada tahun 1975 pemerintah Meksiko setuju untuk memberantas tanaman dengan menyemprotkannya dengan herbisida paraquat, yang memberikan efek samping keracunan.<ref name="ippppavb56" /> Kolombia kemudian menjadi pemasok utama.<ref name="ippppavb56" /> Kebijakan "nol toleransi" dari rezim Reagan dan Bush (1981-93) menghasilkan pengesahan undang-undang yang ketat dan hukuman wajib untuk kepemilikan ganja dan peningkatan kewaspadaan terhadap penyelundupan di perbatasan selatan. "Perang melawan narkoba" dengan demikian membawa pergeseran dari ketergantungan pada pasokan impor ke budidaya domestik (khususnya di Hawaii dan California).<ref name="ippppavb56" /> Mulai tahun 1982, Badan Pengawas Narkotika mengalihkan perhatian lebih besar ke pertanian ganja di Amerika Serikat,<ref name="ippppavb56" /> dan ada peralihan ke tanaman dalam ruangan yang tumbuh dan dikembangkan secara khusus untuk ukuran kecil dan banyak hasil.<ref name="ippppavb56" /> Setelah lebih dari satu dekade penggunaan menyusut, merokok ganja mulai tren lagi pada awal 1990-an, <ref name="ippppavb56" /> terutama di kalangan remaja,<ref name="ippppavb56" /> tetapi pada akhir dekade kenaikan ini telah menurun jauh di bawah puncak penggunaan sebelumnya. <ref name="ippppavb56">{{Cite web|url=http://www.infoplease.com/encyclopedia/science/marijuana-history-marijuana-use.html|title=marijuana: History of Marijuana Use|website=infoplease.com}}</ref>
 
== Masyarakat dan budaya ==
Baris 79:
* [[infus]] dan jarum suntik: pengguna menyuntikkan larutan air dan obat ke dalam vena, atau lebih jarang, ke dalam jaringan. Obat-obatan yang disuntikkan termasuk [[Morfina|morfin]] dan heroin, opioid lain yang lebih jarang. Stimulan seperti kokain atau metamfetamin juga dapat disuntikkan. Dalam kasus yang jarang terjadi, pengguna menyuntikkan obat lain.
* asupan lewat mulut: kafein, etanol, ganja yang dapat dimakan, jamur sihir, teh koka, teh poppy, [[laudanum]], GHB, pil ekstasi dengan MDMA atau berbagai zat lain (terutama stimulan dan psikedelik), obat bebas maupun resep (ADHD dan narkolepsi) obat-obatan, benzodiazepin, ansiolitik, sedatif, pereda batuk, morfin, kodein, opioid dan lain-lain)
* sublingual: zat menyebar ke dalam [[darah]] melalui [[jaringan]] bawah lidah. Banyak obat psikoaktif dapat atau telah dirancang secara khusus untuk pemberian sublingual, termasuk [[barbiturat]], benzodiazepin, <ref>{{Cite web|url=http://home.intekom.com/pharm/akromed/ativansl.html|title=ATIVAN® 1 mg SUBLINGUAL TABLETS; ATIVAN® 2 mg SUBLINGUAL TABLETS|website=home.intekom.com|access-date=2016-07-08}}{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> [[analgesik]] opioid dengan bioavailabilitas gastrointestinal yang buruk, [[Asam lisergat dietilamida|LSD]], daun [[koka]], beberapa halusinogen. Cara menggunakan zat adiktif ini diaktifkan ketika mengunyah beberapa bentuk tembakau kunyah (misalnya mencelupkan tembakau, snus ).
* intrarectal: pemberian ke dalam rektum, sebagian besar obat yang larut dalam air dapat digunakan dengan cara ini
* merokok: tembakau, ganja, [[opium]], [[Metamfetamina|kristal met]], fensiklidina, kokain, dan heroin (diamorfin sebagai bentuk bebas)
Baris 89:
 
=== Depresan ===
Depresan adalah obat psikoaktif yang mampu mengurangi fungsi atau aktivitas bagian tubuh atau pikiran tertentu dalam jangka waktu sementara. <ref name="urlMSDS Glossary">{{Cite web|url=http://www.utexas.edu/safety/ehs/msds/glossary/?page=d|title=MSDS Glossary|archive-url=https://web.archive.org/web/20090117220900/http://www.utexas.edu/safety/ehs/msds/glossary/?page=d|archive-date=17 January 2009|dead-url=yes|access-date=1 January 2009}}</ref> Bahasa sehari-hari, depresan dikenal sebagai "''downers''", dan pengguna umumnya membawa mereka untuk merasa lebih santai dan kurang tegang. Contoh dari jenis efek ini mungkin termasuk ansiolisis, sedasi, dan hipotensi. Depresan banyak digunakan di seluruh dunia sebagai obat resep dan sebagai narkoba. Ketika ini digunakan, efek mungkin termasuk ansiolisis (pengurangan kecemasan), [[Analgesik|analgesia]] ([[Analgesik|penghilang]] rasa sakit), sedasi, somnolen, gangguan kognitif/memori, disosiasi, relaksasi otot, penurunan [[tekanan darah]]/detak jantung, depresi pernapasan, [[anestesi]], dan efek antikonvulsan . Depresan memberikan efeknya melalui sejumlah mekanisme farmakologis yang berbeda, yang paling menonjol meliputi fasilitasi aktivitas [[Asam gamma-aminobutirat|asam γ-aminobutirat]] atau opioid, dan penghambatan aktivitas adrenergik, [[histamin]], atau [[asetilkolin]]. Beberapa juga mampu menimbulkan perasaan [[euforia]] (sensasi bahagia). Depresan yang paling banyak digunakan sejauh ini adalah [[alkohol]].
 
Stimulan atau "''uppers''", seperti amfetamin atau [[Kokaina|kokain]], yang meningkatkan fungsi mental atau fisik, memiliki efek sebaliknya terhadap depresi.
Baris 128:
 
=== Stimulan ===
[[Stimulan]], juga dikenal sebagai "psikostimulan", <ref name="dorlands">{{Cite web|url=http://www.mercksource.com/pp/us/cns/cns_hl_dorlands_split.jsp?pg=/ppdocs/us/common/dorlands/dorland/seven/000088218.htm|title=Dorlands Medical Dictionary:psychostimulant}}</ref> menyebabkan [[euforia]] dengan peningkatan fungsi mental dan fisik, seperti peningkatan kewaspadaan, tetap terjaga, dan penggerak semangat. Karena efeknya biasanya meningkatan semangat, stimulan juga kadang-kadang disebut sebagai "uppers". Depresan atau "downers", merupakan lawan dari stimulan.
 
Stimulan meningkatkan aktivitas [[Sistem saraf tepi|sistem saraf]] [[Sistem saraf pusat|pusat]] dan [[Sistem saraf tepi|perifer]]. Efek umum mungkin termasuk peningkatan kewaspadaan, kesadaran, kesadaran, daya tahan, [[produktivitas]], dan [[motivasi]], gairah, penggerakan semangat, detak jantung, dan [[tekanan darah]], dan berkurangnya keinginan untuk [[Makanan|makan]] dan [[tidur]].
Baris 149:
 
* '''Alkohol''': "Euforia, perasaan ayem-tentrem, terasa selama fase awal konsumsi alkohol (10–15 menit)" (misal bir, anggur, atau minuman keras) <ref>{{Cite journal|last=Morgan Christopher J.|last2=Abdulla A.-B. Badawy|year=2001|title=Alcohol-induced euphoria: exclusion of serotonin|url=|journal=Alcohol and Alcoholism|volume=36|issue=1|pages=22–25|doi=10.1093/alcalc/36.1.22}}</ref>
* '''Catnip''' Catnip mengandung obat penenang yang dikenal sebagai nepetalakton yang mengaktifkan reseptor opioid. Pada kucing zat itu menimbulkan perilaku mengendus, menjilat, mengunyah, menggelengkan kepala, berguling, dan menggosok yang merupakan indikator kesenangan. Namun pada manusia, catnip tidak bertindak sebagai euforian. <ref>{{Cite book|last=Foster|first=Steven|title=A field guide to Western Medicinal Plants and Herbs|year=2002|publisher=Houghton Mifflin Company|location=New York|pages=58|url=https://books.google.com/books?id=tg_bPUzhJ9oC&printsec=frontcover#v=onepage&q=catnip&f=false|isbn=978-0395838068}}</ref>
* '''Cannabis''' Tetrahidrokanabinol, bahan psikoaktif utama dalam tanaman ini dapat memiliki sifat sedatif dan euforia.
* '''Stimulan''': "Stimulan psikomotor menghasilkan aktivitas lokomotorik (subjek menjadi hiperaktif), euforia (sering diekspresikan oleh bicara berlebihan dan perilaku kasar), dan anoreksia. Amfetamin adalah obat yang paling dikenal dalam kategori ini...." <ref> Alan W. Cuthbert "stimulants" The Oxford Companion to the Body. Ed. Colin Blakemore and Sheila Jennett. Oxford University Press, 2001. Oxford Reference Online. Oxford University Press. 28 July 2011 </ref>