Injil Barnabas: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 21:
antaranya terjemahan berbahasa Spanyol dan Italia, kemudian pada awal abad 20, Injil ini baru diterjemahkan ke bahasa Arab oleh seorang penulis Kristen yang cukup terkenal Dr. Khalil Saadah. Dari perjalanan Injil ini yang sangat lama berdiam di kepustakaan Eropa, tidak cukup membuktikan bahwa Injil ini telah dikarang oleh seorang muslim. Disebabkan baru diterjemahkannya ke bahasa Arab & baru dikenal muslim pada awal abad 20.
 
Dua naskah berbahasayang ditemukan di Eropa yang& diketahuiberbahasa Eropa telah adaditeliti sebelumnya, keduanya tertanggaldiperkirakan dibuatpertama kali di terjemahkan ke bahasa Eropa pada akhir abad ke-16 dan masing-masing ditulis dalam [[bahasa Italia]] dan [[bahasa Spanyol|Spanyol]]-meskipun naskah dalam bahasa Spanyol sekarang sudah hilang (entah karena disembunyikan atau dimusnahkan pihak tertentu), dan teks yang masih ada hanya dalam transkrip abad ke-18 yang tidak utuh. Isi dari ''Barnabas'' panjangnya yang sama dengan keempat Injil kanonik yang sudah disatukan, dengan alur cerita tentang pelayanan Yesus, banyak hal yang serasi dari kisah ini yang juga ditemukan dalam Injil kanonik. Namun, dalam beberapa hal kunci, isinya merujuk pada penafsiranpenjelasan Islamsosok tentangyesus yang sedikit berbeda dengan doktrin Kristen dansehingga sedikit bertentangan dengan ajaran di [[Perjanjian Baru]] [[Kristen]].
 
Injil ini dianggap oleh sebagian besar akademisi, termasuk dari kalangan Kristen dan sebagian Muslim (seperti [[Abbas el-Akkad]]) datang terlambat dan [[pseudopigrafa]];<ref>{{Cite journal|last=Joosten |first=Jan |authorlink=Jan Joosten (biblical scholar) |date=January 2002 |title=The Gospel of Barnabas and the Diatessaron |journal=Harvard Theological Review |volume=95 |issue=1 |pages=73–96}}</ref> Namun, beberapa akademisi menunjukkan bahwa ini mungkin mengandung beberapa sisa-sisa dari sebuah karya apokrif sebelumnya (mungkin Gnostik,<ref name="Raggxiv">{{Cite book|last=Ragg |first=L & L |title=The Gospel of Barnabas |year=1907 |publisher=Oxford |pages=xiv |nopp=true|isbn=1-881316-15-7}}</ref> Ebionite<ref>{{Cite book|last=Cirillo |first=Luigi |author2=Fremaux, Michel |title=Évangile de Barnabé |year=1977 |publisher=Beauchesne |pages=202}}</ref> atau Diatessaronic<ref name="Joosten 2002 73–96">{{Cite journal|last=Joosten |first=Jan |date=January 2002 |title=The Gospel of Barnabas and the Diatessaron |journal=Harvard Theological Review |volume=95 |issue=1 |pages=73–96}}</ref>), yang telah disusun ulang untuk membawa ke pemahaman yang lebih sejalan dengan doktrin original Yahudi yang tidak mengakui adanya Allah anak. Beberapa Muslim memandang versi yang masih ada ini sebagai transmisi asli dari keduabelas rasul yang ditindas. Beberapa pihak telah meneliti isinya dan menganggap buku ini memiliki pandangan berbeda tentang sosok Yesus. Individu Barnabas sang penulis buku sendiri diduga murid langsung sekaligus termasuk dalam kelompok [[keduabelas rasul]] [[Yesus]] [[Kristus]] yang pertama.