Kastel Batavia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RasyaAbhirama13 (bicara | kontrib)
Perombakan dan ekspansi
Tag: referensi YouTube VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
RasyaAbhirama13 (bicara | kontrib)
Ekspansi kecil dan penambahan referensi
Tag: referensi YouTube VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4:
 
== Sejarah ==
Kastel Batavia awalnya adalah sebuah benteng kecil yang dikembangkan menjadi kastel sejak tahun 1620, ketika [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] berhasil menduduki Jayakarta.<ref name=":0" /> Pada tahun 1629, benteng kecil tersebut diperbesar dan diperkuat untuk dijadikan sebagai pertahanan kota Batavia dari kepungan tentara [[Kesultanan Mataram]].<ref name=":1">{{Citation|title=WATERPOORT KASTIL BATAVIA DITEMUKAN|url=https://www.youtube.com/watch?v=FKGb6wxrhbk|accessdate=2022-10-03|language=id-ID}}</ref>
 
[[Pieter Both]], [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda]] terpilih pertama, mengangkat Kapten [[Jacques l'Hermite]] untuk membeli 2.500 ''[[fathom|vadem]]'' persegi (10.000 ''yard'' persegi){{sfn|American Universities Field Staff|1966|p=237}} tanah di Jayakarta dengan tujuan mendirikan ''loji'' (pos perdagangan) VOC.{{sfn|Ito|2007|pp=196-8}} Permintaan itu dikabulkan oleh Pangeran Jayawikarta, penguasa Jayakarta, dengan uang dalam jumlah yang besar (1200 riyal).{{sfn|Ensiklopedi Jakarta - Jacatra Fort|2010}} Tanah ini terletak di tepi Sungai [[Sungai Ci Liwung|Ciliwung]] timur, dekat daerah kota [[Tionghoa]].{{sfn|Kratoska|2001|p=120}} Pada tahun 1612, Belanda membangun sebuah ''loge'' (loji), ''huis'' (rumah), dan ''factorij'' (pabrik) di atas tanah ini; keseluruhannya dikenal sebagai ''Nassau Huis''.{{sfn|Ito|2007|pp=196-8}}{{sfn|American Universities Field Staff|1966|p=237}} Perjanjian ini dipertahankan semasa pemerintahan Gubernur Jenderal [[Gerard Reynst]] dan kemudian [[Laurens Reael]].{{sfn|Ito|2007|pp=196-8}}
 
Kastel Batavia memiliki parit yang memgelilingi seluruh bagian benteng. Kastel Batavia dibongkar pada tahun 1809 oleh [[Herman Willem Daendels]] karena material bangunannya dibutuhkan untuk pembangunan kawasan kota baru di [[Weltevreden]] (sekarang mencakup wilayah Kelurahan [[Gambir, Gambir, Jakarta Pusat|Gambir, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat]]).<ref name=":0" /> Batu-batu sisa kastel digunakan untuk membangun Istana baru untuk Daendels di Weltevreden.<ref name=":1" />
 
Setelah Kastel Batavia dibongkar pada tahun 1809, sebuah jalan tembus yang menghubungkan kawasan pusat Kota Batavia (kini kawasan [[Kota Tua Jakarta|Kota Tua]]) dengan [[Sunda Kelapa|Pelabuhan Sunda Kelapa]] dibangun. Jalan tersebut bernama "Kasteelweg" yang berarti "Jalan Kastel". Nama Kasteelweg diubah menjadi "Jalan Tongkol" pada tahun 1950.<ref name=":0" />
 
Sebelum tahun 1874, 4 sudut pertahanan (bastion) Kastel Batavia masih tersisa hingga benar-benar menghilang dari peta tahun 1874 hingga seterusnya.<ref name=":1" />
 
Setelah Kastel Batavia dibongkar pada tahun 1809, sebuah jalan tembus yang menghubungkan kawasan pusat Kota Batavia (kini kawasan [[Kota Tua Jakarta|Kota Tua]]) dengan [[Sunda Kelapa|Pelabuhan Sunda Kelapa]] dibangun. Jalan tersebut bernama "Kasteelweg" yang berarti Jalan Kastel". Nama Kasteelweg diubah menjadi "Jalan Tongkol" pada tahun 1950.<ref name=":0" />
==Keadaan terkini==
Area lahan bekas Kastel Batavia kini menjadi lahan kosong yang dimiliki Pemerintah Provinsi [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]]. Parit selatan Kastel Batavia kini menjadi kawasan permukiman penduduk, pertokoan, dan berbagai jenis usaha seperti terpal.