Deportasi orang Tionghoa oleh Uni Soviet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penerjemahan subbagian artikel dari artikel asli berbahasa Inggris. |
Melanjutkan penerjemahan subbagian artikel. |
||
Baris 17:
=== Intervensi Tionghoa ===
Berdasarkan kepada Perjanjian Aigun pada tahun 1858, populasi Tionghoa yang ada di bekas wilayah Tiongkok yang diserahkan kepada Rusia beranggapan bahwa mereka tetap menjadi orang Tionghoa yang memiliki hak esktrateritorial dan kekebalan dari kekuasaan Rusia. Intervensi diplomatik Tionghoa untuk melindungi hak-hak tersebut terkadang berhasil dan masih berlaku sampai terjadinya Pemberontakan Petinju. Dengan dibentuknya Republik Tiongkok (pendahulu RRT) pada tahun 1912, pemerintah republik lebih peduli menyoal warga negara Tiongkok yang ada di mancanegara ketimbang pemerintah imperial terdahulu dan mengajak warga negaranya yang ada di Rusia untuk membentuk berbagai macam kelompok dengan pemerintahannya sendiri. Kelompok-kelompok ini terdaftar bersama-sama dengan pemerintah Rusia dan Tiongkok, dengan pemimpin mereka mengirim laporan tahunan ke dan menerima mandat dari Beijing. Sementara itu, pemerintah Rusia hanya memiliki sedikit pengetahuan menyoal kedekatan kelompok ini dengan Tiongkok. Di saat yang bersamaan, masyarakat etnis TIonghoa sendiri telah menyelesaikan berbagai pertentangan internal merea, terlepas dari yurisdiksi Rusia, oleh karena lemahnya administrasi Rusia di bagian Timur Jauh.
=== Kebijakan Soviet yang Berkembang ===
|