Kabupaten Tanjung Jabung Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gugunsuganta (bicara | kontrib)
Merapihkan artikel
Gugunsuganta (bicara | kontrib)
Merapihkan artikel
Baris 23:
| kepadatan = 64
| agama = [[Islam]] 93,40%<br> [[Kristen]] 6,13%<br>— [[Protestan]] 5,57%<br>— [[Katolik]] 0,56%<br> [[Agama Buddha|Buddha]] 0,41%<br> [[Konghucu]] 0,03%<br> [[Hindu]] 0,01%<br> Kepercayaan 0,02%<ref name="DUKCAPIL"/>
| bahasa = [[Bahasa Indonesia]], Melayu, Minangkabau, Jawa, Batak, Banjar, dan lain-lain
| kecamatan = 13 [[kecamatan]]
| kelurahan = 20 [[kelurahan]]
Baris 50:
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Tanjung Jabung Logo.png|120px|jmpl|Lambang Kabupaten Tanjung Jabung, sekarang dipisah menjadi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur sejak tahun 1999.<ref>{{cite book |title=Profil Daerah Kabupaten dan Kota |date=2001 |publisher=Penerbit Kompas |edition=1}}</ref>]]
Seiring bergulirnya perkembangan zaman berdasarkan keputusan [[Komite Nasional Indonesia Pusat|Komite Nasional Indonesia]] (KNI) untuk Pulau [[Sumatra]] di [[Kota Bukittinggi]] (Sumbar) pada tahun 1946 tanggal 15 April 1946, maka pulau Sumatra di bagi menjadi 3 (tiga) Provinsi, yaitu provinsi [[Sumatra Tengah]], Provinsi Sumatra Utara dan Provinsi Sumatra Selatan, pada waktu itu Daerah Keresidenan Jambi terdiri dari Batanghari dan Sarolangun Bangko, tergabung dalam Provinsi sumatera Tengah yang dikukuhkan dengan undang–undang darurat Nomor 19 Tahun 1957, kemudian dengan terbitnya undang–undang Nomor 61 Tahun 1958 pada tanggal 6 januari 1958 Keresidenan Jambi menjadi Provinsi Tingkat I Jambi yang terdiri dari : Kabupaten Batanghari, Kabupaten Sarolangun Bangko dan Kabupaten Kerinci.