Poros engkol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
merapikan kalimat Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
merapikan kalimat dan menggantikan istilah yang sebelumnya bahasa inggris Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
[[Berkas:Cshaft.gif|300px|jmpl|Poros engkol (warna merah), torak (abu-abu) dan silinder (biru), dan roda gila (hitam)]]
'''Poros engkol''' atau biasanya mekanik juga
Ruang engkol (''crankcase'') akan dihubungkan ke [[roda gila]] (''flywheel'') atau roda mobil sehingga mobil bisa bergerak.
== Deskripsi ==
[[Berkas:Formguss Kurbelwelle Eisen Sand.png|jmpl|Poros engkol
[[Berkas:Klika - postup.jpg|jmpl|Produksi poros engkol
[[Berkas:Kurbeltrieb Kleinmotor.jpg|jmpl|Poros engkol, setang
Posisi
Poros engkol terpasang di bagian bawah pada blok silinder. Poros engkol dalam Bahasa Inggris disebut juga
Selain mengubah gerak bolak-balik piston menjadi gerak putar, poros engkol juga menerima beban dan tekanan yang sangat tinggi dari hasil pembakaran oleh
;Fungsi poros engkol
Fungsi poros engkol adalah untuk mengubah gerak naik turun ''piston'' (torak) menjadi gerak putar yang akhirnya dapat menggerakkan roda gila (''fly wheel''). Tenaga yang dipergunakan untuk menggerakkan roda kendaraan dihasilkan pada oleh hasil [[pembakaran]] (langkah usaha), kemudian hasil pembakaran ini dapat menggerakkan torak, kemudian melalui batang torak dan diubah menjadi gerakan putar oleh poros engkol
Poros engkol menerima beban yang sangat besar dari piston (torak) dan ''connecting rod'', ditambah dengan cara kerjanya yang bekerja pada kecepatan tinggi. Dengan alasan tersebut, maka poros engkol biasanya dibuat dari baja karbon dengan tingkatan dan daya tahan yang tinggi, dan dibuat dari bahan yang
* Kuat, tahan terhadap pembebanan yang berubah-ubah
Baris 29:
Umumnya poros engkol terbuat dari baja karbon dengan tingkatan dan daya tahan yang sangat baik.
;
* ''Oil hole'':
* ''Crank pin'': untuk tempat tumpuan ''big end'' dari ''connecting rod''
* ''Crank journal'': sebagai titik tumpu pada blok motor
* ''Counter balance weight'': sebagai bobot penyeimbang putaran
''Crank pin'' (pena engkol), bagian poros engkol yang akan dihubungkan dengan ''big end'' pada ''connecting rod'',
''Oil hole'', merupakan lubang yang digunakan sebagai jalan oli untuk melumasi poros engkol.
''Crank journal'' dan ''main jourmal'', bagian poros engkol yang dihubungkan dengan blok silinder, ''main journal'' merupakan ''crank journal'' yang terletak di tengah. ''Crank journal'' terdapat bantalan yang disebut dengan bantalan duduk (metal duduk), sementara pada ''main journal'' juga terdapat bantalan yang disebut dengan metal bulan. ''Crank journal'' ini ditopang oleh bantalan poros engkol (metal duduk) pada ruang engkol (''crankcase''), dan poros engkol berputar pada ''journal''. Masing-masing ''crank jounal'' memiliki lengan engkol (''crank arm''), atau ''arm'' dan pena engkol terletak di ujung ''arm'' atau lengannya.
Oli pelumas harus selalu melumasi bagian-bagian poros engkol yang bergerak, hal ini tentunya digunakan untuk mencegah terjadinya kontak langsung antara logam dengan logam, terutama antara fixed bearing dengan poros engkol selama berputar. Untuk menyalurkan oli ini, poros engkol dilengkapi dengan oil hole (lubang oli), dan juga diperlukan adanya celah yang sesuai antara bantalan dan poros engkol. Celah ini digunakan sebagai ruang oli dalam membentuk oil film (lapisan oli). Celah ini sering disebut dengan oil clearance. Setiap kali melakukan overhaul, celah ini diperiksa dengan alat yang disebut dengan plastic gauge. Untuk spesifikasinya, setiap kendaraan pastinya berbeda-beda, silakan lihat pada buku manual kendaraan yang bersangkutan.▼
▲Oli pelumas harus selalu melumasi bagian-bagian poros engkol yang bergerak, hal ini tentunya digunakan untuk mencegah terjadinya kontak langsung antara logam dengan logam, terutama antara bantalan tetap (''fixed bearing'') dengan poros engkol selama berputar. Untuk menyalurkan oli ini, poros engkol dilengkapi dengan ''oil hole'' (lubang oli), dan juga diperlukan adanya celah yang sesuai antara bantalan dan poros engkol. Celah ini digunakan sebagai ruang oli dalam membentuk ''oil film'' (lapisan oli). Celah ini sering disebut dengan ''oil clearance''. Setiap kali melakukan ''overhaul'', celah ini diperiksa dengan alat yang disebut dengan ''plastic gauge''. Untuk spesifikasinya, setiap kendaraan pastinya berbeda-beda, silakan
Bentuk poros engkol di samping ditentukan oleh banyak silindernya, juga ditentukan oleh urutan pengapiannya (FO = firing order). Dalam menentukan urutan pengapian dari suatu mesin yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan getaran akibat pembakaran, beban dari bantalan utama dan sudut puntiran yang terjadi pada crankshaft akibat adanya langkah kerja dari tiap tiap silinder.▼
Untuk jenis mesin dengan susunan silinder yang sejajar satu garis (''in-line''), jumlahnya pena engkol (''crank pin'') sama dengan banyaknya silinder. Mesin dengan susunan silinder V dan H, jumlah pena engkol biasanya separuh atau setengah dari jumlah silindernya.
Oli pelumas harus disalurkan dengan cukup untuk mencegah gesekan yang besar atau kontak langsung logam dengan logam yaitu antara fixed bearing dan poros engkol selama berputar pada bantalan. Sehingga diperlukan adanya celah yang tepat antara bantalan dan poros engkol untuk dapat membentuk lapisan oli. Celah ini biasannya disebut celah oli (oil clearance). Ukurannya bermacam-macam, tergantung pada jenis mesinnya itu sendiri, akan tetapi pada umumnya berkisar antara 0,02 mm─0,06 mm.▼
▲Bentuk poros engkol di samping ditentukan oleh banyak silindernya, juga ditentukan oleh urutan pengapiannya (FO = ''firing order''). Dalam menentukan urutan pengapian dari suatu mesin yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan getaran akibat pembakaran, beban dari bantalan utama dan sudut puntiran yang terjadi pada
▲Oli pelumas harus disalurkan dengan cukup untuk mencegah gesekan yang besar atau kontak langsung logam dengan logam yaitu antara bantalan tetap (''fixed bearing'') dan poros engkol selama berputar pada bantalan. Sehingga diperlukan adanya celah yang tepat antara bantalan dan poros engkol untuk dapat membentuk lapisan oli. Celah ini biasannya disebut celah oli (''oil clearance''). Ukurannya bermacam-macam, tergantung pada jenis mesinnya itu sendiri, akan tetapi pada umumnya berkisar antara 0,02 mm─0,06 mm.
== Referensi ==
|