'''Prof. apt. Zullies Ikawati, Ph.D''' ({{lahirmati|[[Purwokerto]]|06|12|1968}}). Zullies dilahirkan di [[Purwokerto (kota)|Purwokerto]]. Zullies adalah [[penulis]],dan [[Profesor|Guru Besar]] [[Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada|Fakultas Farmasi]], [[Universitas Gadjah Mada]] (UGM) berkebangsaan [[Indonesia]].<ref name=":0">{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2020-03-28|title=Guru Besar Farmasi UGM: Jangan Sembarang Konsumsi Obat Antimalaria Halaman all|url=https://www.kompas.com/edu/read/2020/03/28/155609471/guru-besar-farmasi-ugm-jangan-sembarang-konsumsi-obat-antimalaria|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-02-22}}</ref> Mulai 1 Oktober 2008 Zullies dinobatkan sebagai [[Profesor|Guru Besar]] dan Profesor di bidang [[Farmakologi]] serta [[Farmasi klinik|Farmasi Klinik]].<ref>{{Cite news|last=Ayu Sendari|first=Anugrah|date=27 Juni 2021|title=Tanggapi Ivermectin, Pakar UGM: Jangan Asal Konsumsi Obat untuk Covid-19|url=https://hot.liputan6.com/read/4591412/tanggapi-ivermectin-pakar-ugm-jangan-asal-konsumsi-obat-untuk-covid-19|work=Liputan 6|access-date=22 Februari 2022}}</ref><ref>{{Cite web|last=VIVA|first=PT VIVA MEDIA BARU-|date=2021-06-24|title=Pakar Farmasi UGM Klarifikasi Kabar Ivermectin untuk Obat COVID-19|url=https://www.viva.co.id/berita/nasional/1382444-pakar-farmasi-ugm-klarifikasi-kabar-ivermectin-untuk-obat-covid-19|website=www.viva.co.id|language=id|access-date=2022-02-22}}</ref><ref>{{Cite web|last=developer|first=mediaindonesia com|date=2020-08-06|title=UGM: Jangan Mudah Percaya Klaim Penemuan Obat Covid-19|url=https://mediaindonesia.com/humaniora/334422/ugm-jangan-mudah-percaya-klaim-penemuan-obat-covid-19.html|website=mediaindonesia.com|language=id|access-date=2022-02-22}}</ref>
== Pendidikan ==
Zullies meraih gelar S1 di Fakultas Farmasi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1992 dengan predikat [[Gelar kehormatan Latin|cum laude]]. Zullies juga meraih gelar Apt (Apoteker) pada tahun 1993 dengan predikat lulusan terbaik dan meraih penghargaan Kalbe Award. Sejak tahun 1993 istri dari Dr. Ir. Eko Hanudin M.P. yang dikaruniai 4 orang anak dan bergabung menjadi staf pengajar di Universitas Gadjah Mada hingga sekarang.Pada tahun 2001 Zullies meraih gelar doktornya di Ehime University School of Medicine Japan di bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik.<ref>{{Cite web|last=Webmaster|date=2017-10-19|title=Kuliah Umum Maba Farmasi 2017 Menghadirkan Pakar Farmakologi, Prof. Zullies Ikawati, Ph.D, Apt.|url=https://farmasi.unej.ac.id/?p=2146|website=Fakultas Farmasi|language=en-US|access-date=2022-02-22}}</ref>
== Karier ==
Zullies sebagai Guru Besar Fakultas Farmasi di Universitas Gadjah Mada berkontribusi sebagai sumber informasi apapun yang berkaitan dengan permasalahan obat-obatan terkini dan isu-isu tentang obat-obatan dari berbagai media nasional.<ref>{{Cite news|last=Yuliastuti|first=Dian|date=21 Februari 2021|title=Zullies Ikawati : Potensi Herbal Besar, tapi Uji Klinisnya Mahal|url=https://koran.tempo.co/read/tamu/462491/guru-besar-fakultas-farmasi-ugmzullies-ikawati-potensi-herbal-besar-tapi-uji-klinisnya-mahal|work=Tempo|access-date=24 Februari 2022}}</ref> Pada masa pandemi Zullies merupakan : sumber informasi rujukan untuk menangkal hoax (berita bohong) seputar covid-19 <ref>{{Cite news|last=Dwinanta|first=Reina|date=13 Juli 2021|title=Prof Zullies Ulas Klaim Lois Owien Soal Interaksi Obat|url=https://www.republika.co.id/berita/qw5zgj414/prof-zullies-ulas-klaim-lois-owien-soal-interaksi-obat|work=Republika|access-date=24 Februari 2022}}</ref>, sumber rujukan atas terapi terkini covid-19 <ref>{{Cite news|last=Ratri Mubyarsah|first=Latu|date=23 Juni 2021|title=Pakar UGM Sebut Ivermectin Obat Cacing|url=https://www.jawapos.com/kesehatan/23/06/2021/pakar-ugm-sebut-ivermectin-obat-cacing/|work=Jawa Pos|access-date=24 Februari 2022}}</ref>, dan Zullies aktif dalam uji klinis vaksin covid-19, dan terapi obat covid-19.<ref>{{Cite news|last=Ikawati|first=Zullies|date=22 Mei 2021|title=Ada Apa dengan Vaksin AstraZeneca?|url=https://katadata.co.id/muchamadnafi/indepth/60a7ae50a5fc5/ada-apa-dengan-vaksin-astrazeneca|work=Kata Data|access-date=24 Februari 2022}}</ref>