Gamelan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Maulana.AN (bicara | kontrib) k Membalikkan revisi 21504400 oleh 140.213.178.40 (bicara) Tag: Pembatalan |
|||
Baris 49:
Keberadaan gamelan mendahului proses transisi budaya Hindu-Buddha yang mendominasi Nusantara, dalam catatan-catatan awalnya dan dengan demikian mewakili bentuk kesenian asli [[Indonesia]].<ref>Lentz, 5.</ref>
Dalam [[mitologi]] [[Jawa]], gamelan yang awalnya bernama Gamelan Lokananta gamelan tidak berwujud yang berbunyi di awang awang (angkasa udara) diciptakan oleh [[Batara Guru]] pada Tahun 167 [[Kalender Saka|Saka]] (atau 230 M), raja dewa yang memerintah sebagai raja seluruh alam semesta jagad raya dari sebuah Kahyangan istana di Wukir Mahendra Giri di [[Medang Kamulan]] (sekarang [[Gunung Lawu]]). [[Batara Guru]] memerintah Batara Indrasurapati menciptakan gamelan yang berwujud tiruan gamelan lokananta yang tidak berwujud yaitu gong, kethuk, kenong,
Gambar paling awal dari himpunan alat musik (musik ansambel) gamelan ditemukan di relief dinding candi [[Borobudur]] dibangun abad ke-8 oleh Arsitek Candi Borobudur yaitu [[Gunadharma]] pada masa [[wangsa Sailendra|wangsa syailendra]] dari kerajaan Mataram Kuno di [[Kabupaten Magelang]], [[Jawa Tengah]].<ref name="ThoughtCo-Gamelan">{{Cite news|url=https://www.thoughtco.com/history-of-gamelan-195131|title=Learn the History Behind Gamelan, Indonesian Music and Dance|work=ThoughtCo}}</ref> Relief tersebut menampilkan sejumlah alat musik termasuk [[suling]], [[lonceng]], [[kendhang]] dalam berbagai ukuran, [[kecapi]], [[alat musik dawai]] yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam [[relief]] tersebut. Bagaimanapun, relief tentang himpunan alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan.
Kerajaan Bantarangin di Wengker (sekarang [[Ponorogo]],[[Jawa Timur]]) membuat gamelan yang merupakan syarat sayembara dari kerajaan Daha abad 11, isi sayembara adalah membuat alat musik dan hiburan kesenian yang belum pernah ada di dunia.
Instrumen gamelan diperkenalkan menjadi bentuk seperangkat peranti musik lengkap dan berkembang pada zaman [[Kerajaan Majapahit]], dan menyebar
[[File:Nagarakertagama.jpg|thumb|left|260px|''Gamelan'' adalah disebutkan dalam [[Kakawin]] [[Nagarakertagama]] dalam [[naskah lontar]] yang disebut [[naskah lontar | lontar]] yang ditulis oleh [[Mpu Prapanca]] pada tahun 1365 Masehi. Koleksi [[Perpustakaan Nasional Indonesia]] di [[Jakarta]]]] Di Bali, ada beberapa [[Gamelan selunding|gamelan selonding]] yang sudah ada sejak abad ke-9 pada masa [[Sri Kesari Warmadewa]] memerintah.<ref>{{Cite news|url=https://ubudcommunity.com/selonding-the-sacred-gamelan-from-ancient-village/|title=Selonding, Gamelan Suci dari Desa Kuno|work=Komunitas Ubud |access-date=5 Desember 2020}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://www.balimusicanddance.com/news/learn-ancient-gamelan-selonding-at-mekar-bhuana. html|title=Pelajari Gamelan Selonding Kuno di Mekar Bhuana|work=Mekar Bhuana|access-date=5 Desember 2020}}</ref> Beberapa kata yang merujuk pada gamelan selonding ditemukan dalam beberapa prasasti dan manuskrip Bali kuno. Saat ini, gamelan selonding disimpan dan dilestarikan dengan baik di pura-pura kuno di Bali. Dianggap sakral dan digunakan untuk keperluan upacara keagamaan, terutama saat upacara besar diadakan. Gamelan Selonding merupakan bagian dari kehidupan dan budaya sehari-hari bagi sebagian masyarakat adat di kampung-kampung kuno seperti Bungaya, [[Bugbug]], Seraya, [[Tenganan|Tenganan Pegringsingan]], Timbrah, Asak, Ngis, [[Bebandem]], [ [Besakih]], dan Selat di [[Kabupaten Karangasem]].
Pada proses penetrasi [[Islam]], [[Sunan Bonang]] menggubah gamelan yang waktu itu sangat kental dengan estetika [[Hindu]], juga memberi nuansa baru. Gubahannya waktu itu memberi nuansa [[transendental]] atau wirid yang mendorong kecintaan pada kehidupan, dan menambahkan instrumen [[bonang]] pada satu set gamelan.<ref name="sunan bonang">{{Cite news|url=http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Islam/Bonang.htm|title=Walisongo: Sunan Bonang}}</ref>
Dalam kebudayaan [[Kerajaan Wengker|wengker]] atau [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]], Pada abad ke-15 Gamelan Reog selain digunakan untuk mengiringi kesenian Reog Ponorogo juga digunakan saat latihan bela diri hingga perang, pasukan
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Bedoyo danseressen aan het hof van de sultan van Yogyakarta TMnr 3728-444.jpg|thumb|kanan|360px|Pengadilan Sultan [[Yogyakarta]], c. 1876. Pertunjukan Tari Sakral [[Bedhaya]] diiringi dengan Gamelan Jawa]]
|