Protozoa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ~ref
Baris 104:
Semua protozoa merupakan heterotrof, mendapat nutrien dari organisme lain, baik itu dengan menelannya secara utuh ataupun mengkonsumsi sisa organik dan produk limbahnya. Beberapa protozoa mengambil makanan melalui fagositosis, menelan partikel organik dengan pseudopodia (seperti yang dilakukan amoeba), atau mengambil makanan melalui lubang seperti mulut khusus yang disebut sitostoma. Yang lain mengambil makanan dengan osmotrofik, menyerap nutrien terlarut melalui membran sel mereka.
 
Protozoa parasit menggunakan berbagai macam strategi makan, dan beberapa mungkin mengubah metode makan dalam fase yang berbeda dalam siklus hidupnya. Misalnya, parasit malaria ''Plasmodium'' makan dengan pinositosis selama tahap trofozoit belum matang (fase cincin), tetapi mengembangkan organel makan khusus (sitostoma) saat matang dalam sel darah merah inang. <ref>Wiser, Mark F. "Biochemistry of Plasmodium". ''The Wiser Page''. Retrieved 2018-03-22.</ref>
 
Protozoa juga dapat hidup sebagai mixotrof, melengkapi diet heterotrofik dengan beberapa bentuk autotrof. Beberapa protozoa membentuk asosiasi dengan alga fotosintetik simbiosis, yang hidup dan tumbuh di dalam membran sel yang lebih besar dan memberikan nutrisi kepada inang. Yang lain melakukan kleptoplasti, mencuri kloroplas dari organisme mangsa dan memeliharanya di dalam tubuh sel mereka sendiri saat mereka terus menghasilkan nutrisi melalui fotosintesis. Siliata ''Mesodinium'' ''rubrum'' mempertahankan plastida yang berfungsi dari alga kriptofit tempat ia makan, menggunakannya untuk memberi makan diri mereka sendiri dengan autotrofi. Ini dapat diteruskan ke dinoflagellata dari genus Dinophysis, yang memangsa ''Mesodinium rubrum'' namun plastida tersebut tetap disimpan. Dalam Dinophysis, plastida ini dapat terus berfungsi selama berbulan-bulan. <ref>Nishitani, Goh; Nagai, Satoshi; Baba, Katsuhisa; Kiyokawa, Susumu; Kosaka, Yuki; Miyamura, Kazuyoshi; Nishikawa, Tetsuya; Sakurada, Kiyonari; Shinada, Akiyoshi (May 2010). "High-Level Congruence of Myrionecta rubra Prey and Dinophysis Species Plastid Identities as Revealed by Genetic Analyses of Isolates from Japanese Coastal Waters". ''Applied and Environmental Microbiology''. '''76''' (9): 2791–2798. doi:10.1128/AEM.02566-09. PMC 2863437. <nowiki>PMID 20305031</nowiki></ref>
 
== Motilitas ==
Baris 117:
Beberapa protozoa patogen merupakan parasit manusia, menyebabkan penyakit seperti malaria (oleh ''Plasmodium''), amoebiasis, giardiasis, toxoplasmosis, cryptosporidiosis, trichomoniasis, Chagas disease, leishmaniasis, African trypanosomiasis, [[keratitis Acanthamoeba]], dan primary amoebic meningoencephalitis (naegleriasis).
 
Protozoa ''Ophryocystis elektroscirrha'' merupakan parasit dari larva kupu-kupu, yang diturunkan dari betina ke ulat. Individu yang terinfeksi parah adalah yang lemah, tidak dapat mengembangkan sayapnya, atau tidak dapat berkembang biak, dan memiliki masa hidup yang lebih pendek, tetapi tingkat parasit bervariasi dalam populasi. Infeksi menciptakan efek pemusnahan, di mana hewan yang terinfeksi akan lebih sulit untuk menyelesaikan migrasinya. Hal ini menyebabkan populasi dengan beban parasit yang lebih rendah pada akhir migrasi.<ref>Bartel, Rebecca; Oberhauser, Karen; De Roode, Jacob; Atizer, Sonya (February 2011). "Monarch butterfly migration and parasite transmission in eastern North America". ''Ecology''. '''92''' (2): 342–351. doi:10.1890/10-0489.1. PMC 7163749. <nowiki>PMID 21618914</nowiki></ref> Ini tidak terjadi di laboratorium atau pemeliharaan komersial, di mana setelah beberapa generasi, semua individu dapat terinfeksi. <ref>Leong, K. L. H.; M. A. Yoshimura; H. K. Kaya; H. Williams (January 1997). "Instar Susceptibility of the Monarch Butterfly (''Danaus plexippus'') to the Neogregarine Parasite, ''Ophryocystis elektroscirrha''". ''Journal of Invertebrate Pathology''. '''69''' (1): 79–83. CiteSeerX 10.1.1.494.9827. doi:10.1006/jipa.1996.4634. <nowiki>PMID 9028932</nowiki></ref>
{| class="wikitable"
|+Daftar Protozoa Penyebab Penyakit pada Manusia<ref>Usha mina, Pranav kumar (2014). ''Life science fundamental and practice part I''.</ref>
Baris 182:
 
== Sejarah ==
Kata “protozoa” diciptakan pada tahun 1818 oleh ahli zoologi Georg August Goldfuss, yang artinya hewan primitif atau asli.<ref>Rothschild, Lynn J. (1989). "Protozoa, Protista, Protoctista: What's in a Name?". ''Journal of the History of Biology''. '''22''' (2): 277–305. doi:10.1007/BF00139515. ISSN 0022-5010. JSTOR 4331095. <nowiki>PMID 11542176</nowiki>. S2CID 32462158</ref> Goldfuss menciptakan Protozoa sebagai kelas yang menurutnya terkandung hewan paling sederhana.<ref>Goldfuß (1818). "Ueber die Classification der Zoophyten" [On the classification of zoophytes]. Isis, Oder, Encyclopädische Zeitung von Oken (in German). 2 (6): 1008–1019. From p. 1008: "Erste Klasse. Urthiere. Protozoa." (First class. Primordial animals. Protozoa.)</ref> Awalnya, kelompok tersebut tidak mencakup hanya mikroorganisme bersel tunggal namun juga beberapa hewan multiseluler rendah, seperti rotifer, karang, spons, ubur-ubur, bryozoa, dan cacing polychaete.<ref>Goldfuß, Georg August (1820). ''Handbuch der Zoologie. Erste Abtheilung'' [''Handbook of Zoology. First Part.''] (in German). Nürnberg, (Germany): Johann Leonhard Schrag. pp. XI–XIV.</ref> Istilah Protozoa dibentuk dari bahasa Yunani yaitu πρῶτος (prôtos) yang artinya pertama dan ζῶα (zôa), jamak dari ζῶον (zôon) yang artinya hewan.<ref>Bailly, Anatole (1981-01-01). ''Abrégé du dictionnaire grec français''. Paris: Hachette. ISBN <bdi>978-2010035289</bdi>. OCLC 461974285</ref><ref>Bailly, Anatole. "Greek-french dictionary online". www.tabularium.be. Retrieved 2018-10-05</ref> Penggunaan Protozoa sebagai taksa formal telah didukung oleh beberapa peneliti, umumnya karena istilah tersebut menyiratkan kekerabatan dengan hewan (Metazoa)<ref>Hogg, John (1860). "On the distinctions of a plant and an animal, and on a fourth kingdom of nature". Edinburgh New Philosophical Journal. 2nd series. 12: 216–225.</ref><ref>Scamardella, J. M. (December 1999). "Not plants or animals: a brief history of the origin of Kingdoms Protozoa, Protista and Protoctista". International Microbiology. 2 (4): 207–216. <nowiki>PMID 10943416</nowiki></ref> dan mendukung pemisahan antara organisme “mirip hewan” dari organisme “mirip tumbuhan”. <ref>Copeland, Herbert F. (September–October 1947). "Progress Report on Basic Classification". The American Naturalist. 81 (800): 340–361. doi:10.1086/281531. JSTOR 2458229. <nowiki>PMID 20267535</nowiki>. S2CID 36637843</ref>
 
Pada 1848, sebagai hasil dari kemajuan dalam teori sel yang dipelopori oleh Theodor Schwann dan Matthias Schleiden, ahli anatomi dan zoologi C. T. von Siebold mengusulkan bahwa tubuh protozoa seperti siliata dan amoeba tersusun dari sel tunggal, mirip dengan yang dimiliki jaringan multiseluler penyusun tumbuhan dan hewan. Von Siebold mendefinisikan ulang Protozoa untuk memasukkan hanya bentuk-bentuk uniseluler, dengan mengesampingkan semua metazoa (hewan).<ref>Siebold (vol. 1); Stannius (vol. 2) (1848). Lehrbuch der vergleichenden Anatomie [Textbook of Comparative Anatomy] (in German). vol. 1: Wirbellose Thiere (Invertebrate animals). Berlin, (Germany): Veit & Co. p. 3. From p. 3: "Erste Hauptgruppe. Protozoa. Thiere, in welchen die verschiedenen Systeme der Organe nicht scharf ausgeschieden sind, und deren unregelmässige Form und einfache Organisation sich auf eine Zelle reduziren lassen." (First principal group. Protozoa. Animals, in which the different systems of organs are not sharply separated, and whose irregular form and simple organization can be reduced to one cell.)</ref> Pada saat yang sama, ia mengangkat kelompok tersebut ke tingkat filum yang mengandung dua kelas besar mikroorganisme: Infusoria (umumnya siliata dan ganggang berflagel) dan Rhizopoda (organisme amoeboid). Definisi Protozoa sebagai filum atau sub-kerajaan yang terdiri dari “hewan uniseluler” diadopsi oleh ahli zoologi Otto Bütschli - dirayakan pada usia seratus tahun sebagai “arsitek protozoologi”<ref>Dobell, C. (April 1951). "In memoriam Otto Bütschli (1848-1920) "architect of protozoology"". Isis; an International Review Devoted to the History of Science and Its Cultural Influences. 42 (127): 20–22. doi:10.1086/349230. <nowiki>PMID 14831973</nowiki>. S2CID 32569053.</ref> - dan istilah ini mulai digunakan secara luas.
Baris 192:
Enam tahun kemudian, Ernst Haeckel juga mengusulkan kerjaan kehidupan ketiga, yang dinamakan Protista. Pada awalnya, Haeckel memasukkan beberapa organisme multiseluler di kerajaan ini, tetapi dalam penelitian selanjutnya, ia membatasi Protista pada organisme bersel tunggal, atau koloni sederhana yang sel-sel individualnya tidak berdiferensiasi menjadi berbagai jenis jaringan.
 
Terlepas dari usulan ini, Protozoa muncul sebagai penempatan taksonomi yang disukai untuk mikroorganisme heterotrof seperti amoeba dan siliata, dan tetap demikian selama lebih dari satu abad. Namun, dalam perjalanan abad ke-20, sistem “dua kerajaan” lama mulai melemah, dengan tumbuhnya kesadaran bahwa jamur tidak termasuk dalam tumbuhan dan bahwa sebagian besar protozoa uniseluler tidak lebih dekat hubungannya dengan hewan daripada dengan tumbuhan. Pada pertengahan abad, beberapa ahli biologi seperti Herbert Copeland, Robert H. Whittaker dan Lynn Margulis, menganjurkan penggunaan kembali Protista usulan Haeckel atau Protoctista usulan Hogg sebagai kelompok eukariotik tingkat kerajaan, bersama tumbuhan, hewan, dan jamur.<ref name=":0" /> Berbagai sistem multi-kerajaan diusulkan, dan kerajaan Protista dan Protoctista yang digunakan dalam teks dan kurikulum biologi. <ref>Whittaker, R. H. (10 January 1969). "New concepts of kingdoms or organisms. Evolutionary relations are better represented by new classifications than by the traditional two kingdoms". Science. 163 (3863): 150–160. Bibcode:1969Sci...163..150W. CiteSeerX 10.1.1.403.5430. doi:10.1126/science.163.3863.150. <nowiki>PMID 5762760</nowiki></ref><ref>Margulis, Lynn (1974). "Five-Kingdom Classification and the Origin and Evolution of Cells". In Dobzhansky, Theodosius; Hecht, Max K.; Steere, William C. (eds.). Evolutionary Biology. Springer. pp. 45–78. doi:10.1007/978-1-4615-6944-2_2. <nowiki>ISBN 978-1-4615-6946-6</nowiki>.</ref><ref>Cavalier-Smith, Thomas (August 1998). "A revised six-kingdom system of life". Biological Reviews. 73 (3): 203–266. doi:10.1111/j.1469-185X.1998.tb00030.x. <nowiki>PMID 9809012</nowiki>. S2CID 6557779.</ref>
 
Sementara banyak ahli taksonomi telah meninggalkan Protozoa sebagai kelompok tingkat tinggi, Thomas Cavalier-Smith mempertahankannya sebagai kerajaan dalam berbagai klasifikasi yang dia usulkan. Pada tahun 2015, Protozoa Cavalier-Smith mengecualikan beberapa kelompok besar organisme yang secara tradisional ditempatkan di antara protozoa, termasuk siliata, dinoflagellata, foraminifera (semua anggota supergrup SAR). Dalam bentuknya saat ini, kerajaan Protozoa adalah kelompok parafiletik yang mencakup nenek moyang yang sama dan sebagian besar keturunannya, tetapi mengecualikan dua klade penting yang bercabang di dalamnya: hewan dan jamur. <ref>Ruggiero, Michael A.; Gordon, Dennis P.; Orrell, Thomas M.; Bailly, Nicolas; Bourgoin, Thierry; Brusca, Richard C.; Cavalier-Smith, Thomas; Guiry, Michael D.; Kirk, Paul M. (29 April 2015). "A Higher Level Classification of All Living Organisms". PLOS ONE. 10 (4): e0119248. Bibcode:2015PLoSO..1019248R. doi:10.1371/journal.pone.0119248. PMC 4418965. <nowiki>PMID 25923521</nowiki>.</ref>
 
Sejak protozoa, sebagaimana didefinisikan secara tradisional, tidak dapat lagi dianggap sebagai “hewan primitif”, istilah “protist”, “Protista” atau “Protoctista” terkadang lebih disukai. Pada tahun 2005, anggota ''Society of Protozoologist'' memilih untuk mengubah namanya menjadi ''International Society of Protistologist''. <ref>"New President's Address". protozoa.uga.edu. Retrieved 1 May 2015.</ref>
 
== Referensi ==