Robayan, Kalinyamatan, Jepara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mata.77777777 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Mata.77777777 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 126:
 
Sejarahnya Masjid Baiturrahman dulu kala sebelum dibangun banyak warga sekitar mengeluhkan harus berdesak-desak untuk mengikuti Sholat Jum'at di Mushola [[Mbah KH Saleh]] (trah [[Sunan Bayat]] Klaten) di [[Sekarjati Modenan]]. Oleh sebab itu warga berinisiatif untuk mendesak Bos Rokok Anggur([[H.Asnawi]]) kala itu. Akhirnya Bos Rokok Anggur menyanggupinya dan menjadi donatur Masjid Baiturrahman untuk dibangun diatas tanah wakaf kala itu. Alhamdulillah sekarang masjidnya mampu berdiri megah nan elok.
 
==Sosial agama==
Dari sisi sosial agama, keakraban hubungan sesama warga untuk membangun desa patut diacungi jempol. Dalam hal keamanan, gotong royong warga tampak dari lahirnya pengamanan masyarakat (PAM) swakarsa sejak Lebaran lalu. Jarang sekali ditemukan desa industri yang masih kental nuansa paguyubannya. Saat merenovasi masjid, nuansa itu tampak sekali. Ratusan warga terjun secara bergiliran. Mereka tampak akrab dan ceria. Renovasi masjid secara total yang menghabiskan dana sekitar Rp 2,3 miliar itu ditanggung masyarakat setempat. Maklum, desa yang terdiri atas 24 RT dan tiga RW itu termasuk desa santri. Madrasah dan pondok pesantren di sana banyak.
 
Dahulu tak hanya orang robayan saja yang belajar agama di Robayan, tetapi dari luar desa banyak yang belajar agama Islam di Robayan. Karena Desa Robayan dahulunya desa pertama yang memiliki Madrasah Dinniyah sehingga orang Welahan, Mayong, Pecangaan, dll belajar disini. Dilain hal karena adanya Madrasah Dinniyah juga karena di Desa Robayan banyak alim ulama' maka banyak yang berbondong-bondong belajar ke Robayan, sehingga dahulu Desa Robayan terkenal sebagai "Desa Santri".
 
[[Maimun Zubair|KH Maimoen Zubair]] pun beliau berkata "biyen Robayan iku santri Kabeh, Kyai Kabeh.tapi saiki wis entek." dalam bahasa Indonesia artinya "dahulu Robayan itu isinya santri semua, dan kyai semua, tapi sekarang mulai berkurang" ini mengisaratkan bahwa jumlah Kyai (Orang Alim) dan Santri Yang ada di Desa Robayan sudah sangat jauh berkurang. Maka, Perlunya kerjasama antar elemen kyai, ustad, kepala desa, perangkat pemdes, guru, dan warga Robayan untuk semangat membudayakan mengaji untuk mengembalikan Robayan seperti dahulu
 
 
== Lapangan ==