Pranoto Reksosamodra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 32:
 
== Riwayat Hidup ==
 
=== Masa kecil dan muda ===
Ia merupakan anak kesembilan dari sepuluh bersaudara pasangan R. Soempeno Reksosamodra dan R. Ngt. Wasiah Soempeno Reksosamodra.
Baris 39 ⟶ 38:
=== Berkarier di Militer ===
[[Berkas:Bung Karno dan Pranoto.jpg|280px|jmpl|[[Hamengkubuwono IX]], [[Soekarno|Presiden Soekarno]], [[Pranoto Reksosamodra|Kolonel Pranoto]], [[Roeslan Abdulgani|Menteri Roeslan Abdulgani]] dalam sebuah acara di Markas Komando T&T IV Diponegoro, [[Semarang]], [[Jawa Tengah]].]]
Tahun 1943, ia masuk Pendidikan Militer Renseital (PETA) di [[Magelang]] dan Kanbu Kyoikutai (PETA) [[Bogor]]. PETA lalu menjadi cikal bakal [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]]. Selanjutnya pemuda Pranoto bergabung meniti karier militer mulai dari komandan peleton, komandan kompi, komandan batalion sampai komandan resimen infanteri dengan berbagai pengalaman perang gerilya di wilayah [[Jawa Tengah]]. Diawali dengan menempuh pendidikan di Sekolah Staf Komandan Angkatan Darat (SSKAD) 1957, ia kemudian menjadi Kepala Staf Tentara dan Teritorium (T&T) IV Kodam Diponegoro. Kemudian Pranoto berturut-turut menjadi Panglima Kodam III 17 Agustus Sumatra Barat (1958), Panglima Kodam IV Diponegoro (1959-1961), sampai pada akhirnya menjadi Asisten III [[KSAD|Menteri Panglima Angkatan Darat]] bidang Personalia (1962-1965).
 
=== Menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat ===
Ketika [[Letnan Jenderal]] [[Ahmad Yani]] gugur pada peristiwa [[G30S]] maka dia ditunjuk oleh [[Presiden Soekarno]] untuk menjadi Pelaksana Tugas Harian [[KSAD|Menteri Panglima Angkatan Darat]] menggantikan Ahmad Yani dengan nama jabatan sebagai Petugas Urusan Harian Angkatan Darat sejak [[32 Oktober]] [[1965]], dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.<ref>Keputusan Presiden No.302 Tahun 1965</ref>
 
=== Masa Penahanan ===
Nasib malang pelan-pelan mulai melingkungi kehidupannya. Selanjutnya, oleh sebab yang Pranoto sendiri pun tak ketahui, atas perintah [[KSAD|Menteri Panglima Angkatan Darat]] [[Soeharto]], dengan surat perintah penangkapan/penahanan No.37/2/1966, tertanggal [[16 Februari]] [[1966]], ia ditahan di Blok P, Kebayoran Baru, Jakarta dengan tuduhan terlibat dalam [[Gerakan 30 September|G30S PKI]]. Sejak hari itu, tanpa pemeriksaan apalagi pengadilan, Jenderal Pranoto Reksosamodra mengalami penahanan selama 15 tahun, sampai dibebaskan pada [[16 Februari]] [[1981]]. Selama itu pula, perlahan segala hak yang melekat sebagai anggota TNI Angkatan Darat tak lagi diterimanya, bahkan hilang sepenuhnya sejak tahun [[1975]]. Ini semua berlangsung tanpa surat pemberitahuan resmi sama sekali.