Candi Klero: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
 
== Kondisi ==
SuasanaCandi terlihatini sepiterdiri ketikasatu memasukibangunan kawasancandi Situsutama Canditanpa Kleroada ini.candi Kelihatannyapendamping atau candi perwara. Candi ini belum dikembangkan sebagai objek wisata seperti kawasan candi yang banyak di temukan di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Lokasi Candi Klero cukup tersembunyi dari jalan raya sehingga cukup wajar bila banyak orang tidak mengetahui bahwa di desa Klero ini terdapat sebuah candi.
Candi Klero atau ada yang menyebutnya dengan Candi Tengaran merupakan situs candi Hindu yang berada di tepi jalan raya penghubung antara Boyolali dengan Salatiga. Keberadaan situs candi ini jarang dikenal maupun diketahui meskipun aksesnya cukup mudah ditempuh. Candi ini terdiri satu bangunan candi utama tanpa ada candi pendamping atau candi perwara.
 
   Candi Klero atau kadang disebut Candi Tengaran merupakan candi yang terletak di dusun Ngentak, desa Klero, kecamatan Tengaran, kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
 
Situs Cagar Budaya Candi Klero Tengaran
 
Suasana terlihat sepi ketika memasuki kawasan Situs Candi Klero ini. Kelihatannya candi ini belum dikembangkan sebagai objek wisata seperti kawasan candi yang banyak di temukan di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Lokasi Candi Klero cukup tersembunyi dari jalan raya sehingga cukup wajar bila banyak orang tidak mengetahui bahwa di desa Klero ini terdapat sebuah candi.
 
Bangunan Candi Induk Klero Tengaran
 
Bangunan Candi Induk Klero mirip dengan Candi Sambisari namun tidak ada dinding yang mengelilinginya. Selain itu hanya terdapat satu candi induk tanpa ada candi perwara yang mendampinginya. Keberadaan candi induk tanpa perwara ini sulit mengindikasi bahwa candi tersebut merupakan candi Hindu karena patokan candi Hindu adalah candi induk dengan tiga buah perwara. Namun para berkesimpulan sementara bahwa Candi Klero merupakan Candi Hindu ditinjau dari keberadaan lingga dan yoni yang di temukan di dalam candi induk dan disekitar candi.
 
Pada dinding candi biasanya banyak terdapat relief dan arca, namun tidak tampak di candi Klero. Dinding Candi Klero hanya terlihat polos sebagai batu berukuran kotak yang disusun secara rapi. Bentuk candi yang sederhana ini dapat menjadi salah satu perkiraan bahwa umur candi cukup tua walaupun tidak ditemukan prasasti pembangunan candi di tempat ini.
 
Yoni Di Candi Klero Tengaran
 
Memasuki bagian dalam candi, terdapat lingga dan yoni yang berukuran cukup besar hampir memenuhi ruangan dalam candi. Bentuk dan ukurannya hampir mirip dengan lingga dan yoni yang terdapat di Candi Induk Sambisari. Di bagian sudut ruangan terdapat sesaji dan dibagian pintu masuk ruangan dalam candi diberi tirai dari bambu. Hal ini membuktikan Candi Klero masih digunakan sebagai tempat beribadah. Meninggalkan candi induk dan berjalan menuju pintu keluar, kami mendapati beberapa potongan batu dan sepasang lumpang dan alu.
 
   Mbah Lumpang Kentheng merupakan nama batu yang ditemukan berbentuk lumpang dan alu di samping candi. Lumpang dan alu tersebut terbuat dari batu andesit. (sumber: wijna.web.id)
 
Lingga Di Candi Klero Tengaran
 
Pemugaran dan penataan candi ini sudah terbilang cukup baik, pagar pembatas dengan lahan persawahan sudah dibangun dan dibangun taman dibagian tepi candi. Selesai menikmati Candi Klero, kami meninggalkan tempat ini kembali ke kos yang dekat situs candi ini. Penataan situs candi sudah cukup baik, sayang belum dikembangkan sebagai objek wisata. (text/foto: annosmile)
 
Mbah Lumpang Kentheng
 
Bentuk Candi Klero kurang lebih menyerupai Candi Sambisari. Walau tanpa pagar candi. Bagian luar bilik utama dikelilingi oleh kotak-kotak. Dahulu kala kotak tersebut merupakan tempat menancapkan kayu. Untuk menjadi semacam pagar mungkin.
 
Pemugaran dan penataan candi ini sudah terbilang cukup baik, pagar pembatas dengan lahan persawahan sudah dibangun dan dibangun taman dibagian tepi candi. Selesai menikmati Candi Klero, kami meninggalkan tempat ini kembali ke kos yang dekat situs candi ini. Penataan situs candi sudah cukup baik, sayang belum dikembangkan sebagai objek wisata. (text/foto: annosmile)
Bilik utama menghadap ke arah barat, dan di dalamnya terdapat sebuah yoni tanpa lingga.
 
Bentuk Candi Klero kurang lebih menyerupai Candi Sambisari. Walau tanpa pagar candi. Bagian luar bilik utama dikelilingi oleh kotak-kotak. Dahulu kala kotak tersebut merupakan tempat menancapkan kayu. Untuk menjadi semacam pagar mungkin. Bilik utama menghadap ke arah barat, dan di dalamnya terdapat sebuah yoni tanpa lingga. Warga menyebut batu itu sebagai Mbah Lumpang Kentheng. Cukup menarik, mengingat baru sekali ini menjumpai ada alat pertanian ditemukan berdampingan dengan sebuah candi.
 
== Referensi ==