Minyak sawit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 77:
 
=== Minyak sawit yang dimurnikan ===
Setelah penggilingan, minyak sawit umumnya dimurnikan sebelum diolah menjadi berbagai produk. Pemurnian ini akan menghasilkan minyak sawit RBD (''refined, bleached, and deodorized'').<ref>{{Cite web|title=Red palm oil|url=https://www.aocs.org/stay-informed/inform-magazine/featured-articles/red-palm-oil-february-2017?SSO=True|website=www.aocs.org|language=en|access-date=2022-10-05}}</ref>
 
Pemurnian dilakukan dengan cara [[fraksionasi]], [[kristalisasi]], dan pemisahan untuk mendapatkan fraksi bahan padat ([[stearin]]) dan bahan cair ([[olein]]) dari minyak sawit.<ref name=Asianagro>{{cite web|url=http://www.aaj-id.com/operation.html|title=Investment in Technology|publisher=PT. Asianagro Agungjaya|access-date=2013-12-08|archive-date=2007-12-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20071217064344/http://www.aaj-id.com/operation.html|dead-url=yes}}</ref> Selanjutnya pemisahan zat pengotor dengan proses ''[[degumming]]''. Minyak lalu disaring dan dijernihkan (''bleaching''). Setelah itu penghilangan bau.
Baris 91:
{{Main|Biodiesel}}
 
Minyak sawit dapat digunakan untuk memproduksi [[biodiesel]].<ref name="Rojas">{{cite news|title=Assessing the Engine Performance of Palm Oil Biodiesel|last1=Rojas|first1=Mauricio|url=http://www.biodieselmagazine.com/articles/1755/assessing-the-engine-performance-of-palm-oil-biodiesel/|newspaper=Biodiesel Magazine|date=3 August 2007|accessdate=25 February 2013}}</ref> Metil ester dari minyak sawit merupakan zat mampu bakar (''flammable'') yang dihasilkan dari proses [[transesterifikasi]]. Biodiesel minyak sawit sering kali dikombinasikan dengan bahan bakar lain untuk mendapatkan campuran bahan bakar.<ref name="JMSE">{{Cite report |author=Amir Reza Sadrolhosseini |coauthors=Muhammad Maarof Moskin, W. Mahmood. Mat. Yunus, Ahmad Mohammadi, Zainal Abidin Talib |date=24 August 2010 |title=Optical Characterization of Palm Oil Biodiesel Blend |url=http://www.academia.edu/2262074/Optical_Characterization_of_Palm_Oil_Biodiesel_Blend |publisher=Journal of Materials Science and Engineering |accessdate=25 February 2013}}</ref> Biodiesel dari minyak sawit memenuhi standar biodiesel yang ditetapkan oleh [[Uni Eropa]].<ref name="Rojas"/> Fasilitas pengolahan minyak sawit menjadi biodiesel yang terbesar berada di [[Singapura]], yang dioperasikan perusahaan asal [[Finlandia]], [[Neste Oil]].<ref name="Yahya">{{cite news|title=World's Largest Biodiesel Plant Opens in Singapore|last1=Yahya|first1=Yasmine|url=http://www.thejakartaglobe.com/business/worlds-largest-biodiesel-plant-opens-in-singapore/427641|newspaper=The Jakarta Globe|date=9 March 2011|accessdate=25 February 2013}}</ref>
 
Limbah organik yang dihasilkan dari pemrosesan kelapa sawit, termasuk cangkang kelapa sawit dan tandan buah sawit, dapat digunakan untuk menghasilkan energi. Bahan bakar ini dapat ditekan menjadi [[briket]] maupun pellet bahan bakar.<ref name="Choong">{{cite news|title=Waste not the palm oil biomass|last1=Choong|first1=Meng Yew|last2=|first2=|url=http://thestar.com.my/lifestyle/story.asp?file=/2012/3/27/lifefocus/9991812&sec=lifefocus|newspaper=The Star Online|date=27 March 2012|accessdate=25 February 2013}}</ref> Minyak goreng yang telah selesai digunakan sebagai bahan baku proses penggorengan juga dapat diproses menjadi metil ester sebagai biodiesel.<ref name="JOPR 2006">{{Cite report |author=Loh Soh Kheang |coauthors=Choo Yuen May, Cheng Sit Food, Ma Ah Ngan |date=18 June 2006 |title=Recovery and conversion of palm olein-derived used frying oil to methyl esters for biodiesel |url=http://palmoilis.mpob.gov.my/publications/joprv18june-loh.pdf |publisher=Journal of Palm Oil Research |accessdate=25 February 2013}}</ref>
 
Penggunaan minyak sawit pada produksi biodiesel telah memicu kekhawatiran persaingan penggunaan minyak sawit untuk makanan sehingga menyebabkan [[malagizi]] di negara miskin dan berkembang. Berdasarkan data dari tahun 2008 mempublikasikan laporan bahwa minyak sawit dapat digunakan sebagai bahan pangan sekaligus bahan bakar secara berkelanjutan. Produksi biodiesel dari minyak sawit tidak mengancam [[ketahanan pangan]].<ref name="Man Kee Lam">{{Cite report |author=Man Kee Kam |coauthors=Kok Tat Tan, Keat Teong Lee, Abdul Rahman Mohamed |date=9 September 2008 |title=Malaysian Palm oil: Surviving the food versus fuel dispute for a sustainable future |url=http://www.academia.edu/876673/Malaysian_palm_oil_Surviving_the_food_versus_fuel_dispute_for_a_sustainable_future |publisher=Renewable and Sustainable Energy Review |accessdate=26 February 2013}}</ref> Peningkatan permintaan terhadap biodiesel dapat meningkatkan permintaan minyak sawit pada masa depan, sehingga membutuhkan perluasan perkebunan kelapa sawit.<ref>{{Cite doi|10.1016/j.envsci.2008.10.011}}</ref>
 
== Dampak ==