Kota Padang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 7 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Baris 94:
 
[[Berkas:Coat of Arms of Padang (1926).svg|ka|jmpl|lurus|Lambang Kota Padang zaman Hindia Belanda, diadopsi tahun 1926.]]
Pada tahun 1837, pemerintah [[Hindia Belanda]] menjadikan Padang sebagai pusat pemerintahan wilayah [[Pesisir Barat Sumatra]] (''Sumatra's Westkust'') yang wilayahnya meliputi [[Sumatra Barat]] dan [[Tapanuli]] sekarang.<ref>[[Gusti Asnan|Asnan, Gusti]] (2002). ''Transportation on the West Coast of Sumatra in the Nineteenth Century''. In: Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, On the road The social impact of new roads in Southeast Asia 158. No. 4. Leiden. hlm. 727-741. [http://www.kitlv-journals.nl/index.php/btlv/article/view/1745/2506 www.kitlv-journals.nl] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100620104601/http://www.kitlv-journals.nl/index.php/btlv/article/view/1745/2506 |date=2010-06-20 }}.</ref> Selanjutnya kota ini menjadi daerah ''gemeente'' sejak 1 April 1906 setelah keluarnya ''ordonansi'' (STAL 1906 No.151) pada 1 Maret 1906. Hingga [[Perang Dunia II]], Padang merupakan salah satu dari lima kota pelabuhan terbesar di Indonesia, selain [[Jakarta]], [[Surabaya]], [[Medan]], dan [[Makassar]].<ref>{{Cite web |url=http://www.kicc.jp/auick/database/ids/ids01/ids01-05.htm |title=Salinan arsip |access-date=2015-10-24 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304001737/http://www.kicc.jp/auick/database/ids/ids01/ids01-05.htm |dead-url=yes }}</ref>
 
Menjelang [[Sumatra Barat pada masa pendudukan Jepang|masuknya tentara Jepang]] pada 17 Maret 1942, Kota Padang ditinggalkan begitu saja oleh Belanda karena kepanikan mereka. Pada saat bersamaan [[Soekarno]] sempat tertahan di kota ini karena pihak Belanda waktu itu ingin membawanya turut serta melarikan diri ke [[Australia]].<ref>{{cite book|title=Kesadaran Nasional: dari Kolonialisme Sampai Kemerdekaan|last=Muljana|first=Slamet|volume=2|year=2008|publisher=PT LKiS Pelangi Aksara|id=ISBN 979-1283-57-5|pages=2}}</ref> Kemudian panglima Angkatan Darat Jepang untuk Sumatra menemuinya untuk merundingkan nasib Indonesia selanjutnya.<ref>{{cite book|title=K. H. Mas Mansur, 1896-1946|last=Aqsha|first=Darul|year=2005|publisher=Erlangga|id=ISBN 979-781-145-X|pages=72}}</ref> Setelah Jepang dapat mengendalikan situasi, kota ini kemudian dijadikan sebagai kota administratif untuk urusan pembangunan dan pekerjaan umum.<ref name="Mardanas"/>
Baris 126:
Dari sisi arsitektur, bangunan yang ada di Kota Padang saat ini berada dalam transformasi penemuan kembali tradisi dalam bentuk ekspresi arsitektur modern tetapi tradisional.<ref>P. Nas, Martien de Vletter, (2009), ''Masa lalu dalam masa kini: arsitektur di Indonesia'', PT Gramedia Pustaka Utama, ISBN 979-22-4382-8.</ref> Kota ini secara umum mampu mengimbangi perkembangan bentuk arsitektur impor yang terus muncul di setiap kota di Indonesia dengan seni arsitektur tradisionalnya.<ref>''Prisma, Volume 13, Issues 1-6'', (1984), Lembaga Penelitian, Pendidikan & Penerangan Ekonomi dan Sosial.</ref> Hal ini juga terlihat selain pada bangunan dijumpai juga bermacam [[gapura]] pada beberapa ruas jalan dengan ciri khas atap ''gonjong''.<ref>''Gamma, Volume 3, Issues 24-32'', (2001), Garda Media Mandiri.</ref> Gonjong ini merupakan salah satu bagian simbol etnik, merepresentasikan makna filosofi [[Minangkabau]] yang terabstrasikan ke dalam bentuk bangunan.<ref>[http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=20246031&lokasi=lokal Ratna Delia Octaviana, ''Gonjong sebagai simbol etnik dan peleburannya dalam modernitas arsitektur Minangkabau'', Skripsi, UI]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Walaupun saat ini telah terjadi pergeseran nilai budaya mengancam eksistensi nilai-nilai yang masih asli, masyarakat Minang pun merasa bahwa citra arsitektur vernakular mereka cukup terwakili oleh atap gonjong saja.<ref>[http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=20249570&lokasi=lokal Gemala Dewi, ''Arsitektur vernakular Minangkabau kajian arsitektur dan eksistensi rumah gadang dilihat dari pengaruh serta perubahan nilai budaya'', Skripsi, UI]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Sebelumnya dari hilir Batang Arau menuju Muara Pantai Padang terdapat beberapa bangunan tua dengan ciri arsitektur Eropa yang disesuaikan dengan gaya model untuk daerah tropis antaranya NHM (''Nederlansche Handels-Maatschappij''), ''Padangsche Spaarbank'', ''[[Museum Bank Indonesia Padang|De Javansche Bank]]'', dan ''NV Internatio'' yang didirikan sebelum 1920 dan menjadi saksi bisu jejak kolonial yang tertinggal.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2012/02/05/204381859/Menengok-Kejayaan-Zaman-Kolonial-di-Kota-Padang Menengok Kejayaan Zaman Kolonial di Kota Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140406223927/http://www.tempo.co/read/news/2012/02/05/204381859/Menengok-Kejayaan-Zaman-Kolonial-di-Kota-Padang |date=2014-04-06 }}. Tempo.co. Diakses pada 6 Oktober 2012.</ref>
 
=== Taman dan hutan kota ===
Baris 132:
Sejak tahun 1995, Pemerintah Kota Padang telah mulai mengembangkan ''hutan kota'' termasuk [[Ruang Terbuka Hijau]] (RTH) yang berfungsi meningkatkan kualitas lingkungan hidup perkotaan yang nyaman dan indah, sekaligus sebagai salah satu sarana rekreasi terutama bagi warga kotanya.<ref>Peraturan Daerah No. 5 tahun 1995 tentang Ruang Terbuka Hijau Kota Padang</ref> RTH yang ada di kota ini yaitu RTH Taman Melati dan [[Lapangan Imam Bonjol|RTH Imam Bonjol]] yang juga berfungsi sebagai alun-alun kota. Di kawasan [[Pantai Padang]], terdapat Taman Muaro Lasak yang dilengkapi dengan Monumen Merpati Perdamaian. Monumen tersebut diresmikan oleh Presiden [[Joko Widodo]] dalam rangka Multilateral Naval Exercise Komodo 2016.<ref>{{Cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160412161602-20-123398/jokowi-sahkan-monumen-merpati-perdamaian-di-padang|title=Jokowi Sahkan Monumen Merpati Perdamaian di Padang|last=Utama|first=Abraham|website=nasional|language=id-ID|access-date=2020-06-13}}</ref>
 
Pada sehiliran [[Batang Kuranji]] terdapat Hutan Kota Delta Malvinas yang merupakan habitat bagi [[bangau]] dan buaya kecil putih.<ref>http://www.koran.padek.co/read/detail/6616 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160601160811/http://www.koran.padek.co/read/detail/6616 |date=2016-06-01 }}.</ref><ref>opac.unila.ac.id [http://opac.unila.ac.id/index.php?p=show_detail&id=10696 Pemeliharaan Lansekap Ruang Terbuka Hijau Imam Bonjol Kota Padang Sumatra Barat].</ref> Sementara pada [[Lubuk Kilangan, Padang|Kecamatan Lubuk Kilangan]], terdapat [[Taman Hutan Raya Bung Hatta]], yang merupakan kawasan konservasi pelestarian plasma nutfah flora hutan seluas 240 ha.<ref>Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1986 Tentang Pembangunan Kebun Raya Setia Mulya sebagai Taman Hutan Raya DR. Mohammad Hatta.</ref> Taman Hutan Raya ini berbatasan dengan [[Kabupaten Solok]], dan telah dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam, sarana pendidikan dan penelitian serta juga berfungsi hidroorologi dan penangkal polusi khususnya bagi Kota Padang.<ref>tourism.padang.go.id [http://tourism.padang.go.id/index.php?tourism=destinations&id=8 Taman Hutan Raya Bung Hatta]{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}.</ref>
 
Kota Padang mendapat piala [[Adipura]] untuk pertama kalinya pada tahun 1986 dari [[Presiden]] [[Soeharto]] atas prestasinya menjadi salah satu kota terbersih di Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1991 kota ini juga memperoleh ''Adipura Kencana''.<ref name="Pemda"/> Hingga tahun 2009 Kota Padang telah mendapat 17 kali piala Adipura selama 4 periode penilaian.<ref>[http://padang-today.com/?mod=berita&today=detil&id=6580 Besok Fauzi Bahar Terima Adipura]. ''Padang Today''. Diakses 10 Juli 2013.</ref> Delapan tahun setelah Gempa Bumi 2009 yang menghancurkan sarana dan prasarana kota, Padang kembali menerima piala Adipura untuk ke-18 kalinya pada tahun 2017.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/news/2017/08/06/058897556/setelah-8-tahun-kota-padang-kembali-raih-piala-adipura Setelah 8 Tahun, Kota Padang Kembali Raih Piala Adipura]. ''Tempo''. Diakses pada 7 September 2017.</ref>
Baris 138:
== Kependudukan ==
{{utama|Kependudukan Kota Padang}}
Kota Padang merupakan kota dengan jumlah penduduk paling banyak di provinsi Sumatra Barat. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan [[Badan Pusat Statistik]] (BPS) tahun 2010, jumlah penduduk Kota Padang adalah sebanyak 833.584 jiwa. Jumlah tersebut menunjukan penurunan yang signifikan dari data kependudukan tahun 2008 (856.815 jiwa) akibat peristiwa gempa bumi 2009.<ref name="BPS"/> Pada akhir tahun 2014, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Padang melaporkan jumlah penduduk sebanyak 1.000.096 jiwa dengan rincian 273.915 Kepala Keluarga yang terdiri dari 507.785 orang laki-laki dan 492.306 perempuan.<ref name="penduduk2014">[https://archive.today/20141220113551/http://hariansinggalang.co.id/data-kependudukan-harus-akurat/ ''Data Kependudukan Harus Akurat'']. ''[[Harian Singgalang]]''. Diarsipkan dari [http://hariansinggalang.co.id/data-kependudukan-harus-akurat/ aslinya]. Diakses 18 April 2016.</ref> Pada tahun 2009 kota ini bersama dengan kota [[Makassar]], [[Denpasar]], dan [[Yogyakarta]], ditetapkan oleh [[Kementerian Dalam Negeri Indonesia|Kemendagri]] sebagai empat kota proyek percontohan penerapan [[Kartu Tanda Penduduk]] (KTP) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Indonesia.<ref>http://www.padang.go.id [http://www.padang.go.id/v2/content/view/1833/ Depdagri Tetapkan Pemko Padang KTP Berbasis NIK].</ref><ref>nasional.kontan.co.id [http://nasional.kontan.co.id/v2/read/nasional/19914/ Depdagri Ujicoba Penerapan KTP Berbasis NIK di 4 Kota]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}.</ref><ref>http://www.jakartacitydirectory.com [http://www.jakartacitydirectory.com/news/item/demographic-data-updates-in-padang- Pemutakhiran Data Kependudukan di Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210117085316/http://www.jakartacitydirectory.com/news/item/demographic-data-updates-in-padang- |date=2021-01-17 }}.</ref>
<center>
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:80%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
Baris 330:
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>'''Sumber:'''</small><ref name="depkes"/>
|}
Sebagai salah satu pusat kesehatan di Pulau Sumatra, Kota Padang telah memiliki fasilitas kesehatan yang cukup lengkap. Selain memiliki beberapa [[rumah sakit]] yang bertaraf nasional dan internasional, rumah sakit tersebut juga telah didukung oleh beberapa perguruan tinggi yang berkaitan dengan kesehatan. [[Rumah Sakit Umum Dr. M. Djamil]] yang didirikan oleh pemerintah pusat pada tahun 1953 merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah [[Sumatra Tengah|Sumatra bagian tengah]].<ref>{{cite book|last=Ikatan Dokter Indonesia|first=|title=Kiprah Dokter Dalam Era 50 Tahun Indonesia Merdeka|year=1995|publisher=Ikatan Dokter Indonesia|id=ISBN 978-979-8129-74-2}}</ref> Rumah sakit ini telah berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Politeknik Kesehatan Padang. Setelah gempa 30 September 2009, kondisi bangunan dan peralatan rumah sakit ini memprihatinkan.<ref>http://www.tempointeraktif.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101104110645/http://www.tempointeraktif.com/ |date=2010-11-04 }} [http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/10/03/brk,20091003-200647,id.html Kondisi Rumah Sakit M. Djamil Memprihatinkan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140729093146/http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/10/03/brk,20091003-200647,id.html |date=2014-07-29 }}. Diakses pada 2 Oktober 2010.</ref> Rumah Sakit M. Djamil saat ini tengah berusaha memperbaiki program ''Hospital Disaster'' untuk mengantisipasi kejadian serupa nantinya.<ref>http://www.antara-sumbar.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200811212913/http://www.antara-sumbar.com/ |date=2020-08-11 }} [http://www.antara-sumbar.com/id/berita/propinsi/d/1/127699/rs-m-djamil-perbaiki-hospital-disaster.html RS M. Djamil Perbaiki ''Hospital Disaster''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101002131053/http://www.antara-sumbar.com/id/berita/propinsi/d/1/127699/rs-m-djamil-perbaiki-hospital-disaster.html |date=2010-10-02 }}. Diakses pada 2 Oktober 2010.</ref>
 
Pemerintahan Kota Padang sendiri juga telah memiliki rumah sakit yang bernama [[Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Rasidin]].<ref>http://www.padang.go.id [http://www.padang.go.id/v2/content/view/2659/1/ RSUD Rasidin Berbenah Diri].</ref> Untuk memberikan pelayanan yang maksimal, pemerintahan Kota Padang juga telah mendirikan sebanyak 20 buah [[Pusat Kesehatan Masyarakat|puskesmas]] dan 58 buah puskesmas pembantu pada wilayah kecamatan di kota ini. Untuk tahun 2007, satu puskesmas di Kota Padang rata-rata melayani 41.000 orang. Angka ini lebih tinggi dari konsep ideal wilayah puskesmas yang hanya untuk melayani 30.000 orang saja, sehingga jika ditinjau dari penyebaran, sarana kesehatan sudah memadai. Namun jika ditinjau dari aspek mutu pelayanan kesehatan masih jauh dari yang diharapkan.<ref name="depkes">http://www.depkes.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100720022207/http://www.depkes.go.id/ |date=2010-07-20 }} [http://www.depkes.go.id/downloads/profil/kota%20padang%202007.pdf Buku Profil Kesehatan Tahun 2007 Kota Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100923023429/http://www.depkes.go.id/downloads/profil/kota%20padang%202007.pdf |date=2010-09-23 }}. Diakses pada 26 juni 2010.</ref>
Baris 409:
Kota ini menempatkan sektor [[industri]], [[perdagangan]] dan [[jasa]] menjadi andalan dibandingkan dengan sektor [[pertanian]] dalam mendorong perekonomian masyarakatnya. Hal ini terjadi karena transformasi ekonomi kota cenderung mengubah lahan pertanian menjadi kawasan industri. Walaupun di sisi lain industri pengolahan di kota ini telah memberikan kesempatan lapangan pekerjaan yang cukup berarti.<ref>{{cite book|last=Sutaat|first=|title=Pelayanan Kesejahteraan Sosial Tenaga Kerja di Sektor Industri Tahun 2002|year=2002|publisher=Pusat Penelitian Permasalahan Kesejahteraan Sosial, Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial, Departemen Sosial, Republik Indonesia}}</ref>
 
Di kota ini terdapat sebuah [[pabrik]] semen yang bernama [[Semen Padang (perusahaan)|PT Semen Padang]] dan telah beroperasi sejak didirikan pada tahun 1910. Pabrik [[semen]] ini berlokasi di Indarung dan merupakan pabrik semen yang pertama di Indonesia,<ref name="Kompas"/> dengan kapasitas produksi 5.240.000 ton per tahun.<ref>http://www.semenpadang.co.id [http://www.semenpadang.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=19&Itemid=35 Kapasitas Produksi]. Diakses pada 9 Juni 2010.</ref> Hampir 63% dari produksinya<ref name="Kompas">{{cite book|last=|first=|title=Profil Daerah Kabupaten dan Kota|publisher=Penerbit Buku Kompas|volume=2|id=ISBN 978-979-709-054-8}}</ref> (baik dalam bentuk kemasan zak maupun curah) didistribusikan melalui [[laut]] dengan memanfaatkan [[pelabuhan Teluk Bayur]]. Selepas reformasi politik dan ekonomi, masyarakat Minang umumnya menuntut pemerintah pusat untuk melaksanakan ''spin off'' (pemisahan) PT Semen Padang dari induknya PT Semen Gresik,<ref>{{cite book|last=Aspinall|first=Edward|coauthors=Fealy, Greg|title=Local Power and Politics in Indonesia: Decentralisation & Democratisation|year=2003|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|id=ISBN 981-230-202-6}}</ref><ref>http://www.bpkp.go.id [http://www.bpkp.go.id/unit/Pusat/TuntutanSpinOffdanBahayaKartel.pdf Tuntutan Spin Off dan Bahaya Kartel].</ref> yang mana sejak tahun 1995 telah di ''merger'' (penggabungan) secara paksa oleh pemerintah pusat, walau tuntutan akuisisi PT Semen Padang menjadi perusahaan yang mandiri lepas dari [[Semen Gresik|PT Semen Gresik]] telah dikabulkan Pengadilan Negeri Padang,<ref>http://www.korantempo.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081217011557/http://epaper.korantempo.com/ |date=2008-12-17 }} [http://www.korantempo.com/news/2004/4/3/Ekonomi%20dan%20Bisnis/29.html Semen Gresik Diperintahkan Batalkan Akuisisi Semen Padang].</ref> namun penyelesaian persoalan tersebut masih belum jelas sampai sekarang.<ref>{{cite book|last=Afrizal|first=|title=The [[Nagari]] Community, Business, and the State: The Origin and the Process of Contemporary Agrarian Protests in West Sumatra, Indonesia|year=2007|publisher=Sawit Watch|location=|id=ISBN 979-15188-1-5}}</ref> Apalagi ditengarai terjadi kemerosotan kinerja perusahaan sejak penggabungan tersebut.<ref>{{cite book|last=|first=|title=Menyongsong Era Hub Internasional|year=2003|publisher=Kasatua Pub}}</ref> Hal ini karena pemerintah pusat masih menganggap restrukturisasi beberapa BUMN melalui pembentukan ''holding'' terhadap beberapa BUMN yang memiliki keterkaitan atau kesamaan usaha merupakan penyelesaian terbaik untuk membangun keunggulan daya saing BUMN tersebut agar lebih menjamin perolehan laba di atas rata-rata perusahaan pesaing lainnya.<ref>{{cite journal|last=Lauw|first=Andreas|title=Kinerja & Restrukturisasi BUMN|journal=Informasi|volume=17|year=1996|issue=191-196}}</ref>
 
Pusat perdagangan di Kota Padang adalah [[Pasar Raya Padang]] yang dibangun pada zaman kolonial Belanda oleh seorang kapiten Cina bernama Lie Saay.<ref>{{Cite web|url=https://id.scribd.com/doc/52737954/BAB-I-Pendahuluan-Haneman|title=BAB I Pendahuluan Haneman|website=Scribd|language=id|access-date=2020-06-13}}</ref> Dalam perkembangannya, pasar tradisional ini pernah menjadi sentra perdagangan bagi masyarakat di [[Sumatra Barat]], [[Riau]], [[Jambi]] dan [[Bengkulu]] pada era 1980-an.<ref>{{Cite web |url=http://hariansinggalang.co.id/pasar-raya-padang-butuh-jokowi/ |title=Salinan arsip |access-date=2014-01-02 |archive-date=2014-01-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140102194438/http://hariansinggalang.co.id/pasar-raya-padang-butuh-jokowi/ |dead-url=yes }}</ref> Selain itu, aktivitas perniagaan di Padang juga didukung oleh 16 pasar satelit yang tersebar di seluruh pelosok kota, sembilan di antaranya dimiliki oleh Pemerintah Kota Padang yaitu Pasar Alai, Pasar Bandar Buat, Pasar Belimbing, Pasar Bungus, Pasar Lubuk Buaya, Pasar Simpang Haru, Pasar Siteba, Pasar Tanah Kongsi, dan Pasar Ulak Karang.<ref>[http://www.antarasumbar.com/eng/news/ekonomi-bisnis/j/5/261/padang-tawarkan-investasi-revitalisasi-16-pasar-tradisional.html]</ref>
Baris 441:
Kota ini juga memiliki lapangan [[pacuan kuda]]. Setiap tahunnya diadakan lomba pacu kuda pada kawasan Tunggul Hitam yang memiliki panjang lintasan 1.600 m.<ref>{{cite web|url=http://forum-sandalwood.web.id/drupal/?q=node/17|title =Track Pacu Updates|accessdate=2010-10-02}}</ref> Perlombaan pacu kuda ini sudah menjadi tradisi dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Minangkabau khususnya. Saat ini terdapat rangkaian perlombaan dengan beberapa kota/kabupaten lain di Sumatra Barat yang mendapat kesempatan menjadi tuan rumah satu kali tiap tahunnya. Sementara pesertanya juga ada dari luar Sumatra Barat.<ref>travel.kompas.com [http://travel.kompas.com/read/2010/02/12/14501981/Pacu..quot.Kudo.quot..Bangkitkan.Pariwisata.Lokal Pacu "Kudo" Bangkitkan Pariwisata Lokal]. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref>
 
Perlombaan selaju sampan atau dikenal dengan nama lomba [[perahu naga]] biasanya diadakan setiap tahunnya di sungai Banda Bakali. Lomba perahu naga ini kemungkinan dipengaruhi oleh etnis Tionghoa, termasuk kesenian tarian tradisional [[Barongsai]] yang pernah mewakili Kota Padang pada beberapa perlombaan tingkat internasional.<ref>http://www.antara-sumbar.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200811212913/http://www.antara-sumbar.com/ |date=2020-08-11 }} [http://www.antara-sumbar.com/id/berita/padang/d/2/10965/karnaval-sipasan-dan-barongsai-hbt-disambut-ribuan-masyarakat.html Karnaval Sipasan dan Barongsai] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120117165934/http://www.antara-sumbar.com/id/berita/padang/d/2/10965/karnaval-sipasan-dan-barongsai-hbt-disambut-ribuan-masyarakat.html |date=2012-01-17 }}. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref>
 
[[Berkas:Tour de Singkarak 2013.jpg|jmpl|kiri|Kejuaraan [[Tour de Singkarak 2013]] di jalanan Kota Padang.]]