Inggit Garnasih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Klrfl (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
provinsi belum terbentuk
Baris 5:
| birth_name = Inggit Garnasih
| birth_date = {{birth date|1888|02|17}}
| birth_place = [[Kamasan, Banjaran, Bandung|Kamasan, Banjaran]], [[Kabupaten Bandung|Bandung]], [[JawaKeresidenan BaratPriangan]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{death date and age|1984|4|13|1888|2|17}}
| death_place = [[Bandung]], [[Indonesia]]
Baris 20:
 
== Masa kecil ==
Inggit Garnasih lahir di [[Kamasan, Banjaran, Bandung|Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung]], Jawa[[Keresidenanan BaratPriangan]], pada 17 Februari 1888, sebagai putri bungsu dari pasangan Ardjipan dan Amsi (w. 1935). Saat masih remaja, Inggit adalah kembang desa di kampungnya. Banyak lelaki yang berupaya mendekat untuk sekadar bisa mencuri perhatiannya. Ia pernah dipersunting oleh Nata Atmaja, seorang patih di Kantor [[Keresidenan Priangan|Residen Priangan]]. Namun, pernikahan ini tidak bertahan lama dan berakhir dengan perceraian. Kemudian, ia menikah lagi dengan Haji Sanusi, seorang pengusaha yang juga aktif di [[Sarekat Islam]]. Pernikahan mereka baik-baik saja meskipun tidak bisa juga dibilang bahagia karena ia sering ditinggal suaminya yang terlalu sibuk. Hingga kemudian datanglah Sukarno. Pada waktu itu, Sukarno telah mempunyai istri bernama Siti Oetari. Namun, rasa cintanya pada Oetari lebih condong seperti cinta kepada saudara. Sukarno pun akhirnya menceraikan Oetari, begitu pula dengan Inggit yang secara resmi berpisah dengan Sanusi. Keduanya lalu menikah di rumah orang tua Inggit di Jalan Javaveem, Bandung.<ref name=":0" />
 
==Keturunan==