== Pranala luar ==
== Sejarah ==
Banyak cerita yang masih tertinggal tentang seorang [[kolonel]] [[tentara]] [[Jepang]] yang ditembak dan terbunuh dari kejauhan oleh seorang [[penembak jitu]] [[SAS Australia]] pada [[Perang Dunia II]], di hadapan ratusan saksi mata orang Timor Leste. Tidak seorangpun yang tahu pasti tanggalnya. Orang pun tidak sepenuhnya yakin bahwa itu adalah cerita rakyat, legenda, ataukah benar-benar terjadi. Namun kisah itu adalah ciri khas pengalaman di Liquiçá.
Liquiçá mempunyai sejarah yang indah, tetapi dibayang-bayangi oleh kesedihan dan penderitaan.
Pada awal pendudukan [[Portugis]], sub-distrik [[Maubara]], bagian dari wilayah Liquiçá, direbut oleh [[Belanda]]. Benteng Belanda di Maubara di dekat pantai masih dilestarikan dengan baik dan masih memiliki [[meriam]] asli yang moncongnya dulu diarahkan ke teluk. Belakangan [[Portugal]] berunding dengan Belanda dan menukarnya dengan [[Pulau Flores]], yang saat itu diduduki oleh Portugis. Maubara juga merupakan tempat terbentuknya pertama kali kelompok [[milisi]] yang ditakuti, [[Besi Merah Putih]].
Pada masa pendudukan [[Indonesia]], pemerintah Indonesia membangun banyak bangunan di Liquiçá, tetapi setelah referendum [[1999]] dan selama kampanye [[milisi]] hampir semuanya dihancurkan. Yang paling menonjol pula, banyak orang [[Timor Leste]] yang dibunuh selama [[Pembantaian di Gereja Liquiçá]] pada [[April 1999]]. Pada September [[1999]] seorang perwira polisi [[Amerika Serikat|Amerika]] yang bertugas di bawah [[Polisi Internasional]] ditembak (meskipun tidak fatal) oleh pasukan-pasukan pro-[[Indonesia]] sementara [[PBB]] mengevakuasi Liquiçá.
Dari September hingga November 1999, kehidupan kembali normal di Liquiçá, ketika [[Pasukan Penjaga Perdamaian PBB]] dari Portugal membangun sebuah basis di Maubara, dan [[Polisi Internasional]] membangun markasnya di pusat kota Liquiçá. Mulanya ada 14 orang Polisi Internasional yang ditugasi di Liquiçá. Mereka mewakili [[Swedia]], [[Kanada]], [[Britania Raya]], [[Ghana]], [[Malaysia]], dan [[Amerika Serikat]]. Di Liquiçá pulalah perwira Polisi Internasional yang bertugas di Timor Leste tewas akibat [[demam berdarah denggi]]; ia berasal dari [[Ghana]]. Pada masa ini, Polisi Internasional menduduki kompleks [[gereja]] yang sama, di tempat terjadinya [[Pembantaian di Gereja Liquiçá]]. Unsur [[militer]] [[Penjaga Perdamaian]] untuk Liquiçá adalah [[marinir]] [[Portugal|Portugis]].
<!----== Sumber-sumber ==
Liquiçá mempunyai pantai-pantai yang indah (meskipun pasirnya tidak putih) yang sangat menarik bagi wisatawan. Liquiçá juga mempunyai perkebunan [[kopi]] dan sejumlah [[mineral]], antara lain emas.---->
{{Timor Leste}}
[[Kategori:Distrik di Timor Leste]]
|